Wabah virus corona yang telah menjadi pandemi global memang mengkhawatirkan, Sisters. Apalagi, kita belum pernah menghadapi situasi seperti ini yang terus membuat kita khawatir dari hari ke hari. Karena alasan itulah, banyak wilayah yang menetapkan kebijakan untuk belajar di rumah, membatalkan pertemuan publik, hingga menutup tempat-tempat wisata.
Kehidupan anak-anak tentu akan terpengaruh, meski mereka tidak dalam kondisi sakit. Orangtua perlu memberi penjelasan pada anak-anak terkait hal ini, mulai dari soal apa itu virus corona hingga mengapa sekolah mereka ditutup sementara.
Bagi orangtua dengan anak autisme tentu akan ada tantangan komunikasi yang berbeda. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memahami lebih dulu segala hal terkait virus corona, agar kita bisa memberi pemahaman tanpa membuat mereka merasa takut.
Nah, berikut empat langkah menghadapi wabah virus corona dengan anak autisme:
1. Pastikan menjaga diri sendiri
Sama seperti pengarahan keselatan di pesawat yang mengharuskan orang dewasa untuk memakai masker oksigen untuk diri sendiri lebih dulu, sebelum membantu orang lain. Hal itu juga berlaku dalam menghadapi wabah virus corona ini. Sebagai orangtua kamu harus memastikan kamu menjaga daya tahan tubuhmu tetap baik, melakukan social distancing, dan usaha pencegahan lainnya demi melindungi diri dari infeksi virus corona. Pecayalah, anak-anak akan merasa lebih tenang ketika melihat orangtua mereka tangguh, termasuk saat menghadapi wabah virus corona.
2. Membangun rutinitas baru
Anak dengan autisme cenderung membutuhkan rutinitas yang terjadwal baik. Ini karena mereka menyukai hal-hal yang dapat diprediksi. Hal ini bisa jadi tak mereka dapatkan ketika mereka harus belajar di rumah. Cobalah membuat jadwal harian sementara sekolah ditutup, sehingga anak-anak tahu apa yang akan terjadi sepanjang hari dan kapan itu akan terjadi. Ini akan membuat mereka merasa lebih nyaman.
3. Menjelaskan dengan bahasa yang mudah dipahami anak
Jangan pernah beranggapan bahwa mereka tak akan mengerti, sehingga orangtua memilih untuk tidak membahas soal wabah virus corona pada anak. Mereka mungkin tidak akan bertanya secara langsung, tapi mereka membutuhkan penjelasan mengapa sekolahnya ditutup sementara, apa itu virus corona, hingga bagaimana melindungi diri agar tak terinfeksi virus corona. Bicarakan hal ini dengan bahasa yang sesuai dengan usia mereka, misalnya pada anak balita, orangtua cukup menjelaskan dengan sederhana, “Ada kuman di sekitar kita yang membuat orang sakit, tapi kita semua bisa tetap aman dengan rajin mencuci tangan.” Baca juga: Jeli Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak Autisme
4. Menjelaskan dengan gambar
Untuk anak-anak dengan ASD (Autism spectrum disorder) akan sangat membantu jika kita menggunakan visual untuk membantu menjelaskan soal virus corona, misalnya dengan gambar bagaimana virus corona menyebar, gambar langkah-langkah cuci tangan, atau gambar etika batuk. Bila memungkinkan cetak gambar-gambar tersebut, sehingga anak-anak bisa melihatnya berulang kali.