Sisters, istilah misogini belakangan makin sering terdengar belakangan ini. Apa, sih, yang dimaksud dengan misogini?
Menurut wikipedia Indonesia, misogini adalah kebencian atau tidak suka terhadap wanita atau anak perempuan. Misogini dapat diwujudkan dalam berbagai cara, termasuk diskriminasi seksual, fitnah perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan objektifikasi seksual perempuan.
Misogini terhadap perempuan sering terjadi di mana saja, baik itu di rumah, tempat kerja, bahkan di birokrasi. Misogini di tempat kerja ini sendiri dialami oleh perempuan dari rekan kerja sendiri, seringnya melalui candaan dari rekan pria. Bukan tanpa alasan, dalam lingkup pekerjaan, kontribusi perempuan sering dianggap tidak sebanding dengan laki-laki.
Maka dari itu, untuk bisa mengatasi misogini di lingkungan pekerjaan ini, sebagai perempuan, kamu harus bisa menaikkan nilai dirimu terlebih dahulu nih, Sisters. Bagaimana caranya?
Tegas Dalam Menentukan Pandangan Orang
Salah satu masalah yang sering dihadapi perempuan adalah menentukan bagaimana cara mereka dipandang ditempat kerja. Inilah yang dialami oleh Dee C. Marshall, CEO dari Diverse and Engaged.
Dee menceritakan bahwa orang-orang sering salah memberikan pandangan, mereka kerap kali menganggap bahwa Dee adalah pembicara motivator alih-alih seorang CEO.
Nah, untuk mempertegas posisinya, Dee sering kali memperkenalkan ulang dirinya saat menjadi pembicara dalam acara-acara tertentu. Meski pembawa acara sudah terlebih dahulu memperkenalkannya, dengan nada suara yang lebih tegas dan lantang, Dee suka memperkenalkan dirinya kembali.
"Sayalah yang menentukan bagaimana dan apa yang harus dipikirkan orang tentang saya. Dan itulah yang harus dilakukan perempuan”.
Membangun Jaringan yang Luas
Salah satu cara meningkatkan value atau nilaimu agar lebih dihargai adalah dengan memiliki jaringan yang lebih luas. Inilah yang disampaikan Liz Elting, pendiri dan CEO dari Elizabeth Elting Foundation.
Menurutnya bukan hanya karier di kantor, mengenal lebih banyak orang di luar bidang pekerjaan juga sangat penting untuk meningkatkan value.
Hindari Menuruti Stereotip yang Berkembang di Masyarakat
Untuk meningkatkan value-mu dan tidak dianggap rendah lagi, kamu harus bisa melawan stereotip yang berkembang di masyarakat. Hal inilah yang dilakukan oleh Star Carter dan Mandy Price, co-founder dari Kanarys, lakukan.
Star dan Mandy menceritakan pengalamannya menemui salah satu venture capital untuk pendanaan Kanarys. Keduanya sama-sama tahu bahwa VC sering kali menanyakan pertanyaan motivasi dan keberhasilan bisnis kepada pengusaha laki-laki, tapi tidak untuk pengusaha perempuan. Sering kali pengusaha perempuan hanya ditanya mengenai kesulitan yang mereka rasakan.
Tidak menyukai stereotip ini, keduanya berani mengalihkan pertanyaan mainstream tersebut. Alih-alih, mereka justru menjawab pertanyaan yang sering ditujukan kepada laki-laki tadi.