Hai Sisters! Kali ini kita akan kenalan dengan perempuan lajang yang merupakan Founder dari Rumah Donasi Jana. Adalah sebuah komunitas yang bertujuan membantu anak yatim dan masyarakat dhuafa yang membutuhkan serta fokus dalam program pendidikan, sosial, kesehatan, bencana alam, budaya, agama dan lingkungan.
Komunitas pertamanya bernama “Help us to Help” yang beranggotakan 5 orang dengan menjalankan beberapa program seperti pengumpulan baju-baju bekas dengan mengadakan bazaar, di daerah Bekasi. Hasil pertama kali komunitas tersebut kemudian di sumbangkan kepada pengamen yang mempunyai anak asuh sebanyak 6 orang. Kondisi pada waktu itu Jana dan kawan-kawan masih menggunakan uang pribadi untuk membantu, belakangan makin merasa kesulitan dikarenakan permintaan untuk meminta bantuan perlahan mulai berdatangan.
Dengan memanfaatkan fasilitas dari BBM, Jana memcoba membagikan broadcast kepada teman-temannya, sampai tahun 2011 dia melakukan jemput bola dengan mengambil barang yang akan disumbangkan. Seiring berjalannya waktu, salah satu teman di komunitasnya terkena kanker serviks, kegiatanyapun vakum dan mulai tersendat, beberapa temannya juga mulai mempunyai kesibukan masing-masing.
Akhirnya ia memutuskan untuk berjalan sendiri dengan mendirikan Rumah Donasi Jana di tahun 2012. Kegiatan yang rutin dilakukan adalah menyantuni masyarakat dhuafa, anak yatim, janda dan lansia dalam bentuk bakti sosial dan kegiatan lainnya.
Tidak hanya itu, Jana juga bersinergi dengan komunitas lainnya untuk melakukan aksi sosial di setiap daerah yang ia kunjungi. Seperti Bantu Berjamaah, Kamera Lubang Jarum Indonesia, Goodlife Society, HMC Bogor, Garuda KPP RI Cabang Bogor, Pinhole Bekasi, Komunitas Fotografi Bekasi, Rumah Pohon Activity (RPA), Komunitas Sukses Mulia (KSM) Bogor, Yun Akupuntur, Swaha Spa dan lainnya.
Jana Sandra sudah hampir 5 tahun meluangkan masa mudanya dengan kegiatan sosial dan membangun Rumah Donasi Jana sebagai bentuk kepeduliannya kepada masyarakat yang membutuhkan. Berprofesi seorang Manager di sebuah Bank di Jakarta, juga sebagai dosen dan terkadang diminta untuk menjadi pembicara di beberapa acara seminar tentang kewirausahaan, Jana selalu menyempatkan diri untuk mencari warga yang membutuhkan dengan cara bergerilya ke pelosok-pelosok desa di sekitar Bogor dan Jawa Barat.
Nah, seperti apa, sih, Sister Jana Sandra ini? Simak perbincangannya dengan Sisternet ini, yuk!
Q: Hai Sister Jana, boleh diceritakan, siapa sih sosok Jana Sandra itu?
A: Hai juga, saya anak kedua dari 2 bersaudara di keluarga. Status saya belum menikah. Saya orangnya ramah, berteman dengan siapa saja dan senang membantu orang lain. Teman-teman saya mengatakan saya seorang gadis yang mandiri, tangguh dan bahagia terus hehehehhee….
Q: Apa yang sedang Sister Jana sibuk kerjakan belakangan ini?
A: Saat ini saya bekerja di salah satu Bank di Jakarta, saya juga mengajar sebagai dosen di Kampus Swasta Jakarta, saya ketua angkatan di Alumni SMA dan aktif di kegiatan social sebagai Founder Rumah Donasi Jana.
Q: Sebagai seorang founder Rumah Donasi Jana, bisa diceritakan lebih lanjut tentang ini? Kenapa bisa kepikiran membuatnya?
A: Awalnya tahun 2010, saya diajak oleh teman SMA dan 4 (empat) rekan launtukinnya mendirikan Komunitas ‘Tim Help Us To Help’, yang bertujuan menggalang dana dengan berjualan baju-baju layak pakai yang nantinya didonasikan untuk anak-anak yatim serta anak-anak pengamen di Daerah Bekasi, Jawa Barat. Namun karena kesibukan masing-masing kegiatan tersebut berhenti. Tapi, karena dorongan teman-teman saya lainnya, kegiatan sosial tersebut tidak berhenti begitu saja, sampai akhirnya pada tahun 2012 saya mendirikan Rumah Donasi Jana.
Q: Apa saja kegiatan Rumah Donasi Jana?
A: Kegiatan Rumah Donasi Jana minimal dalam setahun sekali kami mengadakan bakti social berupa pengobatan gratis, Paket Sembako dan Paket untuk Anak-anak yatim serta sinergi dengan teman-teman komunitas lainnya. Selain itu Rumah Donasi Jana juga menggalang dana serta menyantuni untuk Anak-anak yatim, Kaum Dhuafa dan anak-anak penderita Kanker.
Q: Apa tujuan dari dibentuknya Rumah Donasi Jana ini?
A: Membantu Kaum Dhuafa yang membutuhkan melalui penggalangan dana, santunan serta bakti sosial
Q: Sudah berapa lama dan berapa orang yang dibantu melalui Rumah Donasi Jana?
A: Sudah 6 tahun Rumah Donasi Jana telah membantu ribuan orang kaum dhuafa.
Q: Kenapa bisa memutuskan untuk membuat Rumah Donasi Jana?
