Belum lama ini, berdasarkan Year in Search 2020, Google mengungkapkan bahwa istilah "ghosting" menjadi salah satu topik yang paling banyak dicari di Indonesia sepanjang 2020.
Menurut Healthline, ghosting adalah ketika satu individu tiba-tiba menghilang dari kehidupan seseorang tanpa melakukan kontak sama sekali, baik melalui telepon, pesan singkat, email, atau media lainnya. Ghosting telah menjadi fenomena umum di dunia kencan modern dan juga di lingkungan sosial dan profesional lainnya.
Ada beberapa alasan kompleks seseorang melakukan ghosting. Simak, yuk!
1. Takut
Seseorang yang memutuskan relasi bisa dikarenakan adanya rasa takut untuk mengenal seseorang yang baru atau takut dengan reaksi yang didapatkannya ketika memutuskan relasi.
2. Menghindari konflik
Manusia secara naluriah bersosialisasi, dan mengganggu hubungan sosial apa pun, baik atau buruk, dapat memengaruhi kualitas hidup. Akibatnya, seseorang yang melakukan ghosting mungkin merasa lebih nyaman jika tidak pernah bertemu dengan orang tertentu daripada menghadapi potensi konflik atau penolakan yang bisa terjadi saat memutuskan relasi.
3. Kurangnya konsekuensi
Jika baru saja bertemu seseorang, kamu mungkin merasa tidak ada yang dipertaruhkan karena kita mungkin tidak memiliki kesamaan teman atau hal lainnya. Oleh karena itu, mungkin tidak akan menjadi masalah besar jika kamu keluar begitu saja dari kehidupan orang tersebut.
4. Demi diri sendiri
Jika suatu hubungan berdampak negatif pada kualitas hidupmu, memutus kontak dengan orang yang bersangkutan terkadang seperti satu-satunya cara untuk mencari kesejahteraan hidup diri sendiri tanpa harus berpisah.
Cara agar bisa move on setelah menjadi korban ghosting bisa berbeda-beda bagi setiap orang, dan bagaimana seseorang move on jika berbeda, misalnya apakah itu dilakukan oleh pasangan, teman atau rekan kerja. Namun, ada beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan jika menjadi korban ghosting:
- Mengatur batasan terlebih dahulu
Apakah kamu hanya ingin membina hubungan kasual dengan orang tersebut? Tertarik untuk sesuatu yang lebih? Ingin agar dia mengecek keadaanmu setiap hari? Setiap minggu? Setiap bulan? Kejujuran dan transparansi bisa membantumu dan orang lain untuk memastikan tidak ada batasan yang dilewati tanpa disadari.
- Berikan batasan
Apakah tidak mendengar kabarnya selama beberapa pekan atau bulan membuatmu lelah menunggu? Karena itu buatlah ultimatum. Misalnya, kamu bisa mengiriminya pesan untuk meminta dia mengirim pesan atau menelepon pekan depan, atau kamu bisa berasumsi hubungan tersebut berakhir. Cara ini mungkin terdengar kasar, namun bisa membuatmu menutup diri dan memulihkan perasaan kehilangan atau kekuasaan.
- Stop menyalahkan diri sendiri
Kamu tidak punya bukti atau konteks untuk menyimpulkan mengapa orang lain meninggalkan hubungan yang dijalaninya bersamamu. Jadi, jangan merendahkan diri sendiri dan membuat dirimu semakin terluka secara emosional.
- Menghabiskan waktu dengan orang-orang tercinta
Cobalah mencari penghiburan dengan bersama orang-orang yang kamu cintai. Misalnya keluarga. Memiliki hubungan yang positif dan sehat dapat menempatkan situasi ghosting ke dalam perspektif yang tidak merusak emosional.
Kamu pernah mengalami hal di atas, Sisters? Mungkin sahabatmu tiba-tiba menghilang darimu? Sharing, yuk, di Sisternet!