Hai Sisters! Memasuki tahun baru 2020, pelaku bisnis dan calon pebisnis mulai membuat berbagai peruntungan baru, banyak yang mencoba mencari berbagai peluang. Inovasi berbagai bisnis kekinian bermunculan. Kementerian Koperasi dan UKM bahkan telah menargetkan sebanyak 6% dari usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia untuk naik kelas. Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan berbagai program pendampingan dipersiapkan untuk mendukung target tersebut.
Kenyataannya, saat ini wabah corona yang tiba-tiba muncul di China dan menyebar ke berbagai negara, tentunya menjadi pukulan keras bagi industri, terutama UMKM. Indonesia sebagai salah satu negara terdampak wabah ini, mulai menyusun berbagai kebijakan pembantu untuk memperkuat ketahanan ekonomi. UMKM sebagai salah satu garda penggerak ekonomi negara difasilitasi, mulai dari relaksasi dalam pinjaman perbankan, subsidi listrik, serta fasilitas lainnya.
Pentingnya Strategi Jalur Distribusi
Gerakan physical distancing sebagai salah satu perlawanan terhadap wabah corona, membuat setiap pelaku UKM dipaksa untuk mengubah strategi mereka. Untuk usaha Mikro, berjuang melawan wabah yang belum diketahui kapan usainya ini memang berat, tetapi apakah tidak mungkin UMKM bisa tetap konsisten terhadap target naik kelas? Mengembangkan usaha pada dasarnya memerlukan pengetahuan akan identitas bisnis kita dan memetakan bisnis kita, termasuk pemetaan jalur distribusi. Bukan tidak mungkin di masa sulit ini, kita dapat menaikan omset berkali-kali lipat.
Ada dua elemen pada dunia usaha, bisnis/industri dan konsumen. Kedua hal inilah yang mempengaruhi jalur distribusi, apakah bisnis tersebut menggunakan distribusi langsung, ataupun tidak langsung (melalui perantara). Distribusi langsung adalah bisnis/industri, sebagai produsen atau penyedia barang ataupun jasa, menjual langsung kepada pelanggannya (bisa konsumen maupun bisnis/industri). Distribusi ini dilakukan tidak hanya dengan saluran offline, tetapi juga termasuk dengan online. Sedangkan jalur distribusi tidak langsung adalah bisnis/industri menjual barangnya kepada pelanggannya, melalui perantara. Jalur distribusi manakah yang cocok untuk bisnis kita? Seberapa penting seseorang mengetahui jalur bisnis yang cocok untuk mengembangkan bisnisnya?
Mari kita mulai identifikasi bisnis kita masing-masing. Jenis produk apakah yang kamu hasilkan dan kepada siapa targetmu menjual produk itu. Ketika kita sudah dapat menentukan target dari produk jasa/barang, target penjualan dalam bisnis dapat ditentukan, ingin menjual kepada konsumen perorangan (business to customer), bisnis atau pelaku industri lainnya (business to business), atau anda sebagai konsumen menjual kembali barang yang dibeli kepada konsumen lain (customer to customer).