Sisters, setelah sebelumnya kita membahas mengenai mentoring, kali ini akan kta bahas seputar istilah coaching.
Dilansir dari situs ukmindonesia.id, coaching adalah kegiatan atau metode yang berguna untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan, dan meningkatkan kinerja sumber daya manusia (SDM). Secara prinsip, coaching berguna untuk menemukan jawaban atas berbagai tantangan yang dihadapi oleh manusia.
Masih dilansir dari situs yang sama, coaching adalah tentang memfasilitasi melalui bertanya, memberikan feedback dan berperan sebagai seorang ahli dalam proses atau struktur tentang bagaimana sesorang mengelola cara kerja otaknya sehingga mampu menghasilkan performa yang lebih efektif, mampu menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri, mampu menjadi orang yang mau belajar, mampu menyesuaikan dengan kondisi sekarang untuk bertumbuh dan berkembang, mampu mengaktualisasikan ide dan pemikirannya, yang dimana tidak bergantung kepada orang lain, namun dengan melalu proses coaching menjadi mampu mengandalkan diri sendiri untuk menghasilkan keputusan dan tindakan yang lebih baik.
Setelah mengetahui artinya, sekarang akan kita bahas mengenai manfaat dan alasan mengapa kita membutuhkan seorang coach. Simak, yuk!
Manfaat Coaching
- Coaching mampu mengubah seseorang untuk memiliki hidup yang positif dalam menghadapi ketidakpastian hidup atau pekerjaan karena beberapa faktor.
- Pemahaman kesadaran diri dan prespektif yang baru.
- Timbul keyakinan dan keberanian untuk melakukan tindakan-tindakan.
- Memberikan harapan untuk menghadapi tantangan yang sangat penting.
- Menciptakan rasa memiliki, akuntabilitas dan komitmen yang kuat.
Alasan dibutuhkannya seorang coach:
- Coach akan membantu kita untuk mengembangkan bisnis kita dengan lebih cepat.
- Menghasilkan lebih banyak keuntungan / profit.
- Mengubah keuntungan menjadi uang tunai.
- Mengembangkan sebuah tim.
- Mengembangkan kemampuan kepemimpinan kita.
- Menemukan passion kita
Ada dua jenis tipe coaching yaitu external dan internal. Dalam hubungan eksternal coaching, seorang coach tidak memiliki keahlian subjek dan tidak ada minat dalam hasil dari setiap keputusan, kecuali sejauh orang yang dilatih senang dengan hasil dari pelatihan. Mereka juga tidak memiliki gagasan yang terbentuk sebelumnya tentang orang yang dilatih. Mereka mungkin tidak mengenal dalam konteks kerja dan tidak tahu kualitas kinerja kerja mereka.
Namun dalam internal coaching, seorang coach mungkin memiliki minat yang kuat terhadap kualitas pengambilan keputusan, serta mengetahui banyak tentang subjek. Mungkin mereka tahu orang yang dilatih dengan sangat baik. Mereka mungkin telah mengelolah untuk beberapa waktu dan memiliki beberapa ide yang terbentuk sebelumnya dari kemungkinan hasil pembinaan yang belum tentu positif.
Referensi: ukmindonesia.id