Hai Sisters! Konten evergreen vs konten trending, dua hal ini bisa saja menimbulkan dilema bagi pegiat content marketing. Pasalnya, kedua hal tersebut sama-sama punya keunggulan.
Ada sebagian yang lebih mengutamakan konten trending terlebih dahulu ketimbang evergreen. Sebab, hal itu dapat meningkatkan traffic dengan cepat dalam waktu dekat.
Di sisi lain, ada yang berpikiran bahwa konten evergreen cocok untuk dibuat karena organic traffic dapat terus mengalir dari waktu ke waktu.
Lantas, kira-kira lebih efektif mana antara evergreen vs konten trending? Kira-kira harus membuat jenis konten yang mana dulu?
Pengertian evergreen
Apa sih konten evergreen itu? Seberapa besar dampaknya terhadap aktivitas content marketing?
Mungkin, sebagian dari kamu masih asing dan bertanya-tanya terkait jenis konten yang satu ini.
Dilansir dari Search Engine Journal, konten evergreen adalah konten yang memiliki dampak tinggi bagi traffic website untuk jangka waktu satu atau dua tahun untuk perusahaan.
Dalam artian lain, evergreen adalah konten yang tidak ketinggalan zaman.
Meskipun kamu membuat konten di tahun 2020, pada tahun 2022 nanti konten evergreen akan terus memberikan efek terhadap traffic website-mu.
Pasalnya, konten evergreen akan selalu dicari oleh pembaca setiap tahun.
Sebagai contoh, kamu membuat konten “tips membuat badan jadi langsing dalam waktu singkat”.
Konten tersebut akan terus dicari oleh pembaca. Sebab, akan terus ada orang berbadan besar yang memiliki keinginan untuk menurukan bobot tubuhnya.
Terlepas dari semua itu, kamu harus pandai dalam membuat konten evergreen supaya dapat menempati ranking pertama halaman pencarian Google.
Sebab, akan banyak kompetitor yang saling berlomba-lomba dalam setiap keyword.
Nah, sebelum berlanjut ke pembahasan evergreen vs konten trending, mari kita simak terlebih dahulu pengertian dari konten trending.
Pada dasarnya, konten trending adalah kebalikan dari konten evergreen, yaitu konten yang dibuat saat ada peristiwa atau kejadian yang sedang tren.
Untuk terus update mengenai tren, kamu bisa menggunakan tools gratis seperti Google Trends.
Sebagai contoh, akhir-akhir ini sedang tren mengenai content creator TikTok . Nah, dari situ, kamu bisa langsung membuat konten mengenai tugas dan skill dari content creator TikTok .
Kendati demikian, dilansir dari Ceralytics, konten trending hanya relevan dalam beberapa minggu atau bahkan hari saja.
Setelah itu, orang-orang melupakan peristiwa tren tersebut.
Terlepas dari semua itu, konten trending memberikan peningkatan yang sangat besar dalam waktu cepat dari segi traffic website.
Evergreen vs Konten Trending
Sebelum menentukan kira-kira mana yang lebih efektif antara evergreen vs konten trending, mari kita pahami sejenak kelebihan dan kekurangan dari masing-masing.
1. Kelebihan dan kekurangan evergreen
Dilansir dari Social Media HQ, kelebihan dari konten evergreen adalah dapat membuat website-mu tumbuh.
Pasalnya, konten ini akan terus memberikan traffic yang tidak ada habisnya dari waktu ke waktu.
Selain itu, konten ini juga membangun kepercayaan terhadap pembaca. Sebab, biasanya konten evergreen dibuat dengan penelitian yang mendalam.
Hal tersebut tentu akan memberikan informasi yang besar bagi para pembaca.
Kendati demikian, kekurangan dari konten evergreen adalah lama dalam pembuatannya.
Sebab, kamu harus melakukan penelitian dan mencari-cari sumber yang terpercaya untuk membangun kredibilitas kontenmu.
2. Kelebihan dan kekurangan konten trending
Kelebihan dari konten trending jelas memberikan traffic yang sangat besar dalam waktu yang cepat. Di sisi lain, pembuatan konten trending tidak terlalu memakan waktu lama, seperti halnya evergreen.
Akan tetapi, kekurangan dari konten trending adalah cepat basi atau tidak berlaku lagi dalam jangka waktu seminggu atau bahkan beberapa hari.
Sisters, dilhat dari penjelasan di atas, kira-kira mana yang lebih efektif antara evergreen vs konten trending? Jika ingin lebih berkembang, sebaiknya kamu bisa menggabungkan antara konten evergreen dan konten trending.
Caranya bagaimana? Kamu harus rajin dalam mengikuti tren serta mencari keyword yang tepat. Setiap ada tren yang tepat, kamu bisa langsung menuliskannya sembari memproduksi konten evergreen.
Selain itu, lakukan pengembangan dari konten-konten yang terdahulu agar terlihat semakin bagus. Lalu, jangan ragu untuk membagikan kontenmu di setiap media sosial, ya, Sisters!
Sumber artikel: Glints.com