Sisters, penyakit tifus atau biasa disebut dengan tipes biasanya dipicu oleh daya tahan tubuh yang drop, makan tidak teratur, kurang istirahat sehingga membuat bakteri Salmonella typhi bisa tumbuh dan berkembang dalam saluran pencernaan kita. Bakteri ganas ini biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang sudah kotor.
Agar kamu lebih tahu seputar penyakit tipes, simak fakta-faktanya berikut ini, Sisters.
Gejala tipes
Jika kamu merasakan tidak enak badan, meriang, dan lemas, bisa jadi kamu terkena demam biasa, demam berdarah, atau tipes.
Khusus tipes, demam tinggi selama 1-3 minggu sejak tubuh terinfeksi adalah tanda-tanda utamanya, dan diagnosanya baru bisa dilakukan setelah demam berlangsung 3-5 hari saat cek darah.
Sebelum 3 hari, penyakit ini belum terlihat, Sisters. Seringkali keluhan lain ikut menyertai seperti diare, mual, sakit perut, sakit kepala, tubuh lemah, susah tidur dan sebagainya.
Jika belum jelas sakit tipes atau bukan, biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas, dan setelah memastikan hasil lab bahwa pasien menderita tipes baru dilakukan pengobatan yang spesifik karena jika terlambat penanganan akan berbahaya. Komplikasi sakit serius seperti pendarahan internal atau pecahnya sistem pencernaan (usus) adalah efek dari keterlambatan penanganan tipes yang harus diwaspadai.
Apakah sakit tipes harus diopname?
Obat utama dari tipes adalah antibiotik. Dokter akan memberikan resep sesuai dengan kadar infeksi pasien. Untuk stadium awal, sebenarnya pasien bisa di rawat di rumah dengan pemberian antiobiotik selama 1-2 pekan dan baru akan opname ke rumah sakit manakala terlambat terdiagnosis atau sudah dalam stadium lanjut.
Tahap perkembangan penyakit tipes
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menjelaskan secara lebih detil gejala dan tahap perkembangan penyakti tipes sebagai berikut:
- Gejala awal: demam tinggi berkepanjangan, tubuh lemah, sakit perut, sakit kepala, kehilangan nafsu makan
- Gejala tahap lanjut: beberapa orang mengalami sembelit dan ruam serta terjadi pendarahan internal dan kematian bisa terjadi jiak terlambat penanganan
Pencegahan penyakit tipes
Sejauh ini di Indonesia pencegahan penyakit tipes bisa dilakukan dengan menjalani pola hidup sehat dan sistem vaksinasi:
- Vaksin tifoid digunakan sebagai imunisasi namun tidak wajib, hanya sebatas dianjurkan oleh pemerintah untuk anak diatas usia 2 tahun (dalam bentuk oral untuk anak balita dan suntik untuk usia > 6 tahun)
- Vaksin ini juga bagus diberikan bagi orang yang akan bepergian ke negara yang rawan penyebaran penyakit tipes, walaupun tidak menjamin 100% bebas tipes namun setidaknya mengurangi dampak fatal dari penyakit tipes tersebut.
- Gaya hidup sehat yang disarankan adalah selalu steril terhadap setiap makanan yang dikonsumsi
- Hindari kondisi rawan risiko seperti konsumsi seafood, sayuran, susu, maupun toilet yang terkontaminasi kotoran manusia/bakteri tipes.
Diagnosis tipes dan proses pengobatannya
Seseorang bisa dinyatakan terkena tipes dengan menggunakan berbagai diagnosa sebagai berikut:
- Pemeriksaan Widal (uji serologi) jika hasil lab menunjukkan keberadaan bakteri salmonella thyphosa penyebab utama penyakit tipes.
- Tes imunologi TUBEX dengan deteksi partikel berwarna, bagi yang sensitif terhadap indikator warna penentu sakit tipes
- Analisa sampel darah, tinja, atau urine di laboratorium dan cek sampel cairan tulang belakang untuk memastikan sakit tipes jika susah dideteksi dengan cek darah normal.
Gejala komplikasi tipes yang perlu diwaspadai biasanya seperti berikut ini:
- Untuk komplikasi pendarahan seringkali diawali dengan gejala sesak napas. Pasien mudah lelah kadang diikuti muntah darah, kulit pucat, denyut jantung tidak teratur. Dalam tahap lanjut tinja bisa berwarna hitam pekat. Kondisi ini membutuhkan pengobatan dalam bentuk operasi perbaikan pencernaan.
- Untuk komplikasi dinding sistem pencernaan terluka atau berlubang bisa berisiko kematian ditandai dengan infeksi dalam darah (sepsis), mual dan muntah dan masuk kategori gawat darurat.
Berdasarkan tingkat kegawatan, sakit tipes bisa dilakukan perawatan mulai di rumah atau di rumah sakit dengan mekanisme sebagai berikut:
- Pengobatan tipes di rumah untuk stadium awal
Tipes stadium awal dimulai dari 1-2 minggu sejak demam awal terjadi dan membutuhkan pengobatan antibiotik rutin selama perawatan di rumah. Istirahat cukup, makan teratur (porsi kecil sering atau porsi banyak cukup 3x sehari) dan minum banyak air putih serta cuci tangan teratur dengan sabun dan air agar steril dari bakteri.
- Pengobatan tipes di Rumah Sakit untuk stadium lanjut
Prinsip pengobatan sama dengan di rumah yaitu dengan obat Antibiotik, namun jika di rumah sakit prosedur pengobatan lebih intensif, salah satunya dengan asupan cairan dan nutrisi melalui infus.
Pengobatan tipes sebenarnya sederhana. Tapi karena sederhana, banyak yang mengabaikan dan tidak disiplin, padahal jika tidak disiplin mengikuti saran dokter, tipes bisa membahayakan nyawa, Sisters.