Sisters, faktor yang menyebabkan seseorang memiliki mental yang lemah bisa dipengaruhi oleh banyak hal seperti lingkungan tempat dia tinggal, pola pikir yang melekat dari kecil, kurangnya pengalaman dan perlakuan yang di dapatkan dari keluarga sejak kecil.
Untuk itu, dalam meraih kesuksesan baik dalam berkarir atau berbisnis, hal-hal seperti skill, hoki, uang, latar belakang pendidikan atau wawasan saja tidak cukup. Mental yang kuat juga memainkan peranan yang besar dalam menyukseskan setiap jalan dan rencana yang ingin dilakukan dan goal yang ingin dicapai.
Berikut 6 sifat yang menunjukan bahwa kamu memiliki tanda-tanda bermental lemah dan tips menghilangkannya:
1. Tidak Dapat Membuat Keputusan untuk Diri Sendiri
Sifat atau kebiasaan ini biasanya timbul karena kita terlalu sering membiarkan orang lain mengatur dan mengarahkan arah hidup kita. Seperti orang tua yang memilih jurusan kuliah untuk kita. Atau membiarkan teman kelompok belajar yang memutuskan ide, tema atau konsep atau tidak pernah berani menjadi pimpinan untuk sebuah organisasi.
Kebiasaan membiarkan orang lain menentukan segala sesuatu yang berhubungan dengan diri kamu akan membuat kamu menjadi ragu untuk memilih pilihanmu sendiri. Jika ini terus berlanjut, kebiasaan ini akan menjadi perilaku ketergantungan yang nantinya akan merugikan kamu dimasa depan.
Tips: Cara memperbaiki hal seperti ini bisa dimulai dari hal kecil. Karena sifat ini bisa timbul karena kurangnya kemandirian dan terlalu bergantung terhadap orang lain. Perubahan kecil yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan sifat ini dengan mencoba melakukan apapun sendiri, seperti pergi belanja sendiri, menonton film pilihan sendiri, makan direstoran favorit sendiri atau pergi liburan/travelling sendiri. Dengan melakukan semua hal diatas secara sendiri, kamu bisa belajar untuk memutuskan hal-hal kecil murni dari diri sendiri tanpa pengaruh orang lain.
2. Ketergantungan yang Berlebihan
Apakah kamu merasa akhir-akhir ini kamu tidak bisa melakukan apapun jika orang lain tidak menyuruh atau melakukannya untuk kamu? Baik itu kepada orang tua, teman atau pacar? Jika iya, itu artinya kamu sudah memasuki tahap perilaku ketergantungan yang berlebihan. Apalagi hal itu kamu alami pada usia produktif yaitu 21 tahun keatas. Dimana di usia tersebut harusnya kamu sudah bisa melakukan dan memutuskan segalanya sendiri.
Jika ini terus dibiarkan, sifat ketergantungan berlebihan yang kamu alami saat ini bisa pelan-pelan merusak kepercayaan dirimu sehingga bisa menyulitkan kamu seperti dalam mencari kerja atau bahkan dalam bersosialisasi dan bisa juga dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab.
Tips: Cara menghilangkan sifat ketergantungan yang berlebihan ini adalah dengan mencoba melakukan segala aktivitas sehari-hari sendiri sebisa mungkin. Seperti memasak makanan sendiri, memilih hobi yang bisa mengekspresikan diri kamu semaksimal mungkin seperti melukis atau memainkan alat musik.
Dengan melakukan hal ini secara disiplin kamu secara perlahan akan terbiasa melakukan setidaknya satu hal yang rutin kamu lakukan secara sendiri dan mandiri, mulai dari mencari informasinya sendiri, belajar sendiri dan mempraktikannya sendiri.
3. Attention Seeker
Attention Seeker atau pencari perhatian adalah perilaku seseorang yang akan menggunakan berbagai cara agar bisa diperhatikan dan diakui. Biasanya kebiasaan ini dimiliki oleh orang-orang yang memang terbiasa menjadi pusat perhatian. Baik itu dari segi visual, latar belakang keluarga atau kemampuannya. Biasanya orang-orang yang memiliki tanda-tanda ini akan melakukan hal yang bahkan tidak penting sama sekali hingga bisa merugikan dirinya sendiri hanya untuk sebuah perhatian atau pengakuan.
