Sisters, menulis sama halnya dengan kemampuan lain yang perlu diasah terus-menerus, agar menjadi terbiasa dan pikiran mengalir dengan sendirinya saat menciptakan ide tertentu. Bahkan dari beberapa sumber bacaan, menulis dapat mengatasi stres maupun trauma, lho.
Berdasarkan hasil penelitian seorang psikolog sosial Amerika bernama Dr. James W. Pennebaker: "Orang-orang yang menuliskan pikiran dan perasaan terdalam mereka tentang pengalaman traumatis menunjukkan peningkatan fungsi kekebalan tubuh dibandingkan dengan orang-orang yang menuliskan masalah-masalah remeh temeh".
Jadi nggak heran saat usia kanak-kanak maupun remaja, banyak diantaranya yang menyukai menulis di diary alias buku harian. Tulisan tersebut mengenai keseharian serta sesuatu yang penting, seringkali disimpan di tempat yang tidak seorang pun mengetahui.
Apakah kamu termasuk yang masih rutin menulis diary? Tertarik memahami tentang menulis untuk mengatasi stres bahkan trauma?
Yuk, baca selengkapnya mengenai tips bagaimana cara menulis menjadikan kita tetap sehat, Sisters!
Menulis di Selembar Kertas
Cara ini tidak asing terdengar, sehingga tidak ada salahnya untuk mencoba. Siapa yang pernah meluapkan segala hal melalui postingan di media sosial? Terkadang berujung pada pertanyaan orang lain mengenai untuk siapa postingan tersebut dituju. Tidak jarang justru menjadi bumerang ketika tidak memfilter bahasa yang kita gunakan.
Cobalah beralih menuliskan apa yang membuat kesal, marah maupun sedih di selembar kertas, tulis saja hingga rasanya tak ada lagi yang ingin ditulis. Kemudian menyobek kertas tersebut, lalu membuangnya. Tapi ingat, tetap menjaga kebersihan dengan tidak membuang kertas sembarangan ya, Sisters!
Menulis Bebas
Menulis bebas atau free writing adalah sebuah metode menulis yang diadopsi dari Barat dan dipopulerkan di Indonesia oleh Hernowo Hasim. Bebas yang dimaksud berupa terbebas dari segala macam peraturan menulis sehingga ketika menulis, kita dapat merasakan prosesnya dan tidak merasa terbebani.
Catatan penting bagi yang tertarik, menulis bebas diperuntukkan untuk diri sendiri (tidak dipublikasikan), kecuali ketika ingin mempublikasikannya menjadi sebuah karya, diperlukan tahapan pengeditan hingga menjadi suatu karya yang utuh. Siapa tahu dengan menulis bebas menjadikan kesedihan, kekesalan bahkan kegalauan membuahkan karya yang cemerlang. Tubuh sehat, karya bermanfaat!
Apakah kamu pernah mencoba salah satu diantara dua tips tersebut, atau sudah memahami lebih banyak mengenai manfaat menulis untuk kesehatan? Jika belum, semoga tips di atas dapat membantu mengatasi stres bahkan trauma saat pandemi Covid-19 melanda, yang mana kita tetap dihimbau untuk #DiRumahLebihBaik. Stay Strong, Stay Safe and Stay Healthy, Sisters!