Hai Sisters, kenalan yuk!
Namaku Monika, seorang perempuan berusia tiga puluh dua tahun yang kini berprofesi sebagai seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil aku dijuluki sweet tooth alias si penyuka makanan manis. Permen, kue, buah-buahan sampai jajanan pasar yang manis pasti aku suka.
Salah satu cemilan kesukaanku sejak kecil adalah brownies. Walaupun enggak jago masak, aku dari SD udah bisa bikin brownies, loh! Sayangnya kegiatan baking tersebut enggak aku tekuni sehingga saat dewasa aku lupa. Sampai ketika menikah aku tahu kalau kue kesukaan suamiku adalah..brownies! Kaget juga, kok bisa sama ya.. Apakah ini yang dinamakan jodoh? Hahaha.
Pada tahun 2019 aku pun ikut kursus membuat brownies dengan pengajar seorang chef lulusan sekolah kuliner ternama di Jakarta. Hmm.. makanan simple doang kok harus ikut kursus segala, sih? Eitss jangan salah, walaupun termasuk kue yang mudah dibuat, ternyata bikin brownies pun ada tips dan triknya. Selesai kursus, aku jadi bisa membuat bermacam-macam brownies. Dari mulai varian fudgy brownie, cheesecake brownie, red velvet, sampai brownies sekat yang hits saat ini pun aku bisa.
Berdua dengan suamiku, resep yang aku pelajari sewaktu kursus kami utak-atik dan upgrade lagi sehingga semakin sesuai dengan selera kami. Saking semangatnya karena bisa bikin brownies lagi, waktu itu aku baking brownies hampir setiap hari. Kalau ada acara keluarga atau kumpul-kumpul, brownies juga lah yang jadi buah tangan andalan kami.
Alhamdulillah, brownies kami mendapat feedback yang menyenangkan dari semua teman dan keluarga yang mencicipi. Happy, deh, rasanya. Beberapa bahkan berinisiatif untuk memesan. Maka pada akhir tahun 2019 resmilah kami berjualan brownies dengan merk Moniberry, nama yang diambil dari gabungan namaku dan suami. Belum lama berjualan, aku hamil anak kedua. Membuat produksi brownies sedikit terhambat karena semuanya masih kukerjakan berdua dengan suami yang juga merupakan pekerja kantoran. Bisnis brownies kami masih bersifat on demand, jadi hanya baking saat ada yang memesan saja. Baru pada bulan Mei 2020 kami membuat akun instagram agar Moniberry semakin dikenal orang.
Pada awal tahun 2020 pandemi melanda. Sebagian besar bisnis mengalami kemunduran, termasuk bisnisku yang lain di bidang dekorasi paper flower. Hikmahnya, aku pun bisa semakin fokus berjualan brownies, dibantu oleh suamiku yang sering kebagian jadwal work from home dari kantornya. Bisnis makanan dan camilan termasuk salah satu bisnis yang mampu bertahan di masa pandemi karena ternyata orang-orang butuh cemilan untuk teman di rumah saja.
Mendekati Hari Raya Idul Fitri, kami mengemas brownies sebagai hampers cantik yang cocok untuk dikirimkan ke teman-teman dan keluarga tercinta. Penjualan brownies Moniberry pun mencapai puncaknya. Namun sayangnya kami kewalahan karena belum punya karyawan dan peralatan baking yang kami pakai masih standar rumah tangga.
Tujuanku mengikuti kompetisi #ModalPintar dari Sisternet ini, aku ingin mengupgrade peralatan baking seperti mixer dan oven menjadi standar bakery untuk meningkatkan kapasitas produksi. Aku juga ingin memiliki modal untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi ibu-ibu di desa Cikeas Udik, tempat tinggalku. Harapanku, semoga manisnya brownies Moniberry tidak hanya dirasakan oleh kami sekeluarga tapi juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar.