Sisters, hidup minimalis bisa dikatakan sebagai upaya untuk memaksimalkan penggunaan barang prioritas menjadi kebutuhan fundamental setiap hari. Artinya, berbagai barang yang memang tidak benar-benar diperlukan, tidak perlu dibeli hanya untuk melengkapi suatu ruangan di dalam rumah apalagi asal mengikuti tren saja.
Misalnya, di dalam kamar kita sudah memiliki lilin aroma terapi, maka kita tidak perlu lagi membeli pengharum ruangan elektronik. Sebab, keduanya memiliki fungsi yang sama, yakni untuk memberikan efek rileksasi pada tubuh ketika menjelang tidur. Padahal, daripada uang tersebut digunakan untuk membeli alat pengharum ruangan, akan lebih baik dialokasikan untuk hal yang lebih penting atau ditabung saja.
Tahukah, Sister, hidup minimalis bukan hanya berdampak positif bagi lingkungan lho! Tetapi juga bagus untuk kesehatan keuanganmu. Lalu, bagaimana langkah awal memulai kehidupan serba minimalis?
Petakan Anggaran untuk Kebutuhan Utama Rumah Tangga
Setiap keluarga atau rumah tangga tentunya memiliki skala prioritas masing-masing. Namun, pastinya kita paham bukan manakah yang harus didahulukan? Memetakan anggaran membuat kita lebih disiplin dalam mengelola keuangan sekaligus membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Kebiasaan ini juga membantu kita untuk lebih peka terhadap pengeluaran yang penting dan tidak.
Mengecek, Menyeleksi, dan Memilih Barang Menurut Fungsinya
Setelah memetakan anggaran, cobalah untuk mengecek setiap sudut ruangan bahkan di dalam lemari kita ya Sister. Amati dan kumpulkan seluruh barang yang memiliki fungsi serupa, kemudian seleksilah dan ambil satu yang benar-benar dibutuhkan serta memiliki daya guna juga ketahanan paling lama.
Sebagai contoh, di dalam ruang tamu ada kipas angin dan AC, maka pilih salah satu yang menurutmu paling dibutuhkan dan cocok dengan kondisi di dalam rumah. Jika memilih AC, maka kipas angin tersebut bisa dijual kembali atau diberikan pada yang membutuhkan.
Satu lagi, apabila di dalam lemari terdapat 4 jenis celana kulot yang sama tetapi salah satunya tidak pernah terpakai, maka daripada memenuhi ruang penyimpanan baju tersebut, lebih baik didonasikan atau jual ke gerai thrifting. Dengan begitu, daya fungsi celana kulot tersebut jauh lebih optimal. Kita bisa mendapatkan pahala atau uang dan lemari terlihat lebih longgar.
Mix and Match Baju yang Dimiliki
Salah satu kunci untuk menerapkan hidup minimalis adalah penghematan. Sayangnya, makin berkembangnya tren fast fashion membuat gaya hidup masyarakat Indonesia makin konsumtif. Terutama di kalangan perempuan yang cenderung update outfit.
Padahal sebenarnya kita tidak perlu terburu-buru mengikuti tren fesyen yang merugikan lingkungan dan keuangan pribadi. Sebaliknya, kita bisa melakukan mix and match baju yang ada di dalam lemari supaya tidak bosan dan nilai guna barang tersebut dapat teroptimalisasi sesuai kebutuhannya.
Daur Ulang Benda Bekas dan Alihfungsikan Menjadi Barang Berguna
Mendaur ulang barang atau benda bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat juga dapat menjadi jalan keluar untuk minimalisme. Contoh nyata yang sering kita lihat adalah mendaur ulang minyak goreng bekas menjadi lilin atau sabun, bisa juga plastik minyak goreng menjadi pot tanaman, redesign pakaian lama dan mengubahnya menjadi tampilan baru yang lebih fresh.
Nah itulah langkah awal untuk memulai hidup minimalis, ya, Sisters. Kita bisa tetap membeli apa yang diinginkan tetapi cobalah untuk melihat nilai gunanya untuk jangka panjang. Tetap semangat dan stay positive!