Sisters, setelah mengamati perkembangan industri fashion tanah air melalui JFW yang sudah berjalan selama 12 tahun, serta kemajuan teknologi yang semakin pesat, maka bukanlah mustahil untuk membawa brand milikmu ke pasar gobal, lho.
Dengan sumber daya manusia yang penuh bakat di Indonesia dan banyaknya lembaga yang dapat mengelolanya dengan baik, membuat pertumbuhan bisnis fashion di dalam negeri begitu pesat.
Belum lagi kepercayaan masyarakat Indonesia pada fashion brand lokal yang sudah jauh meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya turut mendukung iklim bisnis dalam negeri.
Tak hanya berpuas sampai di sini, Jakarta Fashion Week (JFW) melalui program Indonesia Fashion Forward (IFF) diharapkan bisa mempersiapkan dan membawa nama-nama label lokal lainnya ke pasar global. Kesempatan ini gak jarang membuahkan kesempatan bagi banyak fashion brand Indonesia agar bisa dilirik dan dapat berkolaborasi dengan desainer juga pengrajin dari mancanegara.
Hasilnya gak main-main, lho! Kualitas dan reputasi dari industri fashion tanah air jadi makin diperhitungkan di mancanegara.
Secara umum, jika seorang desainer ataupun fashion brand ingin masuk ke program IFF ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi. Beberapa diantaranya adalah bisnis yang sudah berjalan selama kurang lebih selama tiga tahun, struktur perusahaan yang terorganisir, kreativitas dan kualitas, serta yang paling penting adalah komitmen.
Meski terbilang ketat, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan kalau berhasil lolos dalam program ini, lho. Salah satunya adalah kesempatan untuk menampilkan koleksi karya di fashion week terkemuka di kota fashion dunia, yang secara otomatis juga bisa menjadi bahan liputan media-media mancanegara.
Sebagai desainer, pastinya bangga, dong, kalau fashion brand kamu bisa dikenal secara luas di negara lain. Gak sampai di situ aja, kesempatan untuk dilirik fashion buyer juga pastinya makin terbuka lebar.
Walau setiap rumah mode yang dipilih secara selektif sudah memiliki potensi yang kuat, namun kesuksesan tetap ditentukan oleh desainer dan brand yang bersangkutan. Seringkali, kurangnya komitmen jadi batu sandungan bagi banyak fashion brand untuk dapat berkembang.
Sebagai program inkubasi, IFF hanya sebatas memfasilitasi setiap brand untuk dapat menajamkan identitasnya dan membina dari segi strategi bisnis.
Tapi, keputusan sepenuhnya kembali pada masing-masing pihak. So, bisa disimpulkan bahwa setiap pelaku bisnis perlu lebih berkomitmen dan memastikan agar bisnisnya bisa sustainable. Hmm, wajib dipertimbangkan matang-matang nih!
Gimana Sisters? Sudah siap untuk berkarya di industri fashion?