Hai Sisters! Tidak banyak orang yang terlahir secara alami dengan jiwa kepemimpinan, itulah sebabnya banyak orang-orang yang berjuang dan melatih diri mereka untuk menjadi pemimpin yang handal.
Bahkan mereka yang terlahir secara alami dengan jiwa kepemimpinan pun, mereka perlu melatih dan mengasah kepemimpinan yang terpendam dalam diri mereka agar terbangun dan menjadi kuat.
Mari bangun, latih dan kembangkan jiwa kepemimpinan kita dengan beberapa latihan melalui pembahasan berikut ini!
Inisiatif adalah sebuah modal yang dimiliki para pemimpin handal. Mereka melatih jiwa kepemimpinan mereka dengan inisiatif untuk meraih sesuatu yang terkadang mustahil di mata logika.
Namun inisiatif yang timbul dalam diri mereka membuat pikiran mereka semakin fokus dengan tujuan dan menimbulkan daya kreatif sehingga kemustahilan berubah menjadi sebuah kemungkinan, bahkan mereka dapat mewujudkan keinginan mereka tersebut.
Berkaitan dengan poin pertama, seorang yang melatih jiwa kepemimpinan dengan menumbuhkan inisiatif, mereka akan berusaha untuk mengumpulkan tekad dan keberanian untuk melangkah dalam kemustahilan.
Meski dalam kemustahilan seringkali mengandung risiko yang besar, para pemimpin hebat berusaha meneguhkan hati untuk menemukan jalan keluar atau setidaknya menambah pengalaman mereka atas kegagalan yang mungkin akan mereka terima.
Tidak ada yang salah dengan berharap. Berharap seringkali disalah artikan dengan “do nothing” alias tidak bergerak, tidak bekerja dan tidak berusaha.
Dalam sebuah harapan perlu berjalan beriringan dengan suatu usaha aktif untuk mewujudkan apa yang menjadi harapannya. Contoh sederhana, jika kita berharap untuk bisa liburan ke Bali. Tentu kita perlu melakukan sebuah tindakan untuk mewujudkannya bukan?
Tentu kita harus menabung, melakukan rencana keuangan, membuat rencana destinasi yang akan dikunjungi, termasuk mau booking hotel dan tiket pesawat yang sesuai dengan budget yang kita miliki.
Pemimpin yang handal selalu dituntut untuk senantiasa berpikir objektif dan tentu saja positif.
Dalam berpikir positif, pikiran akan lebih tenang dan dapat memutuskan berbagai kebijakan tanpa tergesa-gesa dan meminimalkan dampak buruk dari hasil keputusan.
Ada banyak manfaat dari berpikir positif, terutama bagi kesehatan.
Berpikir positif dapat mengurangi depresi, menekan tingkat stres, meningkatkan sistem imun dan menambah kemungkinan panjang umur juga lho.
Para pemimpin tentu banyak pikiran bukan? Ada banyak pikiran yang seringkali membuat stres. Oleh sebab itu, belajar untuk berpikir positif akan menolong menekan tingkat stres dan tentu saja melatih jiwa kepemimpinan kita.
Meskipun pengetahuan itu bersifat dinamis. Pemimpin sejati itu haus dengan pengetahuan. Mereka perlu segudang pengetahuan untuk menjadi pemimpin yang hebat.
Itulah sebabnya membaca adalah salah satu hobi yang menjadi salah satu latihan untuk melatih jiwa kepemimpinan mereka.
Menjadi pemimpin perlu memiliki sikap tanggung jawab. Terkadang ada kesalahan yang dilakukan oleh bawahan dan para pemimpin harus turut bertanggung jawab di dalamnya.
Para pemimpin sejati adalah mereka yang tidak lari dari tanggung jawab mereka atau melemparkan tanggung jawab kepada bawahan.
Karyawan akan lebih menghargai dan menghormati para pemimpin yang rendah hati mengambil tanggung jawab bersama bahkan rela untuk menanggung kesalahan tim ketika mereka mengalami kegagalan.
Pemimpin harus tahu tujuan dengan jelas. Ia tahu kemana harus membawa tim-nya untuk melangkah.
Tujuan tersebut bisa berupa tujuan keuangan, target pelanggan, dan target lainnya yang mampu menginspirasi. Agar bisa sukses, pemimpin harus memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek seperti yang dilansir dari situs Koinworks.
Saat anggota tim mengetahui tujuanmu secara spesifik, maka mereka akan bersedia membantumu mencapai sasaran yang diinginkan.
Gimana, Sisters? Apakah kamu memiliki beberapa diantaranya?