Sisters, FOMO atau Fear of Missing Out merupakan salah satu jenis gangguan kecemasan sosial yang kerap terjadi pada remaja.
Rasa cemas tersebut muncul ketika seseorang merasa melewatkan informasi atau tren terbaru yang seharusnya diketahui lebih dulu olehnya. Bukan tanpa alasan, sindrom FOMO ternyata bisa terjadi akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
Bagi kamu yang merasa mengalami gejala-gejala seperti; tidak bisa lepas dari gadget dan koneksi internet, terlalu peduli terhadap situasi di media sosial, serta semakin terobsesi dengan kehidupan orang lain, maka kamu perlu melakukan hal-hal berikut ini agar terbebas dari FOMO.
Simak tipsnya lebih lanjut di bawah ini yuk!
Sisters, seperti yang diketahui, pemicu FOMO Syndrome adalah karena adanya ketidakpuasan dalam hidup. Sehingga kamu berupaya semaksimal mungkin untuk membahagiakan diri sendiri dengan cara membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah mensyukuri segala hal yang kamu punya saat ini. Tidak perlu menoleh ke samping untuk menjadi yang terbaik, cukup menjadi diri sendiri dan lakukan apa yang bisa kamu lakukan.
Tapi, kamu boleh mendongak ke atas dan menunduk ke bawah dengan tujuan memotivasi diri untuk bergerak ke arah lebih baik dengan cara yang baik pula.
Tips kedua yaitu mengatur fokus kamu pada satu hal yang sedang kamu kerjakan atau yang ingin kamu capai.
Sebisa mungkin batasi penggunaan gadget saat kamu mengerjakan sesuatu. Jika bosan, kamu bisa menyibukkan diri dengan hal lain yang bermanfaat seperti membaca buku kesukaan, makan camilan sambil menonton televisi, dan semacamnya.
Sebenarnya, masalah terbesar bukan terletak pada gadget, tapi aplikasi di dalamnya, khususnya aplikasi yang berkaitan dengan media sosial. Kebiasaan membuka media sosial dalam intensitas yang sering bisa mempengaruhi rutinitas hidup kamu, lho, Sisters.
Selain bisa mengubah rutinitas, media sosial juga bisa menurunkan tingkat fokus kamu pada suatu hal termasuk pekerjaan.
Agar lebih mudah, ikuti tips-tips singkat berikut ini agar kamu bisa lebih fokus.
Sisters, menyibukkan diri adalah solusi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi gangguan FOMO. Salah satunya adalah dengan berolahraga.
Dengan working out, secara tidak sadar kamu akan menjauh dari ponsel dan aktivitas dunia maya. Kegiatan ini akan membuat kamu lupa dengan gadget walaupun hanya untuk sementara waktu.
Namun, jika kamu melakukannya secara rutin, dijamin rasa cemas kamu terhadap kehidupan orang lain di media sosial lama-lama akan berkurang.
Selain itu, kamu akan merasa lebih bersemangat menjalani kehidupan kamu seperti biasanya. Berbagai efek samping atau penyakit yang diakibatkan dari FOMO (Fear of Missing Out) cenderung akan terabaikan, lalu tergantikan dengan kesehatan yang baru.
Membaca buku memang terdengar membosankan. Oleh karena itu, cobalah membaca buku-buku yang ringan dan penuh hiburan. Misalnya, komik atau novel yang bisa membuat kamu tertawa, Sisters.
Berdasarkan survei pada picodi.com, minat masyarakat Indonesia dalam membeli buku ada di peringkat kelima se-Asia. Di mana sebanyak 63% orang Indonesia membeli minimal 1 buku dalam jangka waktu setahun.
Jika ditelusuri kembali dari survei tersebut, ada beberapa genre yang paling populer dibeli, yaitu buku fiksi sebanyak 75%, non-fiksi 41%, bisnis 33%, dan sains 31%.
Konon katanya, membaca buku favorit bisa menjadi penyembuh di kala sedang sakit atau sedih karena sesuatu. Membaca buku juga dapat memperbaiki mood kamu, bahkan membuat kamu lupa dengan kehidupan media sosial.
Lebih baik lagi jika kamu pergi ke toko buku dan berjalan-jalan di sana mencari jenis buku baru yang menarik perhatian. Jika memang tidak berniat membelinya, kamu bisa mengunjungi perpustakaan-perpustakaan yang menyediakan segala jenis buku.
Tips menghindari FOMO yang terakhir yaitu dengan membuat anggaran keuangan, Sisters.
Keadaan FOMO akan membuat kamu mengalami pemborosan, baik secara sadar maupun tidak. Walaupun tidak semuanya seperti itu, tapi masih ada yang merasakan dampak yang satu ini.
Nah, solusi terbaik adalah membuat anggaran finansial secara rutin.
Dengan menyusun anggaran dalam jangka waktu tertentu, kamu bisa memperkirakan apakah kamu memiliki biaya lebih untuk memenuhi ‘keinginan’ atas obsesi kamu itu.
Sebab terkadang, seseorang yang mengalami gangguan kecemasan alias FOMO ini cenderung tidak peduli dengan kondisi keuangan dirinya sendiri dan akan melakukan apapun agar bisa mengikuti arus tren yang ada.
Nah, kamu tentunya nggka mau mengalami FOMO bukan? Yuk coba lakukan hal-hal diatas!