Sisters, selain cabut gigi, pasti kamu tidak asing lagi dengan istilah tambal gigi. Tambal gigi sering digambarkan ketika gigi yang rusak atau berlubang diperbaiki dengan bahan khusus untuk menutup lubang pada gigi. Ada banyak hal yang harus kamu tahu tentang tambal gigi. Mari simak penjelasannya di sini, yuk, Sisters!
Ada berapa kondisi gigi yang perlu ditambal, yaitu:
Sisters, lubang di gigi bersifat irreversibel atau tidak bisa kembali lagi bentuknya seperti gigi semula. Jika tidak ditambal, kerusakan gigi akan bertambah parah dan semakin luas, bahkan lubangnya bisa bertambah dalam.
Apabila lubang mencapai saraf gigi, ini akan menimbulkan rasa sakit. Tak jarang, kalau sudah begini, kerusakan gigi tidak bisa lagi ditangani dengan cara tambal gigi biasa. Kamu harus melakukan perawatan saraf gigi atau nama lainnya perawatan saluran akar.
Perawatan ini membutuhkan waktu sekitar 3 kali kunjungan. Selain lebih lama, biaya perawatan saraf ini lebih mahal dibandingkan perawatan tambalan. Jika didiamkan lebih lama lagi, kerusakan gigi bisa sangat luas sehingga gigi tidak bisa dipertahankan lagi dan akhirnya harus dicabut.
Tambalan langsung dibagi menjadi beberapa jenis lagi:
Amalgam
Amalgam adalah tambalan berwarna silver (abu-abu) yang sering digunakan jaman dahulu. Tambalan ini dikenal kuat dan tahan lama, biasanya digunakan di gigi belakang karena warnanya yang kurang estetik.
Namun, sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan RI mulai tahun 2019 ini amalgam tidak boleh digunakan lagi karena mengandung merkuri yang dapat membahayakan tubuh.
Resin komposit
Resin komposit adalah bahan tambal gigi yang biasanya mengeras dengan cara disinar. Jenis ini juga disebut dengan tambal sinar atau tambal laser. Keuntungan tambalan ini adalah bersifat estetik, yaitu warnanya bisa bermacam-macam sehingga bisa disesuaikan dengan warna asli gigi sehingga sering digunakan untuk tambal gigi depan. Resin komposit juga cukup kuat dan mudah dibentuk.
Glass ionomer cement (GIC) / semen ionomer kaca
Glass ionomer cement (GIC) atau semen ionomer kaca ini merupakan tambalan langsung berwarna putih dan memiliki keuntungan dapat melepaskan fluoride ke dalam gigi sehingga dapat mencegah gigi berlubang kembali.
Walaupun berwarna putih, tambalan GIC ini tidak bisa menampilkan warna yang terlalu sama dengan gigi. Kekurangannya tambalan ini lebih tidak tahan lama dibanding 2 jenis tambalan di atas sebelumnya
Tambal gigi langsung biasanya dilakukan untuk kerusakan gigi yang belum terlalu besar. Tambalan gigi langsung ini juga bersifat permanen. Namun, tambalan permanen ini tidak selamanya bertahan dalam mulut. Menurut penelitian, rata-rata ketahanan tambalan amalgam adalah 20 tahun, resin komposit 10 tahun, dan GIC kurang lebih 5 tahun.
Tambalan jenis ini tidak bisa langsung jadi karena akan dibuat di laboratorium. Biasanya dilakukan untuk gigi yang kerusakannya sudah luas sehingga tidak kuat jika ditambal langsung.
Tambalan tidak langsung ini bisa menutupi seluruh atau hanya sebagian permukaan gigi. Bahan yang digunakan biasanya logam, porselen, atau kombinasi keduanya. Jenis dan bahan yang tepat akan berbeda tergantung kasus dan harus dikonsultasikan dengan dokter gigi.
Pastinya ada, berikut beberapa hal yang harus kamu hindari:
Segera ke dokter gigi apabila kamu memiliki kondisi tambal gigi berikut ini: