Hai Sisters!
Namaku Desti. Aku seorang single mom dari seorang putra yang hampir berusia 5 tahun. Sebelum memutuskan resign setelah melahirkan, aku pernah bekerja sebagai Graphic Designer di beberapa perusahaan di Jakarta. Dan sekarang ini, aku bekerja sebagai freelancer di bidang yang sama dari rumah, biar bisa tetap berperan penuh sebagai Ibu.
Aku adalah putri ketiga dari empat bersaudari. Di antara keempat anak perempuan Mama, mungkin bisa dibilang aku yang paling mirip jalan hidupnya sama Mama. Mulai dari sama-sama tertarik di bidang grafis (Mama dulu juga bekerja di advertising agency sebagai paste-up artist), kami dulu pernah bikin usaha sepatu lukis bareng, suka menerima orderan pembuatan souvenir atau merchandise bareng, bahkan (unfortunately) sekarang sama-sama menyandang status single Mom. Dan kolaborasi teranyar aku dan Mama yaitu 'lahirlah' Mari Makan di mana kita berdua bikin usaha bareng di bidang kuliner.
Jadi sebelumnya, Mari Makan ini sudah mulai berjalan sekitar akhir tahun 2018. Awalnya Mama suka dapat pesanan nasi boks, tumpeng, atau masak aneka lauk a la semi-katering buat teman-temannya. Nah, niat pengen usaha di bidang kuliner memang sudah ada dari dulu. Cuma selalu dan selalu redup semangatnya karena selalu pesimis urusan permodalan atau karena ada kesibukan lain.
Mari Makan di-publish via Instagram pada pertengahan 2019. Dengan modal secukupnya, aku nekad bikin sampling dan bagi-bagiin ke beberapa teman dekat. Responnya nggak sesuai ekspektasi, tapi not bad-lah untuk dijadikan konten dan masukan pada awalnya hehe.. Dan mungkin karena belum fokus banget, jadinya ya udah kembali ke kondisi sebelumnya. Karena nggak dipromosiin, jadi ya orderan begitu-begitu saja.
Hingga akhirnya kita berada di kondisi pandemi pada tahun 2020. 80% pekerjaan desainku ditunda dan beberapa dibatalkan oleh klien. Pemasukan makin nggak pasti datangnya. Dan dengan nekad aku bilang sama Mama, Mari Makan harus kita coba lagi.
Dimulailah perjalanan Mari Makan yang sempat terhenti. Mulai mencoba melangkah lagi. Kali ini aku benar-benar fokus dan niat banget. Pengen Mari Makan punya branding yang OK punya dari segi desain, makanan, pelayanan, semuaaaa.. Ganti-ganti desain packaging sampai nemu yang pas di hati. Mulai bergabung ke berbagai platform dan marketplace. Walau ternyata berbisnis di bidang kuliner benar-benar bikin muter otak banget, tapi enjoy aja aku jalaninnya. Betapa bahagianya kalau ada yang pesan. Sungguh sebahagia itu...
Apa aja sih menunya? Signature dish Mari Makan itu Rolade Ayam dan Rolade Sapi dengan kuah susu yang merupakan resep keluarga turun-temurun dari Eyang. Dulu awalnya hanya ada varian kuah susu, sekarang ada tiga pilihan saus lainnya: teriyaki, asam manis, dan lada hitam. Dan kami masih terus mengembangkan kreasi resep lainnya.
Berawal hanya menerima pesanan rolade yang ready-to-eat atau matang siap makan, kini hadir juga dalam kemasan frozen yang bisa digoreng dan dimasak sendiri di rumah. Banyak juga proses pembelajaran yang aku dan Mama dapat untuk merambah ke produk makanan beku. Ya ampun, ternyata nggak semudah itu ya. Tidak cukup beli alat vacuum sealernya, beli plastiknya, terus udah beres tinggal bikin. Banyak banget trial errornya! Mulai dari cara mengoperasikan alatnya, cara menata makanan dan sausnya juga mesti tepat biar packingnya sukses, belum lagi ternyata supplier plastiknya yang kadang kehabisan stock! Belum lagi perihal masa kadaluarsa dan ketahanan produk. Semua memang butuh proses dan dipelajari..
Setelah produk rolade kita cukup diminati, Mari Makan juga mengeluarkan beberapa produk lain yaitu aneka varian sambal homemade kemasan dan beberapa varian frozen snacks. Yang pasti semua dibuat dan disajikan dengan penuh cinta dan harapan.
Tujuanku mengikuti Modal Pintar dari Sisternet ini tidak lain adalah keinginan untuk mengembangkan usaha Mari Makan ini menjadi lebih besar lagi. Aku bercita-cita membuka kedai kecil atau stall di rumah yang pasti membutuhkan modal cukup banyak. Perlengkapan masak baru yang terpisah dengan kebutuhan dapur rumah tangga, dan beberapa furniture penunjang seperti meja dan kursi untuk customer berikut dekorasinya. Di kedai ini nantinya aku harap juga tersedia etalase di mana para single moms yang mau titip jual produk kuliner homemade buatannya atau kerja sama dengan kami.
Perjalanan Mari Makan bagi aku dan Mama baru dimulai. Aku cuma berniat mau bantu Mama untuk menaik-level-kan usaha kuliner Mama yang dulu bahkan nggak ada branding-nya. Selain aku berharap bisa menjadikan Mari Makan usaha keluarga kami, tapi ingin juga turut berperan dalam memberdayakan para Ibu Tunggal di sekitar kami untuk berkolaborasi bersama memajukan UMKM yang kami miliki. Karena bersama, kita pasti bisa lebih baik!