Kita sebagai orangtua menjadi salah satu pihak yang harus dilibatkan untuk mempertimbangkan kegiatan pembelajaran tatap muka di sekolah, yang rencananya akan mulai pada Januari 2021, Sisters. Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengingat pandemi Corona belum usai.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan bagi orangtua yang terlibat dalam pengambilan keputusan soal kegiatan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19.
Dalam pernyataan resminya yang diterima Health Liputan6.com, IDAI tetap menyarankan agar orangtua mendukung kegiatan belajar dari rumah, baik sebagian atau sepenuhnya. Selain itu, pertimbangkan apakah partispasi anak dalam kegiatan pembelajaran tatap muka lebih bermanfaat, atau justru meningkatkan risiko penularan Virus Corona penyebab COVID-19, yaitu:
- Apakah anak sudah mampu melaksanakan kebiasaan cuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak dengan memadai?
- Apakah anak masih sangat memerlukan pendampingan orangtua saat sekolah? Bila masih, maka sebaiknya anak masih di rumah dulu saja
- Adalah kelompok lanjut usia dan risiko tinggi di rumah, yang mungkin tertular apabila banyak anggota keluarga yang beraktivitas di luar rumah?
- Apakah anak memiliki kondisi komorbid yang dapat meningkatkan risiko sakit parah apabila tertular COVID-19? Bila ada, sebaiknya anak belajar dari rumah.
Mempersiapkan Kebutuhan Penunjang
IDAI juga meminta agar orangtua memeriksa apakah sekolah telah memenuhi standar protokol kesehatan yang berlaku, dan mempersiapkan kebutuhan penunjang seperti rencana transportasi, bekal makanan dan air minum, masker, pembersih tangan, serta persiapan tindak lanjut apabila mendapatkan kabar dari sekolah bahwa anak sakit seperti fasilitas kesehatan yang akan dituju.
Orangtua juga harus mengajarkan anak untuk mengenali tanda dan gejala awal penyakit. Mereka juga harus mampu melaporkan kepada guru, apabila dia atau temannya mengalami tanda dan gejala COVID-19.
"Ajarkan anak untuk berganti baju, mandi, dan membersihkan perlengkapannya setiap pulang dari sekolah, sebagaimana orang dewasa yang beraktivitas di luar rumah," kata IDAI.