Banyak yang mengira orang yang memiliki sifat attention seeker = narsis atau terlalu mencintai dirinya sendiri. Padahal itu sama sekali tidak benar. Justru sebaliknya, orang yang memiliki sifat ini artinya kurang percaya dengan penampilannya sendiri. Yep, attention seeker adalah salah satu perilaku yang lahir karena kurangnya kepercayaan diri. Misalnya, demi mendapatkan perhatian sekitarnya hingga menjadi orang lain, membeli barang yang tidak disukainya, memakan makanan yang tidak disukainya agar bisa diakui. Bahkan, untuk level yang lebih parah, attention seeker bisa sampai melukai dirinya sendiri demi menjadi pusat perhatian baik dari sebuah kelompok atau terhadap orang tertentu.
Tips: Langkah awal yang bisa dilakukan demi mengurangi perilaku ini bisa dengan mencoba liburan/travelling sendiri. Dimana kamu hanya membutuhkan dirimu sendiri dalam menyelesaikan masalah yang kamu temukan selama traveling. Dengan traveling sendiri, kamu bisa lebih fokus terhadap dirimu sendiri dan semakin lama kamu bisa menyadari bahwa perhatian atau pengakuan orang lain tidak sepenuhnya bisa membuat hidupmu lebih bahagia. Selain itu istirahatlah sementara dari sosial media yang bisa memicu rasa iri seperti Instagram, misalnya selama 2-3 bulan. Perbanyak baca buku tentang meningkatkan kepercayaan diri dan pengembangan diri.
4. Susah Move On
Orang yang susah move on artinya dia orang yang sulit melepas kenangan buruk, sulit memaafkan dan tidak menyukai perubahan. Orang-orang seperti ini dikatakan bermental lemah karena mereka tidak mau lepas dari masa lalu dan tidak ada keinginan untuk maju atau memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Tips: Jika kamu atau ada orang terdekat kamu yang memiliki sifat seperti ini, langkah awal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan sifat ini sedikit demi sedikit adalah dengan banyak bercerita kepada sahabat, keluarga atau orang yang kamu percaya bisa memberika solusi terhadap masalah yang kamu alami. Kamu bisa juga mencoba hal baru yang tidak pernah kamu lakukan sebelumnya untuk bisa mengurangi trauma dari masa lalu mu seperti memelihara binatang, solo travelling atau belajar hal baru seperti melukis, menyetir, menjahit dan sebagainya.
5. Mudah Menyerah
Biasanya sifat mudah menyerah timbul karena tekanan baik dari lingkungan dan pekerjaan yang terlalu berlebihan tapi tidak memberi dukungan. Sehingga seseorang memilih untuk menyerah lebih cepat bahkan sebelum mencoba. Untuk itu, dukungan dan nasehat adalah salah satu hal yang penting untuk membuat orang-orang yang mudah menyerah untuk kembali semangat dan optimis dalam menjalani apa yang sudah direncanakannya.
Tips: Jika kamu merasa kamu tipe yang seperti ini. Cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan sifat ini adalah menerapkan komitmen bahkan pada hal sekecil apapun. Misalnya berkomitmen untuk hanya menghabiskan Rp30 per hari untuk makanan selama seminggu. Bisa juga, berkomitmen untuk menghabiskan serial drama korea favorit dengan catatan hanya menonton 1 episode per hari sampai episode akhir. Tidak ada yang salah kok menerapkan latihan memperkuat komitmen dan disiplin dengan hal-hal yang kita sukai.
Jangan lupa, catat setiap pencapaian yang kamu lakukan dan kembangkan latihan ini ke hal-hal yang lebih besar seperti komitmen belajar alat musik atau memasak makanan sampai bisa.
6. Sulit Mengontrol Emosi
Kurang bisa mengontrol emosi juga bisa membuat hubunganmu dan orang lain baik itu teman dekat, teman kantor dan orang-orang sekitarmu menjadi renggang karena kamu yang terlalu sensitif, mudah tersinggung hingga keras kepala dan tidak mau mendengarkan orang lain. Kesulitan mengontrol emosi juga bisa timbul karena stress dan beban kerja yang berlebihan, lingkungan yang toxic dan gaya hidup yang tidak sehat.
Tips: Bisa sangat merugikan diri sendiri, salah satu hal mudah yang bisa kamu lakukan untuk masalah seperti ini adalah mencoba mencari informasi tentang anger management di internet, pergi konsultasi dengan psikolog, banyak bercerita kepada orang terdekat tentang masalah yang kamu hadapi, menjauh dari sosial media dan pergi berlibur untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
Nah, jika kamu sedang mengalami hal di atas, jangan sampai dibiarkan terlalu lama, ya, Sisters! Ayo, segera berubah dan perbaiki mentalmu!