Sisters, Hari Ibu memang sudah berlalu. Tapi kasih sayang kita kepada ibu tidaklah boleh larut tertelan waktu. Karena ibu adalah sosok yang bisa menerima baik dan buruknya anak dengan tulus, ikhlas dan sabar. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, ibu akan tetap memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jika ingin doamu terkabul, maka mintalah restu ibumu.
Nah, sebagai rasa terima kasih kepada sosok yang telah membesarkan kita itu, 3 penulis telah mengirimkan “Secarik Cinta untuk Ibu” masing-masing kepada Sisternet, nih! Nggak usah panjang lebar, yuk, kita lihat siapa saja mereka!
1. Ibuku, Sosok yang Tidak akan Pernah Tergantikan - Defara
Tulisan Sister Defara tentang sosok ibunya cukup membuat tim editor terharu, lho, Sisters! Misalnya yang berikut ini:
Ibu, satu kata sejuta arti. Tanpa ibu, seorang anak bahkan tidak bisa hadir di dunia. Tanpa ibu, seorang anak akan kesulitan menghadapi permasalahan dalam hidupnya. Tanpa ibu, seorang anak tidak bisa berkembang menjadi seperti sekarang ini. Tanpa disadari, seorang anak pasti membutuhkan figur ibu dalam menjalani kehidupan.
Penasaran, kan, seperti apa kelanjutannya? Yuk baca di sini!
2. Sepucuk Surat Cinta untuk Mamaku di Surga - Indira AW
Dalam tulisannya ini, Sister Indira sukses membuat tim editor meneteskan airmata, lho, Sisters! Ia mencoba menceritakan betapa ia kehilangan sang ibu yang telah lama tiada. Tak luput, ia juga menghaturkan rasa bangga terhadap mendiang ibunya, yang telah merawatnya sedari kecil itu.
Sepertinya, tak ada barisan kata yang cukup untuk mengukir rasa bangga, syukur, dan terima kasihku pada Tuhan karena telah menciptakan seorang ibu yang begitu hebat dalam kehidupanku. Seorang ibu yang begitu kuat dan berserah diri, bahkan di detik-detik terakhir Yang Maha Kuasa memanggilmu untuk “pulang”. Tahukah kau, Ma, di saat itulah separuh napasku seolah terenggut dengan paksa..
Lanjut baca di sini, yuk!
3. Ibu, Kasih Tulusmu Penguat Hidupku - Selvy Arianti
Pada tulisannya kali ini, Sister Selvy mencoba menceritakan betapa kasih sayang yang telah dicurahkan sang ibu begitu mampu menguatkan hidupnya.
Ibu, engkau pernah bilang bahwa kegagalan merupakan hal yang wajar. Dari kegagalan juga kita bisa belajar. Ibu pernah bilang bahwa kita tidak boleh berhenti berusaha. Aku merasa bahwa tulisan ini pun dapat terselesaikan berkat dukunganmu.
Artikelnya bisa kamu baca di sini.
Ibu adalah sebaik-baiknya tempat mencurahkan isi hati, tempat berbagi rahasia dan tempat untuk berkeluh kesah pun menyampaikan kabar paling bahagia. Inilah alasan kenapa ibu adalah sosok yang sangat istimwa juga tiada duanya.
Kamu sudah peluk dan cium ibumu hari ini, Sisters?