Hai Sisters! Berbisnis bukanlah hal yang awam lagi untuk dibicarakan. Banyaknya bidang bisnis yang bermunculan, mulai dari bidang kuliner, properti, pakaian dan sebagainya. Hal ini membuat siapapun bisa memilih bebas bidang apa yang akan ditekuninya dan yang pasti bidang tersebut haruslah sesuai dengan keahlian atau latar belakang.
Apalagi, di zaman sekarang ini sudah tidak sulit lagi bagimu yang baru ingin memulai terjun di dunia bisnis, kita ambil contoh di bidang kerudung. Sebelumnya jika orang ingin memiliki bisnis kerudung tentu harus memiliki konveksi sebagai tempat proses pembuatan kerudung.
Sekarang ini sangatlah mudah, yaitu bisa dimulai dari bawah dengan menjadi pedagang skala kecil. Hanya tinggal membeli berbagai macam model kerudung yang sudah jadi dengan sistem pembelian grosiran, kemudian dijualnya kembali melalui online, door to door atau memanfaatkan garasi atau halaman rumah untuk dijadikan tempat berjualannya.
Nah, ini berlaku semua bidang bisnis yang bisa dimulai dengan membeli barang dagangan dengan sistem grosiran, contoh lainnya, baju, celana, aksesoris, peralatan makan seperti sendok-garpu, piring dan masih banyak lagi.
Saat membeli barang grosiran janganlah terburu-buru, sebab ada beberapa hal yang perlu diketahui terlebih dahulu agar kamu merasa puas karena untung dan tidak dirugikan oleh siapapun termasuk penjual barang grosiran yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut bisa saja terjadi demi mendapatkan keuntungan sepihak.
Hampir semua orang menyepelekan hal kecil ini sebelum berbelanja, yaitu tidak mencatat barang yang akan dibeli. Mencatat barang belanjaan bukan hanya dilakukan saat ingin belanja barang kebutuhan bulanan saja, tapi saat belanja barang grosiran juga perlu melakukan pencatatan.
Pentingnya pencatatan ini agar terhindar dari barang belanjaan yang terlupakan dan tentu sangat memudahkanmu saat belanja karena sudah tahu barang yang akan dibeli, sehingga bisa menghemat waktu.
Tips: Catatlah hal penting yang berhubungan dengan barang grosiran yang akan dibeli, mulai dari model, perkiraan harga pasaran dan jumlah yang akan dibeli. Lakukan survey terlebih dahulu melalui internet mengenai harga dipasaran dan model yang diinginkan berupa gambar yang bisa di download. Dengan begitu, bisa langsung menginput contoh gambar ke fitur note yang ada di smartphone dan jangan lupa beri keterangan mengenai harganya sebagai patokan.
Tidak mungkin barang yang diinginkan hanya ada di satu toko saja. Alangkah baiknya, survey terlebih dahulu di beberapa toko terlebih dahulu untuk membandingkan kualitas barang dan harga yang ditawarkan.
Sebagai pebisnis pemula juga tentunya tidak ingin dirugikan. Maka, carilah barang dengan kualitas yang bagus dan harga yang sesuai. Tak ada salahnya, catat di smartphone mulai dari nama toko, barangnya bagus atau tidak serta harganya agar kamu lebih mudah saat memutuskan toko yang benar-benar menjadi tujuan pembelian barang grosiran.
Tips: semua orang setuju kalau pembeli adalah raja, maka sebagai pembeli sangat berhak menanyakan segala hal yang berhubungan dengan barang yang akan dibeli, mulai dari bahannya, bagus atau tidak hingga harga. Walaupun harga yang ditawarkan sudah harga grosir, jangan sungkan tawar harga hingga mendapatkan harga yang sesuai.
Sebagai pebisnis pemula tentunya kamu ingin menyediakan barang yang beragam sesuai dengan keinginan masyarakat. Mau tidak mau pastinya membeli barang grosiran yang jumlah tidak sedikit, belum lagi modal yang dikeluarkan tidak sedikit juga. Baiknya cek kembali barang belanjaan, pastikan barang yang diinginkan tidak salah.
Tidak hanya sebagai pebisnis pemula, mungkin hampir semua pebisnis pernah mengabaikan pengecekan barang kembali. Akhirnya ketika barang sudah ditangan dan dicek ternyata tidak sesuai dengan yang diinginkan. Jangan sepelekan hal tersebut agar tidak mengalami kerugian.
Tips: walau barang sudah dimasukkan ke dalam plastik belanjaan atau karung sekalipun, jangan sungkan meminta tolong lakukan pengecekan ulang. Mintalah secara sopan, sehingga penjual mau membuka plastik atau karung kembali dan memastikan barangnya sudah sesuai dengan keinginan.
Membawa uang cash dengan jumlah besar memang ribet dan rawan terhadap pencopetan, tapi hampir semua penjual grosir melayani pembayarannya dengan uang cash. Berhubung dengan barang dagangan yang akan dibeli banyak sudah pasti kamu juga akan membawa uang cash yang banyak. Sebaiknya sebelum berangkat belanja barang, uang cash yang dibawa dipisahkan hingga beberapa bagian. Hal ini mempermudah saat melakukan pembayaran dan bisa lebih menghemat waktu.
Contohnya saja, total uang cash yang dibawa Rp3 juta, maka pisahkan hingga 3 bagian, yaitu Rp1juta, Rp1 juta dan Rp1 juta. Nah, misal total barang belanjaan seharga Rp1.750.000, langsung saja keluarkan cash sejumlah Rp1 juta di bagian pertama, lalu sisanya hanya tinggal dihitung dari bagian uang berikutnya.
Tips: Bawalah uang cash dengan hati-hati, kalau perlu sesuai dengan total jumlah yang sudah diperkirakan sebelumnya. Simpanlah uang cash di dalam tas dan letakkan tas di depan badan. Tetaplah waspada dengan lingkungan sekitar, ya, Sisters!
Sisters, jila khawatir dengan membawa uang cash dengan jumlah banyak, maka solusi terbaik adalah membayar dengan non-tunai menggunakan debit card atau kartu kredit bila perkiraan total barang belanjaan tidak lebih dari limit. Selain sangat memudahkan saat pembayaran, non-tunai juga membuat transaksi lebih cepat sehingga bisa menghemat waktu.
Perlu diketahui, bahwa tidak semua penjual grosir menerima pembayaran non-tunai. Jadi saat melakukan survey di pasar grosir, tanyakan langsung kepada penjual menyoal bisa atau tidak membayar dengan non-tunai.
Tips: hati-hati saat transaksi menggunakan non-tunai, baik itu debit atau kredit. Saat menekan pin, tutuplah dengan tangan yang satunya lagi dan benar-benar dipastikan hanya kamu yang tahu. Simpanlah kartu di tempat yang aman, yaitu di dalam dompet dan masukan ke dalam tas.