Sisters, pernah ada yang menyebutkan bahwa penggunaan bra berkawat bisa menyebabkan kanker payudara. Benarkah berita tersebut?
Nah, bagi kamu yang suka pakai bra berkawat bisa bernapas lega sekarang. Pasalnya, hingga saat ini tak ada penelitian atau data medis yang cukup kuat untuk membuktikan isu bahwa bra kawat jadi salah satu penyebab kanker payudara. Penelitian yang paling akurat di tahun 2014 dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers & Prevention berhasil mencatat bahwa tidak ada kaitan antara bra kawat dan kanker payudara.
Dalam penelitian diungkapkan bahwa riskan tidaknya kamu terkena kanker payudara sama sekali tidak dipengaruhi oleh berbagai kebiasaan seputar penggunaan bra, seperti pemilihan jenis bra, kapan kamu pertama kali mulai pakai bra, ukuran cup, hingga berapa lama kamu pakai bra setiap hari.
Bayangkan saja jika penggunaan bra berkawat memang bisa meningkatkan risiko kanker, maka seharusnya jumlah pengidap kanker payudara di mana-mana sangat tinggi. Pasalnya, banyak sekali wanita yang menggunakan bra kawat.
Sedangkan menurut data yang dicatat oleh Kementerian Kesehatan, tingkat prevalensi kanker payudara di Indonesia sebesar 0,05 persen. Ini berarti dari 10.000 orang, ada lima orang yang terdiagnosis dengan kanker payudara. Oleh sebab itu, isu bahwa bra kawat menyebabkan kanker payudara tidaklah benar.
Bra kawat pertama kali dipercaya bisa menyebabkan kanker pada tahun 1995. Saat itu sepasang suami istri asal Amerika Serikat (AS), Sidney Ross Singer dan Soma Grismaijer melakukan survei terhadap lima ribu orang wanita. Dari survei tersebut, pasangan ini menyimpulkan bahwa wanita yang menggunakan bra kawat lebih rentan terhadap risiko kanker payudara.
Menurut pasangan ini, bra kawat akan menghambat sirkulasi cairan limfa (getah bening). Akibatnya, cairan limfa dan berbagai zat beracun lainnya terjebak di area payudara dan ketiak. Inilah yang diyakini bisa menyebabkan kanker. Pada kenyataannya, cairan limfa tidak akan terhalang oleh kawat bra yang kamu pakai.
Para ahli, dokter spesialis kanker, dan peneliti kanker juga menilai bahwa survei ini mengesampingkan faktor risiko kanker yang lain, misalnya obesitas. Pasalnya, orang yang mengidap obesitas cenderung lebih sering menggunakan bra berkawat daripada orang yang bertubuh langsing. Maka, besar kemungkinan risiko kanker payudara meningkat bukan karena penggunaan bra kawat, melainkan karena obesitas.
Berbagai penyebab kanker payudara
Pada dasarnya, banyak orang percaya bra berkawat bisa meningkatkan risiko kanker karena kurang paham akan penyebab kanker payudara. Kanker payudara bisa muncul kalau terjadi mutasi gen pada sel-sel di sekitar payudara dan ketiak kamu. Faktor risikonya yang sudah terbukti secara medis antara lain:
- Keturunan (genetik)
- Kurang beraktivitas fisik
- Obesitas
- Mulai menopause setelah usia 55 tahun
- Menstruasi pertama sebelum usia 12 tahun
- Pernah menjalani terapi radiasi, terutama di bagian dada
- Pernah menjalani terapi hormon setelah menopause
Jadi, bra berkawat penyebab kanker payudara adalah mitos ya, Sisters! Tapi jangan lupa, perhatikan pemilihan bra yang tepat dan sesuai dengan tubuhmu.