Hai Sisters! Sekarang ini sepertinya pemandangan anak kecil sibuk dengan gadget sudah tidak asing lagi. Keseharian mereka seolah kurang lengkap tanpa kehadiran smartphone ataupun komputer tablet. Anak kecil bisa betah bermain games, mengakses internet, menonton channel YouTube, atau berjejaring sosial seharian.
Mungkin pada awalnya, kamu sebagai orangtua membolehkan si kecil menggunakan gadget sebagai sarana belajar atau sekedar main games. Tapi lama kelamaan anak malah tak bisa memalingkan matanya dari layar pintar itu.
Gadget, sama seperti mobil. Tidak berbahaya, selama penggunanya tahu kapan dan bagaimana cara memakainya. Tentu, harus ada aturannya. Nah, bagaimana cara mengatur pemakaian gadget pada anak?
Nah, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orangtua dalam mengatasi soal penggunaan gadget oleh anak ini, Sisters, yang pertama, Know your “why” before your “how”, ibaratnya sebelum naik mobil, kita jelaskan dulu ke anak mau ke mana. Begitu juga dengan pemakaian gadget. Sebelum kita terapkan aturannya, terangkan dulu apa tujuannya. Misalnya, jelaskan pada anak bahwa aturan pemakaian gadget dibuat untuk membantu mereka menyeimbangkan hak mendapatkan penghiburan dengan kewajiban menyelesaikan tugas pendidikan.
Lalu, kamu sebagai orangtua juga harus memahami perbedaan kepribadian anak. Dalam menegakkan peraturan, pendekatan yang efektif kepada setiap anak bisa berbeda-beda. Untuk itu, penting sekali memahami perbedaan kepribadian anak. Amati dan selidiki, apa sumber utama motivasi anak melakukan sesuatu? Apakah gadget yang digunakan olehnya itu untuk hal ‘Pleasure’, motivasi utama anak tipe ini adalah untuk mendapatkan kesenangan. Pendekatannya dengan menjelaskan hak dulu, baru kewajibannya. Untuk tipe ini, efektif pakai sistem reward. Misal, dia akan mendapat waktu tambahan untuk bermain gadget setelah merangkum 3 mata pelajaran.
Ada juga yang namanya ‘Pain’, nah, motivasi utama anak tipe ini adalah untuk menghindari kesusahan. Pendekatannya dengan menjelaskan kewajiban dulu, baru haknya. Untuk tipe ini, efektif pakai sistem consequence atau konsekuensi. Misal, dia harus merangkum 3 mata pelajaran sekarang agar punya waktu tambahan bermain gadget.
Nah, setelah itu, ada juga yang namanya menggunakan parenting control apps. Yup, betul sekali, pakai aplikasi, Sisters! Yang pertama ada yang namanya aplikasi Qustudio.com dengan fitur smart filter, screen time, schedule, web-social-apps history, time limit for games and apps, social networks monitor, call & sms, location tracking & panic alert. Minusnya, aplikasi ini berbayar dan biayanya agak mahal, Sisters.
Kemudian ada juga aplikasi yang namanya Screentimelabs.com, fitur yang disediakan antara lain time limit, homework & tasks, schedules, instant pause, free play, approve apps, apps usage, web history. Minusnya dari aplikasi ini adalah hanya bisa digunakan melalui gadget dan tidak bisa diakses menggunakan komputer atau laptop. Ada juga yang namanya Kiddoware.com, Sisters. Fitur yang disediakan disini antara lain kids place, safe browser, parental control, remote control, video player, picture viewer. Minusnya ada juga, Sisters, yaitu masing-masing fitur tadi harus didownload secara terpisah.
Well, Sisters, setiap keluarga memang bebas menerapkan aturan yang berbeda-beda, dan itu tidak apa-apa, selama tidak mengganggu dan membahayakan siapa-siapa dan hendaknya memang disesuaikan dengan keadaan rumah dan si kecil. Semoga info tadi membantumu dan para orangtua supaya tidak bingung lagi bagaimana cara atur pemakaian gadget pada anak, ya, Sisters!
Sumber Info: Kemkominfo RI