A: Ada kepuasan batin bisa membantu orang lain yang membutuhkan, melalui Rumah Donasi Jana, saya dapat menggalang dana dari teman-teman saya dan membantu menyalurkan ke kaum dhuafa yang membutuhkan.
Q: Apa suka dan dukanya?
A: Lebih banyak sukanya, karena melalui Rumah Donasi Jana saya dapat berkenalan dengan Banyak orang, senang melihat banyak kaum dhuafa yang terharu dengan Bantuan Rumah Donasi Jana. Kalau dukanya, karena Rumah Donasi Jana membantu menggalang dana bagi anak-anak penderita kanker beberapa anak-anak tersebut meninggal dunia.
Q: Siapakah sosok yang selama ini selalu mendukung dan mendorong Sister Jana untuk menjalani Rumah Donasi Jana ini hingga sekarang?
A: Alm Bapak saya serta Ibu saya dan para sahabat saya.
Q: Bagaimana agar selalu bisa konsisten terhadap Rumah Donasi Jana yang dibuat oleh Sister Jana ini?
A: Dari awal saya berkomitmen untuk membantu kaum dhuafa yang membutuhkan, memang banyak tantangan saya hadapi tapi saya jalani saja dengan ikhlas, Tuhan pasti membantu saya karena saya bertujuan untuk menolong orang lain.
Q: Apakah dengan dibentuknya Rumah Donasi Jana ini, memiliki pengaruh yang besar terhadap pihak yang dibantu?
A: Banyak sekali pengaruh terutama untuk anak-anak yatim dan anak-anak para penderita kanker, dikarenakan anak-anak yatim yang saya bantu itu tidak tinggal di Panti Asuhan dan masih tinggal sama ibunya atau keluarga lainnya sehingga banyak tidak terjamah oleh lembaga donasi besar. Begitu juga untuk anak-anak penderita kanker, donasi tersebut dapat membantu biaya-biaya obat yang tidak dicover oleh BPJS.
Q: Boleh dijelaskan bagaimana caranya membantu orang-orang tersebut?
A: Saya membuat program bantuan kemudian menggalang dana melalui media sosial atau Whatsapp, dan apabila dana sudah terkumpul, dana tersebut langsung disalurkan ke kaum dhuafa yang membutuhkan.
Q: Kendala apa yang sering Sister Jana temukan di lapangan, dalam proses penyerahan bantuan?
A: Ada beberapa masyarakat yang tinggal di desa lokasinya terpencil atau jauh dari perkotaan sehingga terkadang sulit untuk dijangkau dengan transportasi.
Q: Apakah Sister Jana bergerak sendiri atau memiliki tim atau kolaborasi dengan pihak lain?
A: Saya tidak bergerak sendiri, saya berkoordinasi dengan para relawan Rumah Donasi Jana serta sinergi dengan komunitas lainnya.
Q: Apa harapan Sister Jana untuk Rumah Donasi Jana?
A: Saya berharap Rumah Donasi Jana dapat menggalang dana lebih besar lagi untuk membantu kaum dhuafa yang membutuhkan.
Q: Melakukan banyak hal kemanusiaan dan membantu banyak orang yang mebutuhkan, apa yang Sister Jana harapkan dari semua ini?
A: Saya senang membantu orang lain terutama untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi kaum dhuafa.
Q: Menurut Sister Jana, apa, sih, teknologi itu?
A: Sarana untuk memudahkan orang untuk melakukan aktivitasnya.
Q: Seberapa penting teknologi bagi perempuan khususnya di Indonesia?
A: Penting sekali, dengan adanya teknologi baik laptop, komputer, handphone, serta peralatan rumah tangga yang berbasis teknologi dapat memudahkan para perempuan untuk menjalankan pekerjaannya, usahanya, rumah tangga dan lain-lain.
Q: Menurut Sister Jana, apakah generasi penerus bangsa ini bisa bersaing di dunia internasional dan bisa membawa nama baik di kancah internasional di hal-hal yang positif?
A: Bisa kok, dari pendahulu kita sampai generasi milenial saat ini sudah banyak yang berprestasi dan bekerja di kancah internasional mulai.
Q: Apa cita-cita atau tujuan hidup Sister Jana sebenarnya?
A: Saya ingin hidup damai, tenang dan bahagia.
Q: Siapa sosok panutan Sister Jana?
A: Buya Hamka adalah Panutan saya, kebetulan saya masih saudara dengan beliau. Buya Hamka banyak menginspirasikan saya melalui hikayatnya untuk menjalani kehidupan.
Q: Jika Sister Jana boleh memilih, dilahirkan kembali ingin menjadi laki-laki atau tetap menjadi perempuan?
A: Saya ingin memilih dilahirkan kembali sebagai Jana Sandra yaitu perempuan hehehhehee..
Q: Sebutkan alasannya ya…
A: Saya sudah nyaman dengan kondisi saya saat ini.
Q: Apa yang Sister Jana lakukan di saat luang/libur?
A: Saya senang membaca buku, mengunjungi teman atau keluarga.
Q: Apa hobi Sister Jana?
A: Membaca dan Travelling
Q: Sebutkan sosok Jana dalam 3 kata
A: Tangguh, Mandiri, Baik Hati (hehehhehee)
Q: Apa pesan yang bisa disampaikan untuk para perempuan Indonesia, khususnya di bidang entrepreneurship?
A: Tetap semangat menjalani usahanya serta jangan menyerah, semuanya butuh proses, apabila semuanya ditekuni dengan baik dan kerja keras, usahanya akan sukses.
Nah, Sisters, gimana? Sister Jana Sandra ini sangat menginspirasi, bukan? Dan buat kalian yang ingin berpartisipasi dalam membantu teman-teman yang membutuhkan, bisa langsung menghubungi Instagram @rumahdonasijana ya!