Sisters, bisnis e-Commerce mencakup semua pasar online yang menghubungkan pembeli dan penjual. Hal pertama yang harus dipikirkan sebelum memulai bisnis adalah jenis transaksi bisnis apa yang akan kamu jalani. Siapa target pasarmu?
Mengutip dari Selfstartr.Com, secara umum kegiatan bisnis e-Commerce dapat diklasifikasikan beberapa kategori, yaitu:
- Business-to-Business (B2B)
- Business-to-Consumer (B2C)
- Consumer-to-Consumer (C2C)
- Consumer-to-Business (C2B)
Setelah itu, kamu juga perlu menentukan platform e-Commerce apa yang akan digunakan, yang sesuai dengan kebutuhan model bisnismu.
Business-to-Business (B2B)
Model B2B berfokus untuk menyediakan produk/layanan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Kebanyakan model bisnis B2B merupakan bisnis yang bergerak di bidang supplier management (khususnya pemesanan pembelian barang), inventory management (mengelola proses pemesanan – pengiriman – pembayaran), distribution management (khususnya dalam
pengiriman dokumen), channel management (penyebaran informasi tentang perubahan kondisi operasional), dan payment management (misalnya, sistem pembayaran elektronik atau EPS).
Selain itu segmen yang bergerak di B2B misalnya perusahaan penyedia perangkat lunak, perusahaan penyedia perabot kantor, perusahaan pemasok, dan lain sebagainya. Model bisnis B2B biasanya memiliki platform e-Commerce khusus yang bekerja secara langsung dengan perusahaan lain di lingkungan yang tertutup. Contoh model bisnis B2B yang terkenal termasuk ExxonMobil Corporation, Chevron Corporation, Boeing, Oracle. Contoh B2B yang lebih umum dan merupakan salah satu best practice model adalah IBM, Hewlett Packard (HP), Cisco, dan Dell. Cisco misalnya, menerima pesanan lebih dari 90 persen produknya melalui internet.
Business-to-Consumer (B2C)
Model bisnis B2C umumnya sudah familiar di telinga konsumen. B2C merupakan model bisnis kedua terbesar dari e-Commerce. Penjualan dilakukan secara eceran dari perusahaan langsung ke konsumen akhir. Penjualan B2C adalah model ritel tradisional, dimana perusahaan menjual produk kepada individu, namun bisnisnya dilakukan secara online.
Contoh bisnis B2C sangat banyak bertebaran. Peritel online yang terkenal misalnya Staples, Wal-Mart, Target, Amazon, Zalora, dan sebagainya.
Dalam model bisnis B2C, biasanya produk yang dijual sangat beraneka ragam. Pembayaran dilakukan secara online menggunakan kartu kredit. Perusahaan melakukan promosi dengan menggunakan penjualan silang antara produsen dengan konsumen. Proses belanja diatur agar memberikan kemudahan kepada konsumen.
Model bisnis B2C dapat menekan biaya transaksi (terutama biaya pencarian), karena konsumen yang lebih banyak berperan untuk mengakses informasi dan menemukan harga yang paling kompetitif untuk suatu produk atau jasa. Model bisnis B2C juga lebih mudah masuk ke pasar karena hanya membutuhkan biaya untuk membuat dan memelihara situs website yang jauh lebih murah dibanding dengan memasang plang perusahaan.
Consumer-to-Consumer (C2C)
B2B dan B2C adalah konsep yang cukup intuitif bagi kebanyakan orang, namun model C2C berbeda. C2C didefinisikan sebagai perdagangan di mana individu (konsumen) menjual produk
secara langsung kepada konsumen lainnya. Model bisnis ini muncul karena bangkitnya sektor e-Commerce dan meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap penjualan online.
Ada tiga jenis C2C, antara lain:
Situs web C2C seperti eBay dan Napster mengindikasikan bahwa pangsa pasar C2C cukup besar. Hal tersebut terlihat dari pendapat situs tersebut yang mencapai puluhan juta dalam
penjualannya per hari. Membuka situs C2C membutuhkan perencanaan yang matang.
Terlepas dari keberhasilan platform yang nyata seperti eBay dan Craigslist, banyak situs lelang dan situs lainnya yang telah dibuka dan akhirnya ditutup dengan cepat karena model yang tidak berkelanjutan.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B adalah model bisnis e-Commerce lain yang kebanyakan orang tidak terpikirkan. Jenis bisnis e-Commerce ini melibatkan individu yang menjual produk atau layanan kepada perusahaan. Strategi monetisasi blog atau Google AdSense salah satu yang termasuk dalam bisnis ini.
Keempat model bisnis di atas adalah struktur ritel e-Commerce pada umumnya. Model bisnis lainnya adalah B2G, perdagangan antara perusahaan dengan sektor publik atau pemerintahan. Seperti penggunaan internet dalam pengadaan, prosedur perizinan, dan kegiatan lain yang melibatkan pemerintah, Sisters.
Info: Kemkominfo RI