Sisters, seringkali orang salah kaprah dalam memahami arti antara irit dan pelit. Kedua kata ini memang merujuk pada penghematan.
Nah, pernahkah kamu yang sedang melakukan pengiritan tapi malah dianggap pelit karena nggak mau mengeluarkan uang saat sedang hangout bareng teman-teman? Lalu apa saja, sih, beda irit dan pelit? Dilansir dari cermati.com, simak, yuk, perbedaan berikut ini!
Pelit = nggak mau keluar uang bahkan untuk kebutuhannya sendiri
Irit = masih mau memberi pada orang lain
Ini dia, nih, ciri orang pelit. Jangankan memberi kepada orang lain, untuk dirinya sendiri saja pelitnya minta ampun. Makanya kenapa orang pelit jarang terlihat bahagia karena mereka tidak mau mengeluarkan uang untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Sedangkan orang irit, mereka masih mau memberi kepada orang lain. Tapi tentu memperhatikan situasi dan kondisi keuangannya saat itu. Kalau memang belum bisa memberi, biasanya mereka akan meminta maaf dan berjanji akan memberi di lain waktu.
Irit = teliti dalam menggunakan uang
Pelit = sama sekali nggak mau keluar uang
Dalam menggunakan uang, misalnya, orang irit itu lebih teliti. Artinya mereka tidak mau kalau uangnya terbuang untuk membeli sesuatu yang kurang bermanfaat. Mereka juga paham betul cara membedakan kebutuhan dan keinginan.
Sedangkan orang pelit sama sekali tidak mau uangnya keluar. Kalau bisa orang lain yang membayar untuknya, uang orang lain yang habis, bukan uangnya. Giliran disuruh membayar orang pelit adaaa aja alasannya.
Irit = tidak mau nahan lapar
Pelit = rela menahan lapar
Orang irit sadar betul akan hal ini, makanya mereka tak mau terlalu perhitungan untuk urusan perut. Mereka akan makan apapun saat merasa lapar, berbeda dengan orang pelit yang berasumsi kalau perut bisa dinomorduakan. Mereka lebih baik kelaparan sampai berjam-jam daripada uangnya habis. Miris nggak, sih?
Irit = menabung untuk tujuan keuangan yang jelas
Pelit = tidak tahu tujuan keuangannya
Orang irit biasanya tahu mau diapakan semua uang yang berhasil terkumpul. Entah itu sedang menabung untuk dana pendidikan lanjut kuliah ke jenjang lebih tinggi, membeli rumah, menyekolahkan anak, atau traveling.
Sedangan orang pelit pada umumnya tidak tahu untuk apa uang disisihkan. Motif utama mereka melakukannya cuma karena takut kekurangan di masa mendatang. Akibat rasa takut ini, hidup mereka malah menjadi sengsara karena tidak bisa beli ini dan itu, bahkan untuk diri sendiri juga sangat perhitungan.
Irit = merasa santai mengeluarkan uang
Pelit = tidak mau kalau uangnya berkurang sedikit pun
Orang yang irit merasa santai kalau uangnya keluar, berapa pun jumlahnya. Terlebih lagi untuk dirinya sendiri. Sebab, motif dasar mengirit mereka bukan untuk menabung sebanyak-banyaknya, melainkan untuk mencapai tujuan keuangan yang sudah direncanakan.
Sedangkan orang yang pelit nggak mau mengeluarkan uang, meski jumlahnya kecil. Tak heran kalau mereka sering berkata tidak ada uang, sehingga teman-temannya kasihan dan memutuskan untuk mentraktir.
Irit = memberi waktu saat meminjamkan uang
Pelit = terus menagih
Orang irit yang lebih memberi waktu sampai debitur membayarnya. Tetap ditagih, tapi hanya saat melewati tanggal yang sudah dijanjikan. Sebab, orang irit tidak mau gara-gara utang timbul perselisihan.
Sementara, sebisa mungkin jangan berutang kepada orang pelit karena mereka akan terus menagih piutangnya, sekalipun nominalnya kecil. Bahkan kalau sudah kelamaan berutang, mereka bisa mempermalukan debitur di depan orang banyak.
Kalau kamu, termasuk si irit atau pelit, Sisters? Hayooo, ngaku.. :))