Citra brand yang kamu proyeksikan ke dunia mengomunikasikan seberapa relevan, berdampak, otentik, dan kredibel bisnismu bagi konsumen — dan itu lebih dari sekadar logo, font, atau skema warna.
Namun, inilah aspek penting lainnya dari citra brand milikmu: agar tetap kompetitif selama era Covid-19, masa evolusi dan pembelajaran yang konstan, brand perusahaan rintisanmu tidak boleh statis. Itu harus berkembang sebagai tanggapan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumenmu yang berubah.
Tetap berpegang pada nilai brand
Hanya karena nada dan citra brandmu sedang dalam transisi, bukan berarti kamu harus membuang nilai inti yang diidentifikasi pelanggan. Faktanya, kamu mungkin tidak boleh melakukannya, karena dengan jelas itulah yang terhubung dengan pelangganmu.
Komunikasikan kepada basis pelanggan yang ada bahwa semua prinsip dasar bisnis akan tetap utuh sementara kamu hanya berputar untuk melayani mereka dengan lebih baik:
Sebelum melakukan perubahan brand, luangkan waktu untuk bertemu dengan pemangku kepentingan utama, pelanggan teratas, atau orang penting dalam organisasimu untuk menghubungkan kembali nilai-nilai brand yang akan terus menjadi inti bisnismu. Pastikan semua orang memiliki pemikiran yang sama tentang bagaimana nilai brand ini akan dimasukkan ke dalam perubahan brand.
Prioritaskan komunitas dan koneksi
Semua saluran yang berhubungan dengan konsumen, dari situs web dan jaringan sosial perusahaanmu hingga materi cetak apa pun, harus menekankan pada pesan yang ditingkatkan versinya. Ini sangat penting karena konsumen menghargai transparansi selama masa-masa sulit.
Platform mana yang disukai pelangganmu dan bagaimana kamu dapat menggunakan platform tersebut untuk memastikan komunitasmu selalu mengikuti perkembangan selama perubahan ini?
Gunakan umpan balik dan survei pelanggan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang seperti apa komunikasi dan koneksi yang ideal dengan pelangganmu. Dengan mengingat informasi ini, kamu dapat merencanakan pengiriman pesan dan pengumuman sesuai dengan itu.
Poin-poin penting untuk re-branding bisnismu selama krisis
Sisters, diperkirakan 48 persen konsumen lebih cenderung setia pada suatu brand ketika pengalaman atau interaksi pertama mereka dengan brand itu positif.
Gunakan panduan di atas untuk menginspirasi re-branding bisnismu dan mengingat: dengan tujuan yang tepat, hubungan yang kuat dengan nilai brand-mu, dan rencana komunikasi yang baik, perubahan brand dapat membantumu terhubung kembali dengan klien masa lalu, sekarang, dan masa depan sambil melayani kebutuhan mereka yang terus berkembang dengan lebih baik.