Sisters, dalam sebuah hubungan, kecocokan adalah salah satu aspek penting. Rasa cocok akan membuat kita memiliki nilai-nilai dan harapan bersama untuk masa depan, dan ini adalah dasar utama kelanggengan. Kecocokan tidak hanya dilihat dari segi fisik. Tapi yang jauh lebih penting adalah kecocokan secara intelektual.
Kecocokan intelektual biasanya terlihat saat ngobrol. Bukan berarti harus memiliki tingkat IQ yang sama lho, ya, tapi punya kapasitas untuk terlibat dalam percakapan mendalam yang sama-sama menarik bagi kalian berdua.
Berikut ini adalah beberapa tanda bahwa kamu dan pasangan mungkin tidak kompatibel secara intelektual, Sisters. Simak yuk!
1. Salah satu dari kalian suka menggurui
Apakah dia selalu benar dan kamu selalu salah? Apakah dia merasa perlu untuk mengoreksimu setiap waktu dan menjelaskan banyak hal? Jika iya, berarti dia memang 'menggurui'mu dan pasti kamu lama-lama merasa sakit hati bukan?
2. Kamu merasa bosan
Ketika kamu merasa bosan dengan apa yang dia katakan atau topik yang mereka pilih untuk dibicarakan, ini biasanya merupakan pertanda ketidakcocokan intelektual. Rasa bosan ini ditandai dengan lebih seringnya kita memilih teman, keluarga, atau orang lain untuk melakukan obrolan-obrolan tertentu.
3. Saling bersaing satu sama lain
Bukannya berperan saling melengkapi kalian malah ingin selalu bersaing satu sama lain dalam beragam pencapaian, dalam karier dan pendidikan misalnya. Meski dalam beberapa kasus, rasa bersaing ini bisa menjadi sesuatu yang positif, jika berlebihan rasa bersaing juga akan sulit membuat kalian tumbuh bersama.
4. Obrolan kalian selalu serius
Di awal hubungan kalian mungkin akan sulit membicarakan hal-hal dangkal yang ringan. Kalian akan bertanya tentang latar belakang kehidupan dan hal-hal serius lainnya. Namun jika hubungan kalian sudah lama terjalin, tapi tak juga ada topik ringan yang bisa membuat kalian berbicara lama dengan nyaman, mungkin ini tanda kalau kalian tidak cocok secara intelektual.
5. Dia sering “lebay” tentang dirinya
Orang-orang yang tidak cocok secara intelektual tetapi ingin mencoba membuat hubungan itu berhasil, akan berusaha untuk merangsang percakapan dengan berbicara tentang diri mereka sendiri. Misalnya ketika kamu sedang curhat tentang keadaan di tempat kerjamu, alih-alih mendengar dengan baik atau memberi solusi, dia malah membicarakan tempat kerjanya juga dengan panjang lebar.
6. Kamu nggak PD saat bersamanya
Kamu cenderung setuju dengan dia meskipun nalurimu mengatakan sebaliknya. Kamu selalu merasa ragu dengan apa yang kamu ketahui ketika sedang berbicara dengannya. Ini cenderung terjadi jika ia punya kebiasaan menyela, terlalu banyak menjelaskan, atau kadang-kadang bahkan menjatuhkanmu. Jika ini masalahnya, ketahuilah bahwa itu bukan karena kamu benar-benar tidak lebih cerdas dari dia, mungkin karena kalian tidak cocok secara intelektual saja.
Karena tidak cocok secara intelektual biasanya kalian akan lebih berfokus pada hubungan fisik saja. Kalian juga tidak bisa melihat perbedaan sebagai kekuatan. Kalau sudah begini hubungan jadi sulit langgeng, kan?