Hai Sisters! Buat kamu-kamu yang memiliki bisnis atau usaha sendiri, demi mengembangkan usaha, pasti tak sedikit dari kamu yang berutang untuk mendapatkan tambahan dana yang digunakan sebagai modal kerja atau untuk investasi, bukan?
Sumber utang dapat berasal dari institusi seperti bank, koperasi simpan pinjam dan fintech, atau berasal dari perorangan seperti keluarga, sahabat maupun pihak lainnya.
Well, berutang memang merupakan hal yang wajar dalam bisnis. Namun hal tersebut akan menjadi tidak wajar apabila kita tidak mampu melunasi utang alias mengalami kemacetan pembayaran cicilan pinjaman. Apa saja yang harus kita lakukan bila menghadapi hal tersebut? Simak dibawha ini, yuk!
Pangkas Pengeluaran yang Tidak Perlu
Sisters, cara menangani kredit macet sebaiknya dilakukan dengan mulai memangkas pengeluaran kita sehari-hari. Mulailah pilah jenis pengeluaran mana saja yang bersifat wajib dan pengeluaran mana saja yang dapat ditunda atau bahkan dihentikan.
Coret semua pengeluaran yang dapat dihentikan dari daftar belanja kita, begitu juga dengan pengeluaran yang dapat ditunda. Kita memang tidak dapat mencoret pengeluaran wajib dari daftar belanja seperti pengeluaran untuk makan sehari-hari namun kita dapat melakukan upaya penghematan, antara lain dengan cara membawa bekal makan bila harus keluar rumah dengan melewati waktu makan.
Dapat juga kita melakukan penghematan dengan cara mengganti moda transportasi, misal dari mengendarai mobil pribadi menjadi menggunakan angkutan umum. Bila hanya sekali-sekali memangtidak terasa manfaat penghematan yang kita lakukan. Namun bila setiap hari harus berpergian, maka biaya transportasi seperti BBM, biaya tol, uang parkir, tentunya akan menguras pengeluaran bulanan kita.
Ada pula biaya kebutuhan rumah tangga yang dapat dipangkas, yaitu dengan melakukan penghematan dalam pemakaian listrik, air, gas, sampai penghematan biaya dengan mengurangi peran asisten rumah tangga. Di akhir bulan, kita bisa merasakan sendiri berapa besar pengeluaran yang mampu dipangkas.
Program Restrukturisasi sebagai Solusi
Selanjutnya adalah mencari cara untuk menyelesaikan kredit macet. Terdapat beberapa program penyelamatan yang bisa dimanfaatkan agar kita dapat mengurangi utang yang masih tertumpuk hingga tuntas.
Program penyelamatan berupa restrukturisasi kredit diberikan pihak bank kepada para debitur yang merasa kesulitan untuk melunasi sisa utangnya, baik untuk pembayaran pokok pinjaman maupun bunga kredit.
Namun tidak semua debitur yang mengalami kredit macet bisa memperoleh restrukturisasi kredit, karena fasilitas ini hanya diberikan kepada debitur yang memenuhi persyaratan tertentu, yaitu:
Usaha debitur potensial, yaitu memiliki prospek untuk bangkit kembali, dengan ciri-ciri:
Debitur kooperatif, yaitu menunjukkan itikad baik, dengan ciri-ciri:
Bila kedua persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka bank akan memutuskan untuk melakukan langkah penyelesaian. Jadi, bila menghadapi kredit macet upayakanlah untuk memenuhi kedua persyaratan tersebut agar dapat memperoleh program restrukturisasi untuk menyelamatkan keberlangsungan usaha kita.
Ketahui secara Persis Total Utang Tertunggak
Sisters, sebelum menyusun strategi untuk mengatasi kredit macet, tentu saja langkah pertama harus diawali dengan mengetahui total tagihan yang masih harus dibayarkan.
Jika memiliki beberapa utang sekaligus, pastikan untuk menghitung secara teliti. Tidak lupa, perhatikan juga berapa besar bunga, serta biaya-biaya lain yang harus diperhatikan seperti denda keterlambatan atau biaya administrasi yang juga wajib dibayarkan.
Jika memang masih memiliki tabungan yang dapat digunakan untuk melunasi tunggakan, kita bisa memilih pembayaran minimal (minimum payment) untuk sementara. Kemudian begitu ada pemasukan, langsung melunasi sisa tunggakan agar tidak terlalu lama menimbun utang, agar kita segera terbebas dari utang.
Nah, Sisters, bila kita tetap harus melakukan utang untuk menumbuhkan usaha kita, bergegaslah untuk menyusun strategi agar dapat memperoleh dana pelunasan utang jauh hari sebelum waktu jatuh tempo.
Motivasi diri kita bahwa semakin cepat utang terlunasi, semakin cepat pula bisnis kita terbebas dari beban finansial. Terus semangat, Sisters!
Sumber artikel: ukmindonesia.id