Sisters, masyarakat Jakarta panik usai Presiden Joko Widodo mengumumkan dua WNI positif terjangkit virus corona pada 2 Maret 2020 lalu. Hal ini disebabkan dua WNI yang terjangkit bertempat tinggal di kota penyangga Ibu Kota, yaitu Depok, Jawa Barat.
Oleh karena itu, warga DKI Jakarta dan sekitarnya pun berbondong-bondong menyerbu toko alat kesehatan yang menjual masker. Akibatnya, harga masker jadi melonjak naik, Sisters. Nggak tanggung-tanggung, misalnya di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, harganya bisa mencapai Rp 1,5 juta! Fantastis!
Sehubungan dengan hal itu, dilansir dari liputan6.com, berikut ini 6 langkah pemerintah mengatasi harga masker yang melonjak naik:
Batasi Ekspor Masker
Pemerintah akan membatasi ekspor masker ke sejumlah negara-negara tujuan. "Pemerintah nanti dengan perdagangan mengurangi ekspor masker," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Pembelian Masker Dibatasi
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin menyatakan, pihaknya akan membatasi pembelian masker dan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer bagi masyarakat akibat adanya virus corona atau Covid-19 di Indonesia. Dia menyebut, pembatasan itu dilakukan agar 10 ribu boks masker yang akan didistribusikan secara bertahap bisa merata di masyarakat.
Pembelian itu dibatasi setiap orang hanya satu boks masker yang berisi 50 lembar dengan harga eceran Rp 6.500 per lembar. "Pembeli hanya bisa membeli maksimal 1 boks masker, dan 10 liter hand sanitizer," tutur Arief. Sementara untuk hand sanitizer dijual Rp 850.000 per 10 liter dan 5 liter dijual Rp 430.000.
Ancam Oknum Penjual Masker yang Naikkan Harga
"Menyikapi permintaan yang tinggi dari masyarakat terhadap masker, pemerintah mengimbau para produsen masker untuk tidak menaikkan harga jual ke masyarakat. Himbauan ini juga ditujukan kepada para distributor dan para penjual eceran," kata Menteri Perdagangan.
Bisa Kena Sanksi Rp 25 M dan Penjara 5 Tahun
Direktur Ekonomi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) M Zulfirmansyah mengatakan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan sanksi terhadap pelaku usaha kecil maupun UMKM, yang terlibat praktik penjualan harga masker yang melebihi batas kewajaran.
Tapi akan ada sanksi bagi pihak produsen maupun distibutor. Yang terbukti terlibat dalam permainan harga masker, yang membuat konsumen resah dan marasa dirugikan. "Ada sanksi berupa denda maksimal Rp 25 miliar," tutup Direktur Ekonomi KPPU tersebut.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan akan menindak tegas para penimbun masker tersebut. "Kalau pelaku usaha terbukti melakukan penimbunan bisa ditindak Undang-Undang Perdagangan Pasal 107 dengan ancaman 5 tahun dan denda Rp 50 miliar," tutur Asep.
Polisi Bakal Patroli
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah melakukan inspeksi ke sejumlah distributor dan apotek. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan, kepolisian akan berpatroli untuk mengantisipasi penimbunan masker atau pembelian secara berlebihan. Selain itu, polisi akan melakukan patroli pada penjualan masker secara online. Mengingat kini lapak online marak digunakan penjual masker. Polda Metro Jaya akan bekerja tim siber yang dimiliki, untuk menelusuri adanya penjual masker secara online yang melakukan penimbunan.
PD Pasar Jaya Distribusikan Masker
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan, pihaknya akan mendistribusikan 10.000 pak masker di lima kota DKI Jakarta. Hal itu menyusul banyaknya masyarakat yang berburu masker akibat adanya warga di Indonesia yang positif virus Corona atau Covid-19. "Stok masker kami masih punya di gudang Jakgrosir. Tapi masyarakat tidak perlu datang ke Jakgrosir, karena akan kami distribusikan ke gerai Jakmart hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan," jelasnya.
Namun, proses pendistribusian akan dilakukan secara bertahap mulai hari ini. Karena hal itu, Arief meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir untuk masalah stok masker.
"Intinya stok masker aman, bagi tempat-tempat yang kehabisan masker akan kami suplai kembali," sambungnya.
Nah, kamu nggak perlu ikut-ikutan borong masker, ya, Sisters. Kalau kamu dalam kondisi sehat, kamu bahkan nggak perlu memakai masker. Cukup rutin aja cuci tangan pakai sabun bisa mencegah penularan corona, kok!