Sisters, saat ini, ada banyak perguruan tinggi yang menganjurkan--bahkan mengharuskan--mahasiswanya untuk menjalani program kerja lapangan (PKL) atau yang biasa disebut magang. Program ini biasanya dimaksudkan sebagai syarat kelulusan, atau sekadar untuk menambah pengalaman mahasiswa.
Sekalipun magang tak menjadi suatu kewajiban bagimu sebagai mahasiswa, tapi ada beberapa hal yang tetap harus kamu perhatikan agar program yang kamu ikuti bisa berjalan dengan lancar dan memberikan hasil yang bermanfaat. Simak kiat-kiat sukses untuk magang berikut ini, yuk, Sisters!
1. Kesan pertama penting
Program magang bisa disebut sebagai latihan untuk terjun ke dunia kerja yang sebenarnya. Karena itu, perusahaan pun tidak main-main dalam memilih peserta magangnya. Hal ini bisa dilihat dari syarat melamar serta tahap seleksi yang harus dilalui para kandidat, yang meliputi seleksi interview.
Pada kesempatan awal bertemu langsung dengan pihak perusahaan, first impression atau kesan pertama yang kamu tunjukkan memegang peran penting. Pada saat inilah HRD atau calon atasan akan menilai kualifikasimu sebagai calon peserta magang. Perlu kamu ingat, kamu sendirilah yang menentukan bagaimana ingin diingat oleh mereka.
Kamu mungkin tidak harus menghadiri interview dengan pakaian formal. Namun, coba bayangkan jika kamu datang terlambat dengan rambut dan pakaian yang acak-acakan, serta raut wajah yang tanpa senyum, Sisters. HRD tentu akan berpikir, baru menghadiri interview saja sudah tidak sungguh-sungguh, bagaimana saat mulai magang?
2. Tunjukkan kemampuanmu
Sisters, sebagai peserta magang yang masih berstatus mahasiswa, tentu tidak menutup kemungkinan jika kamu merupakan karyawan termuda di tempatmu bekerja. Meski begitu, jangan pernah biarkan orang lain meremehkanmu, Sisters. Sebab, kinerja dan kemampuan seseorang bukan ditentukan oleh berapa usianya.
Sebaliknya, tunjukkanlah bahwa terlepas dari usiamu yang masih terbilang muda, serta status yang "hanya" peserta magang, kamu tetaplah sosok yang dapat diandalkan, serta mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan.
3. Perhatikan etika dalam bekerja
Walaupun baru berstatus peserta magang, bukan berarti kamu boleh main-main, Sisters. Bekerjalah dengan giat seakan-akan ini merupakan pekerjaan pertamamu yang sesungguhnya.
Jangan anggap remeh setiap tugas yang kamu terima dengan mengerjakannya secara asal-asalan atau malas-malasan. Jika kamu menganggapnya sulit, upayakan untuk lebih dulu mencari jalan keluar sendiri berdasarkan arahan yang diberikan. Namun, begitu menemui hambatan, jangan segan untuk meminta bimbingan atasan atau senior.
Baik buruknya performa serta kedisiplinanmu dalam menyelesaikan tugas-tugas tentu akan berpengaruh terhadap penilaian perusahaan terhadapmu, Sisters.
4. Takut bertanya, sesat di jalan
Ungkapan di atas juga berlaku ketika kamu menjalani program magang, Sisters. Sebagai mahasiswa yang pertama kali masuk ke dunia kerja, tentu kamu akan menemui banyak hal yang belum kamu ketahui sebelumnya. Untuk itu, jangan pernah takut untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami, atau yang masih membuatmu ragu.
Lebih baik banyak bertanya agar bisa memberikan hasil kerja yang memuaskan, dibandingkan hanya berdiam diri, tapi selalu mengulang kesalahan yang sama. Ingat, kebanyakan perusahaan lebih mengapresiasi peserta magang yang aktif, lho.
5. Anggap kesalahan sebagai pembelajaran
Sisters, berbuat salah adalah hal yang wajar. Selama magang kamu tentu berusaha untuk menghindari kesalahan, tapi ada kalanya apa yang kamu kerjakan ternyata tidak sesuai dengan harapan perusahaan. Meski begitu, kamu tak perlu langsung patah semangat. Lihatlah kesalahan tersebut sebagai bagian dari pengalaman dan pembelajaran agar di kemudian hari kamu bisa lebih baik lagi, dan tidak melakukan kesalahan yang sama, Sisters.
"You can never make the same mistake twice, because the second time you make it, it's not a mistake, it's a choice."
6. Jangan takut menerima kritik dan masukan
Seseorang dapat sukses, salah satunya berkat masukan yang dia terima dari orang-orang di sekitarnya. Masukan dapat membantumu mempertahankan bahkan meningkatkan performa, sementara kritik--yang biasanya berkenaan dengan kekuranganmu--juga harus bisa kamu terima dengan baik untuk membantu membangun diri lebih baik.
Jadi, jangan takut ketika atasan atau seniormu ingin menyampaikan pendapat dan feedback atas kinerjamu. Justru kamu beruntung, karena itu berarti mereka peduli dengan kemajuan peserta magangnya. Meski begitu, akan jauh lebih baik jika kamu juga berinisiatif untuk meminta feedback tersebut dari mereka. Sebab, merekalah yang bisa membantumu untuk lebih siap terjun ke dunia kerja sebenarnya, Sisters.
7. Banyak mempelajari hal baru
Magang merupakan wadah yang tepat untuk menggali potensi diri. Kamu bahkan akan mendapat kesempatan untuk mencoba hal-hal baru di luar bidang studi yang kamu pelajari di kampus. Misalnya, kamu adalah mahasiswa ekonomi yang magang di divisi marketing. Apabila ada anggota divisi lain yang membutuhkan bantuanmu, maka selama pekerjaan utamamu sudah selesai, tidak ada salahnya kamu mencoba membantu mereka semampunya. Siapa tahu setelah selesai magang, skill-mu jadi bertambah, Sisters.
Ada pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling berharga. Kerja magang--apalagi di perusahaan yang bonafide merupakan sebuah kesempatan berharga yang tak dimiliki banyak orang. Oleh karena itu, manfaatkanlah kesempatan tersebut semaksimal mungkin agar program magangmu tak sia-sia, Sisters.