Sisters, banyak orang beranggapan bahwa berinvestasi di tengah pandemi Covid-19 dan resesi seperti sekarang ini bukanlah keputusan yang tepat. Sebab, ekonomi dalam kondisi tidak pasti. Akhirnya mereka, mungkin juga kamu, lebih memilih untuk menyimpan uangnya pada produk simpanan, seperti tabungan dan deposito.
Padahal tidak salah berinvestasi di masa pandemi, lho. Asalkan menanam modal pada instrumen yang tepat dan mampu mengelola risikonya, maka kamu justru akan memperoleh cuan. Salah satunya di instrumen reksadana. Instrumen rendah risiko, menguntungkan, dan pastinya aman karena dikelola manajer investasi.
Apa saja sih keuntungan investasi reksadana di tengah pandemi? Simak, yuk!
1. Modal receh
Investasi reksadana kini makin terjangkau. Mahasiswa yang belum punya gaji pun bisa melakukannya. Itu karena modalnya murah meriah, bahkan terbilang receh. Terutama reksadana online atau yang dibeli dari situs belanja online. Dimulai dari setoran Rp 10 ribu. Ada juga yang harus memulainya dengan modal minimal Rp 100 ribu.
Kalau modalnya cuma segitu, nggak ada lagi alasan untuk nggak investasi, ya, Sisters! Apalagi saat pandemi seperti ini, kamu dapat mulai investasi dengan modal kecil dulu.
2. Bisa upgrade setiap bulan
Sistem investasi di reksadana seperti menabung. Modal investasinya bisa kamu tambah setiap bulan. Tentunya dengan jumlah yang sama seperti yang kamu investasikan pada bulan sebelumnya. Misal, jika di awal kamu menaruh dana Rp 500 ribu, maka bukan-bulan berikutnya pun sebesar itu.
Sebelum investasi, kamu dapat memilih jangka waktu investasi. Ada tenor 1 tahun, 3 tahun, 5 tahun atau 10 tahun. Sehingga upgrade ini akan terus berlanjut sampai reksadana memasuki masa jatuh tempo.
Sistem upgrade ini bisa meringankan beban finansial kamu setiap bulan. Kamu tidak perlu lagi menunggu sampai kaya dulu baru memulai investasi reksadana.
3. Dananya dikelola orang profesional
Tidak perlu takut risikonya, sebab ada Manajer Investasi (MI). Merekalah yang akan mengelola dana yang kamu tanamkan pada produk reksadana, sehingga dapat memberi imbal hasil maksimal.
Manajer investasi ini adalah salah satu agen penjual reksadana. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, perusahaan manajer investasi harus mengantongi izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Jadi tidak asal beroperasi.
Orang yang bekerja pada perusahaan manajer investasi atau disebut Wakil Manajer Investasi (WMI) pun wajib memiliki izin dari OJK. Untuk mendapatkan izin WMI, orang tersebut harus dinyatakan lulus ujian yang digelar Panitia Stkamur Profesi. Tkamu kelulusan tersebut menjadi dasar penilaian atas permohonan izin yang diajukan ke OJK.
4. Dapat dilakukan secara online
Investasi reksadana saat ini bisa dilakukan secara online, langsung dari ponsel atau laptop kamu. Mulai dari transaksi setoran modal sampai pencairan reksadana.
Lewat website maupun aplikasi resmi perusahaan manajer investasi atau situs belanja online. Dengan begitu, lebih mudah, praktis, dan pastinya aman karena dibekali sistem keamanan berlapis.
5. Produk yang beragam
Reksadana punya beberapa jenis, ada reksadana pasar uang (pas untuk investasi jangka waktu kurang dari 1 tahun), reksadana pendapatan tetap (1-3 tahun), reksadana campuran (3-5 tahun), dan reksadana saham (lebih dari 5 tahun).
Pilih yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kamu sebagai investor. Kalau cari aman, lebih baik pilih reksadana pasar uang atau reksadana pendapatan tetap. Tetapi jika suka tantangan dan ingin cuan lebih besar, reksadana saham bisa kamu dekap.
6. Mudah dicairkan
Investasi reksadana sangat cocok buat pemula. Produk investasi yang aman karena rendah risiko, tetapi menguntungkan. Mudah pula dijual atau dicairkan jika sewaktu-waktu membutuhkan dana mendesak. Tidak ada denda atau pinalti pula.
Mengingat pentingnya investasi di tengah pandemi seperti ini, jangan lupa untuk menyisihkan minimal 20% gajimu untuk berinvestasi, ya, Sisters!