Sisters, saat ini krisis sampah menjadi permasalahan penting di negara kita. Kenapa? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Krisis sampah adalah keadaan genting dan berbahaya dimana jumlah sampah mengalami peningkatan secara terus menerus sehingga kualitas lingkungan semakin menurun. Sampah ini terdiri dari berbagai macam jenis, Sisters. Mulai dari sampah organik, anorganik sampai sampah elektronik. Tapi, penyumbang sampah terbesar di negara ini adalah sampah plastik.
Di Indonesia, pemakaian kantong plastik mencapai lebih dari satu juta kantong setiap menitnya. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) juga menyebutkan bahwa jumlah sampah plastik di Indonesia telah mencapai level mengkhawatirkan, lho.
Banyak sekali dampak merugikan akibat dari peningkatan jumlah sampah plastik tersebut. Diantaranya mencemari lingkungan, mengganggu rantai makanan, menyebabkan polusi udara, hingga dapat membunuh hewan.
Meskipun menyadari begitu banyaknya dampak dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh konsumsi kantong plastik berlebihan, masyarakat rasanya sulit sekali terlepas dari kebutuhan pemakaian kantong plastik dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, sampah plastik di Indonesia semakin sulit untuk diminimalisir.
Sebenarnya, ada cara mudahnya, Sisters. Salah satunya dengan menerapkan sistem pemilahan sampah. Yaitu memisahkan sampah menjadi beberapa kelompok sampah tertentu. Biasanya sampah dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu sampah basah/organik dan sampah kering/anorganik.
Sebelum memilah sampah, terlebih dahulu kita harus mengetahui sifat sifat sampah basah dan kering. Lalu, di setiap keranjang sampah juga harus diberi label tulisan sebagai penanda kelompok sampah basah atau kering agar tidak membingungkan. Penghancuran sampah untuk sampah jenis styrofoam dan botol plastik dengan cara meremas perlu dilakukan sehingga keranjang sampah tidak akan cepat penuh dan lebih menghemat tempat. Memipihkan sampah karton dan melepas sedotan juga perlu dilakukan, ya.
Pemilahan sampah punya beberapa manfaat. Antara lain, mencegah terbentuknya senyawa berbahaya yang dapat merusak tanah akibat dari bercampurnya sampah basah dan kering yang tidak dipilah, mengurangi tingkat polusi udara dan air, dan meningkatkan kualitas estetika lingkungan karena sampah yang menumpuk dan bercampuraduk akan menggangu keindahan. Pengangkutan sampah juga lebih teratur jika pemilahan sampah sudah dilakukan di sumbernya bukan di Tempat Pembuangan Akhir. Jika pemilahan sampah sudah dilakukan, maka penanganan sampah akan lebih cepat dan mudah dilaksanakan mulai dari pendistribusian sampai pengolahannya. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam penimalisiran krisis sampah yang sedang terjadi di Indonesia, Sisters.