Sesuai namanya, skin barrier adalah lapisan terluar yang menjadi benteng utama kulit. Di dalamnya terdiri dari sel kulit corneocytes yang terikat dalam lemak layaknya “batu bata dan semen”. Fungsi lapisan kulit terluar ini sangatlah penting. Tanpa adanya lapisan tangguh ini, segala jenis patogen dan racun berbahaya dari lingkungan bisa masuk ke dalam tubuh. Bukan hanya merusak kulit, ini juga bisa berdampak berbahaya bagi tubuh.
Ibaratnya, skin barrier merupakan gerbang utama yang menjadi pelindung tubuh dari paparan apapun di lingkungan. Menjaganya tetap sehat bukan sekadar urusan kosmetik atau penampilan saja, namun juga krusial untuk kesehatan tubuh.
Setiap harinya, ada saja hal yang bisa memicu kerusakan skin barrier. Bukan hanya dari eksternal atau lingkungan, namun juga internal. Beberapa hal yang bisa memicu kerusakannya seperti udara terlalu lembap atau kering, iritan, polusi, dan pemicu alergi, paparan sinar matahari, deterjen dan sabun alkali, paparan zat kimia berbahaya, exfoliation berlebih, masalah psikologis, atau faktor genetik masalah kulit (dermatitis atopik atau psoriasis).
Untuk tahu apakah skin barrier mengalami kerusakan, gejala yang mungkin terjadi adalah:
- Kulit kering dan bersisik
- Sensasi gatal
- Warna kulit berubah
- Muncul jerawat
- Area kulit terasa sensitif
- Terjadi infeksi jamur, virus, atau bakteri
Sangatlah penting memastikan pelindung terluar kulit berada dalam kondisi sehat. Apabila mengalami kerusakan, beberapa cara memperbaikinya:
1. Perawatan kulit sederhana
Ketika perawatan kulit rutin terlalu rumit, ada kemungkinan justru melemahkan lapisan terluar kulit. Oleh sebab itu, cari tahu dan diskusikan dengan ahlinya tentang produk yang paling efektif sekaligus penting.
Ketika melakukan eksfoliasi untuk mengangkat sel kulit mati, perhatikan betul bagaimana respons kulit setelah melakukannya. Bagi yang memiliki kulit sensitif, coba gunakan produk ringan serta handuk lembut. Jangan gunakan sikat atau produk dengan scrub karena dapat menimbulkan iritasi.
2. Perhatikan pH
Idealnya, lapisan kulit terluar ini memiliki kadar pH sekitar 5,7. Namun, beberapa produk perawatan kulit berada di kadar pH beragam, mulai dari 3,7 hingga 8,2. Sebisa mungkin, cari produk pembersih kulit yang kadar pH-nya serupa dengan pH alami kulit. Dengan demikian, pH akan terus seimbang sekaligus melindungi dari berbagai masalah kulit.
3. Gunakan minyak nabati
Menurut penelitian di International Journal of Molecular Sciences, beberapa jenis minyak nabati dapat membantu memperbaiki skin barrier yang rusak. Cara kerjanya adalah dengan mencegah kulit terluar ini kehilangan kelembapan alaminya.
Tak hanya itu, minyak nabati semacam ini juga mengandung khasiat antibakteri, anti-peradangan, serta antioksidan. Beberapa jenis minyak nabati yang direkomendasikan adalah minyak kelapa, minyak argan, minyak rosehip, minyak jojoba, atau minyak bunga matahari. Jenis minyak nabati ini bisa diaplikasikan langsung ke telapak tangan kemudian dipijatkan ke kulit.
4. Pelembap mengandung ceramide
Ceramide adalah lemak yang ditemukan dalam konsentrasi tinggi di lapisan kulit terluar. Ini adalah zat yang sangat penting untuk kesehatan skin barrier. Menggunakan produk semacam ini dapat mengurangi kulit kering, gatal, hingga bersisik akibat barrier kulit yang bermasalah, seperti yang ditemukan dalam penelitian kepada pasien dermatitis atopik di Jepang. Bukan hanya itu, produk ini juga bermanfaat bagi yang kulitnya berjerawat. Alasannya karena obat jerawat kerap membuat kering menjadi kering serta kemerahan.
Setiap orang pasti punya reaksi berbeda ketika menggunakan produk perawatan kulit. Apa yang efektif pada satu orang bisa jadi bereaksi berbeda ketika kamu gunakan. Oleh sebab itu, tak masalah mencoba mempelajari kandungan produk perawatan kulit hingga menemukan yang cocok.
Kamu punya tips mencegah kerusakan pada skin barrier, Sisters? Share, yuk, dengan menulis artikel Sisternet!