Sisters, kemudahan berbelanja di era digital bukan lagi sebatas untuk memenuhi kebutuhan hidup dan gaya hidup. Bagi sebagian orang, belanja dijadikan sebagai suatu pelampiasan ketika mereka merasa stres atau sedih. Apa lagi di saat banyak orang sedang di rumah saja seperti sekarang ini.
Inilah sebabnya, ada orang yang doyan belanja dan kebablasan hingga mendapat julukan shopaholic. Bagi shopaholic, apa pun akan dibeli tanpa berpikir dua kali karena mereka cenderung membuat keputusan berdasarkan emosi atau perasaan sesaat. Misalnya, perasaan seperti:
“Saya akan bahagia rasanya kalau punya sepatu dan tas edisi baru itu”
Jadi nggak heran kalau melihat diskon sedikit aja, para shopaholic akan langsung belanja, padahal barang itu belum tentu dibutuhkan atau mungkin bahkan sudah punya.
Menyoal belanja di era new normal ini, sebaiknya shopaholic dapat mengendalikan nafsu belanja yang berlebihan. Tujuannya, agar keuangan tetap sehat sembari melatih diri agar kamu tidak terjerumus dalam tumpukan utang akibat perilaku konsumtif.
Jadi, apa saja cara praktis yang harus dilakukan para pecandu belanja online atau offline menghadapi masa new normal?
1. Tentukan anggaran untuk belanja
Caranya sederhana, catat seluruh anggaran untuk sebulan dan fokus untuk kebutuhan pokok. Contohnya, belanja kebutuhan pangan, belanja kesehatan, bayar tagihan dan cicilan, tabungan dana darurat dan lain sebagainya. Lalu, barulah di pos terakhir sisihkan anggaran pos belanja ‘konsumtif’. Cara ini memang tak mudah, godaan belanja di pusat perbelanjaan atau mal yang mulai buka dengan beragam diskon menanti. Percayalah, kamu tidak sendiri dan kamu bisa melawan godaan belanja hal-hal yang tidak perlu. Ingat kondisi keuangan kamu hari esok, ingatlah apa kamu sudah punya dana darurat yang cukup?
2. Kendalikan rasa penasaran
Jika kamu tipe orang yang penasaran terhadap barang-barang keluaran terbaru atau barang dengan label diskon, bisa jadi semuanya terlihat murah dan butuh karena rasa penasaran tersebut. Rasa penasaran yang tidak terkontrol dapat mendorong tindakan impulsif yang menimbulkan hasrat untuk belanja berlebih.
Masih untung apabila barang yang dibeli sesuai kebutuhan, harganya murah, dan berkualitas pula. Tapi kalau tidak, ujung-ujungnya kamu merugi. Latih diri kamu untuk mengendalikan rasa penasaran untuk lihat-lihat di e-commerce atau toko favoritmu. Di tengah pandemi ini cobalah untuk memaksimalkan barang yang ada daripada membeli yang baru. Lebih baik, uangnya ditabungkan saja untuk dana darurat.
Baca juga: 7 Tantangan Ini Harus Kamu Lewati Saat Belajar Hidup Hemat
3. Unsubscribe dan uninstall situs belanja online
Lakukan review keuangan sederhana dulu. Selama di rumah saja sudah habis berapa uang yang kamu belanjakan untuk keperluan konsumtif? Tentunya, semua keinginan belanja itu didorong oleh kemudahan infomasi seperti berbagai info terbaru mengenai produk, brand, dan diskon dari situs belanja dan aplikasi e-commerce yang terinstal di ponsel kamu.
Jadi, cara untuk kurangi hasrat belanja adalah dengan lakukan unsubscribe dan uninstall aplikasi belanja online. Sebagai gantinya, mulailah install aplikasi investasi, aplikasi mengatur keuangan dan sejenisnya untuk mengingatkan kamu agar lebih baik investasi daripada belanja ‘berlebih’ dan menjadi konsumtif.
4. Cari aktivitas positif
Cara ini memang klasik, tapi bisa efektif untuk membuat kamu lebih bahagia tanpa harus belanja. Apabila kebiasaan kamu selama ini sering menghabiskan banyak waktu untuk scrolling online shop, saatnya kamu mencari aktivitas lain yang lebih bermanfaat. Misalnya, belajar tentang mengelola keuangan pribadi, investasi, pengembangan diri, leadership, dan lain sebagainya. Semuanya bisa diakses dari gawaimu.
Mulailah ganti pelan-pelan aplikasi belanja online dengan aplikasi yang memberikan kamu nilai lebih dan membuat keuangan dan pribadi menjadi lebih baik. Aktivitas lainnya, kamu juga bisa membaca, mendekor, menonton, main musik, atau berkebun. Apapun aktivitasnya, pastikan membuat pikiran dan hati senang. Jangan ragu untuk mencobanya, ya!
Baca juga: Investasi Saham Saat Pandemi, Kenapa Nggak?
5. Perkuat dana darurat
Di tengah pandemi yang tak pasti kapan akan usai ini, pastikan dana darurat kamu tercukupi. Idealnya, dana darurat adalah sebesar 3 kali sampai 6 kali pengeluaran bulanan. Fungsi dana darurat adalah sebagai dana jaga-jaga apabila ada kebutuhan keuangan mendesak, kamu tidak panik. Jadi, apabila dulu bujet belanja kamu sangat besar, saatnya untuk lebih bijak lagi dan sebaiknya sisihkan uang tersebut untuk tabungan dana darurat. Setiap bulannya, usahakan untuk disiplin tetap menyisihkan sebesar 10 hingga 15 persen dari pendapatan untuk alokasi dana darurat. Lebih bijak dan jangan sampai lupa diri Tidak ada satu orang pun yang melarang kamu untuk berbelanja, tapi cobalah untuk lebih bijak demi kebaikan finansial sekarang dan di masa mendatang. Jangan belanja karena perasaan seperti gengsi, ingin diakui, mengikuti tren, atau stres sesaat. Jangan jadi lupa diri dan terjerat utang tinggi karena belanja berlebih.
Yuk mulai lebih bijak belanja ya, Sisters. Kamu pasti bisa, kok!