Mungkin untuk sebagian orang, musim kemarau tak memberi dampak buruk pada kulit jika rutin menggunakan pelembap, namun sebagian lainnya merasakan dampak yang cukup signifikan terhadap perubahan kulit. Salah satunya adalah dengan munculnya penyakit kulit seperti chicken skin atau keratosis pilaris.
Walaupun dianggap tak berbahaya, penyakit kulit ayam bisa saja mengganggu aktivitasmu karena rasa gatal yang ditimbulkan. Nah, berikut ciri-ciri dan cara pencegahannya, Sisters. Tapi sebelumnya, ketahui dulu penyebabnya berikut ini:
Penyebab
Penumpukan keratin merupakan penyebab utama penyakit kulit ayam. Keratin yang bertugas sebagai pelindung kulit dari zat berbahaya, mengalami penumpukan sehingga menghambat pembukaan folikel rambut. Kondisi tersebut membuat permukaan kulit menjadi tidak rata disertai dengan benjolan.
Keratosis pilaris tidak termasuk dalam penyakit menular dan tidak dapat menyebar, baik di musim panas atau kondisi yang kering. Orang-orang dengan kulit kering, eksim, keluarga dengan keratosis pilaris, asma, dan melanoma merupakan mereka yang beresiko terkena masalah kulit ayam. Walaupun begitu, tidak memiliki resiko bukan berarti terbebas dari masalah kulit. Sebaiknya konsultasikan langsung pada dokter jika mengalami gejala-gejala seperti yang disebutkan di poin berikut ini.
Ciri-Ciri Chicken Skin
Chicken skin atau kulit ayam merupakan penyakit kulit yang menimbulkan bercak kasar dan benjolan kecil seperti jerawat pada kulit. Dengan kondisi kulit yang kering, kasar, dan munculnya benjolan, penyakit ini bisa menyerang bagian tubuh seperti leher, paha, hingga bokong. Namun, perlu diingat bahwa penyakit kulit ayam tak menular dari satu orang ke orang lainnya. Hanya saja, kamu perlu mencegah kemunculannya dengan memperhatikan gejala yang terlihat, seperti kulit yang kering dan kasar disertai benjolan, terasa gatal, dan kondisi yang cenderung memburuk saat kelembapan udara rendah.
Cara Mencegah
Dikutip dari Healthline, beberapa cara berikut bisa membantu memerangi penyakit kulit ayam:
Treatment Dokter
Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah menemui dokter spesialis kulit yang bisa merekomendasikan pelembap atau obat yang cocok untuk penyakit ini. Krim topikal yang diberikan biasanya mampu mengangkat sel kulit mati sehingga dapat mencegah folikel rambut tersumbat. Dua kandungan seperti urea dan lactic acid merupakan bahan utama dalam krim tersebut yang berguna mengangkat sel kulit mati dan melembutkan area kulit kering.
Metode lainnya yang biasa disarankan oleh para dermatolog adalah mikrodermabrasi dan retinol. Sebaiknya hindari krim racikan di luar saran dokter karena dapat menyebabkan efek samping seperti kemerahan, iritasi, dan kulit sangat kering.
Perawatan di rumah
Mandi air hangat
Perawatan penyakit kulit ayam juga bisa kamu lakukan di rumah dengan mandi menggunakan air hangat. Berendam air hangat mampu membantu mengurangi penyumbatan pori-pori. Perlu diingat bahwa mandi air hangat dengan waktu yang lama justru akan menghilangkan minyak alami tubuh. Hal ini justru membuat kulit kamu terasa lebih kering dan memicu rasa gatal.
Eksfoliasi
Cara kedua yang bisa kamu lakukan di rumah adalah dengan eksfoliasi. Eksfoliasi dapat membantu mengangkat sel kulit mati. Gunakan loofah pada area badan yang kasar dengan lembut.
Minyak kelapa
Minyak kelapa dikenal karena sifat anti-inflamasinya. Kamu dapat menggunakan minyak kelapa yang dicampurkan dengan gula untuk dijadikan sebagai scrub badan. Cara ini dianggap ampuh menenangkan kulit kering dari rasa gatal.
Hindari pakaian ketat
Menggunakan pakaian ketat akan menyebabkan gesekan yang justru membuat iritasi pada kulit yang kering. Untuk itu, sebaiknya gunakan pakaian longgar sebagai upaya penyembuhan penyakit kulit ayam.
Kamu pernah mengalami chicken skin, Sisters?