Sisters, industri fashion merupakan salah satu yang terus mengalami perubahan dan perkembangan tren yang pesat. Bagi kamu yang merupakan seorang fashion enthusiast dan kerap mengikuti tren dunia mode, pastinya sudah familier dengan istilah fast fashion.
Fast fashion merupakan istilah yang menggambarkan bagaimana produk fashion didesain dan dimanufaktur secara cepat serta dalam jumlah yang banyak agar selalu bisa mengikuti tren.
Sayangnya, fast fashion telah menyebabkan berbagai masalah lingkungan, mulai dari polusi air akibat penggunaan bahan pewarna murah yang beracun, tumpukan limbah tekstil, hingga penggunaan bahan berbasis bahan bakar fosil.
Dikutip dari Good on You, berlatar belakang semua masalah tersebut, munculah tren fashion yang menolak fast fashion, yakni minimalist fashion yang memiliki konsep berkelanjutan.
Pasalnya, tren fashion saat ini telah mencerminkan bagaimana banyak produk fashion yang pada akhirnya hanya dijual dengan lebih murah. Hal ini didorong oleh para pengiklan yang mendorong konsumerisme di setiap kesempatan. Akibatnya, tak jarang para fashion enthusiast yang akhirnya merasa terbebani karena harus terus mengikuti perkembangan tren mode.
Lantas, apa yang dimaksud dengan minimalist fashion?
Minimalist fashion
Nama Marie Kondo mungkin juga sudah tidak asing lagi di telingamu. Jika kamu sudah familier dengan Marie Kondo, maka mungkin kamu juga sudah memahami istilah minimalism.
Istilah minimalism mengacu pada bagaimana seseorang bisa menghilangkan hal-hal yang tidak perlu dan dibutuhkan dengan hanya menyisakan hal yang memiliki nilai serta dapat memberikan kesenangan nyata.
Dalam hal fashion, minimalist fashion berarti memiliki jumlah pakaian yang tidak banyak di dalam lemari, yakni pakaian yang hanya kamu sukai dan dapat memberikan kesenangan.
Minimalism merupakan kebalikan dari konsumerisme modern yang kerap mendorong konsumen untuk terus berbelanja. Fashion dan pakaian merupakan salah satu langkah yang bisa kamu ambil untuk mencoba tren minimalism ini.
Konsep minimalist fashion ini pada akhirnya juga memiliki manfaat terhadap lingkungan dan pikiran. Sebab, melalui minimalist fashion yang mengurangi konsumsi produk fashion, kamu akan mengurangi jejak pakaian.
Selain itu, kamu juga akan memiliki pemahaman lebih sebelum membeli produk fashion, apakah kamu membutuhkan item tersebut atau tidak.
Jika disimpulkan, minimalist fashion juga berarti memperlambat tren fashion dengan pakaian yang minimalis.
Slow fashion
Istilah berikutnya, slow fashion, juga mungkin sudah pernah kamu dengar. Slow fashion merupakan kebalikan dari fast fashion. Artinya, alih-alih berbelanja secara terus menerus untuk mengikuti tren fashion yang ada, kamu bisa mengontrol diri untuk tidak selalu mengikuti tren.
Pada dasarnya, slow fashion adalah bagaimana kamu bisa membeli sedikit pakaian, namun dengan kualitas yang lebih baik agar ia dapat bertahan lama.
Dalam hal minimalist fashion, kamu perlu menerapkan konsep slow fashion, yakni dengan membeli lebih sedikit pakaian yang bisa bertahan dalam jangka waktu yang lama. Meskipun begitu, minimalist fashion bukan berarti kamu tidak bisa tampil modis, Sisters. Bahkan, kamu juga tetap bisa tampil berwarna dan stylish, tak melulu harus selalu monoton. Yang terpenting adalah, bagaimana kamu bisa memilih untuk menyimpan pakaian yang versatile dan colorful.
Dengan demikian, satu fashion item pun bisa kamu padu padankan menjadi berbagai gaya untuk berbagai acara atau kegiatan.
Itulah beberapa hal mengenai minimalist fashion yang belakangan ini mulai banyak digemari oleh para fashion enthusiast. Dengan menerapkan minimalist fashion, kamu juga secara tak langsung ikut dalam tren slow fashion yang tentunya lebih berkelanjutan daripada fast fashion.
Tertarik untuk mencoba minimalist fashion yang lebih berkelanjutan, Sisters?