Hai Sisters! Siapa nih di antara kamu yang masih ragu untuk berinvestasi? Nah, sudah di penghujung tahun 2020, nih! Itu artinya, inilah saat yang tepat untuk merealisasikan resolusi untuk investasi.
Jika kamu berminat berinvestasi, dimulai saja dari dana kecil atau tergantung kemampuan finansialmu, Sisters. Yang penting konsisten dan disiplin menyisihkan uang.
Untuk memulai investasi supaya jalannya mulus dan hasil maksimal, ikuti tips berikut ini:
1. Pastikan kamu terbebas dari utang
Kalau mau investasi, keuanganmu harus sehat dulu. Artinya pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. At least, berimbang. Jangan kebalikannya, lebih besar pasak daripada tiang.
Prioritaskan gajimu untuk membayar cicilan utang lebih dulu. Jangan memaksakan investasi dalam keadaan kamu banyak tunggakan atau tagihan utang. Karena utang adalah kewajiban yang harus dibayar sampai lunas. Jadi paling penting adalah, bebas dulu dari utang, baru kemudian investasi dengan aman, nyaman, dan tenang.
2. Jangan lupa dana darurat
Dana darurat digunakan untuk keperluan yang sifatnya mendesak sekali alias urgent. Seperti sakit, kena PHK, dan lainnya. Sedangkan investasi untuk masa depan keuanganmu.
Kalau kamu menerima gaji setiap bulan, sisihkan 10% untuk dana darurat dan 10% lagi untuk investasi. Jika pendapatanmu besar dan sudah keluar dari jerat utang, masing-masing alokasikan 20% akan lebih baik.
3. Investasi untuk beli rumah atau dana pendidikan anak
Kedua tujuan ini sangat penting. Buat yang belum menikah, kamu investasi untuk mengumpulkan DP rumah. Sementara yang sudah menikah dan punya anak, ditujukan untuk dana pendidikan anak.
Kalau tidak investasi, sangat sulit mengumpulkan dana untuk kedua tujuan tersebut. Pasalnya, harga rumah dan biaya pendidikan anak setiap tahun selalu naik, bukan turun.
4. Coba investasi lain yang juga menguntungkan
Kalau sudah investasi di instrumen yang rendah risiko, kamu bisa menjajal investasi di instrumen yang berisiko tinggi, seperti saham.
Atau investasi yang lagi booming, yakni pendanaan di fintech p2p lending. Cari perusahaan fintech lending berizin, terdaftar, dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar tidak terjebak pada investasi bodong.
Soal risiko, investasi di fintech lending pun ada risikonya. Tapi bisa diminimalisir. Perusahaan akan melakukan seleksi ketat terhadap calon peminjam, agar tidak terjadi gagal bayar atau kredit macet yang dapat merugikan investor. Dengan demikian, investor atau pemberi pinjaman punya risiko yang minim terhadap investasi ini.
5. Terus belajar
Jangan merasa puas dengan satu ilmu saja. Perbanyaklah membaca buku dan berita di media massa, mengikuti seminar dari investor sukses lain yang bisa kamu jadikan mentor.
Itu semua dapat kamu jadikan bahan analisis investasi, sehingga bisa mengambil keputusan terbaik untuk investasimu.
Sisters, investasi seperti apa yang sudah kamu miliki sekarang ini? Share ceritamu, yuk!