Hai Sisters! Dilema ingin melanjutkan bekerja atau resign biasanya dialami oleh para ibu bekerja (working mom). Ada perasaan sedih bercampur khawatir dan tidak tega kalau harus meninggalkan si Kecil bekerja di kantor selama berjam-jam.
Apalagi jika kamu terpaksa menitipkan anak kepada pengasuh atau daycare tanpa pengawasan keluarga. Pada akhirnya, kamu jadi tidak fokus bekerja lantaran sibuk memikirkan bagaimana keadaan si Kecil di rumah atau daycare, bukan?
Sementara disisi lain, ada banyak alasan, terutama masalah finansial, yang membuatmu merasa bimbang untuk mengajukan resign. Nah, jika kamu sedang atau pernah mengalami hal ini, pertimbangkan beberapa poin berikut ini sebelum memutuskan untuk resign ya, Sisters.
Ketika memutuskan untuk resign, berarti kamu sudah siap dengan berhentinya penghasilan yang biasa diterima tiap bulannya. Perlu diketahui bahwa membesarkan anak membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Ada dana-dana wajib yang perlu dikeluarkan tiap bulannya, seperti membeli popok sekali pakai, susu, mainan serta menyiapkan dana darurat yang dibutuhkan jika anak sakit atau ada keperluan mendadak.
Jangan lupa pula bahwa dana pendidikan kini semakin melambung, oleh sebab itu orangtua perlu mempersiapkan dana atau menabung sejak dini.
Nah, kondisi inilah yang perlu dipertimbangkan secara matang sebelum kamu memutuskan resign. Bicarakan terlebih dulu dengan suami, kemudian hitung total pengeluaran tiap bulan, termasuk cicilan hutang jika ada, ditambah dengan dana tabungan.
Jika gaji Papa sudah mampu memenuhi segala kebutuhan tersebut, maka kamu tak perlu takut atau khawatir untuk mengajukan resign, Sisters.
Pikirkan aktivitas apa yang akan kamu lakukan pasca resign, selain mengurus anak tentunya. Jika kamu memutuskan untuk total mengurus rumah dan anak, maka buatlah list dan target kegiatan apa saja yang dapat Mama lakukan bersama si Kecil.
Misalnya, target mengajari anak mama berjalan atau lancar berbicara. Jika anak mulai besar, pikirkan kegiatan lain yang mungkin bisa dikerjakan dari rumah. Misalnya dengan mengembangkan hobi atau bakatmu yang selama ini terabaikan.
Misalnya menulis buku, menjahit, atau memasak. Bisa jadi hobi tersebut justru mendatangkan penghasilan, lho, Sisters.
Bakal ada perubahan yang terjadi dalam hidupmu, Sisters. Setelah resign, kegiatan dan rutinitasmu mungkin akan berubah. Yang biasanya kamu memiliki jadwal yang pasti untuk berangkat ke kantor dan bekerja, kini kamu bebas mengatur kegiatan di rumah.
Cobalah untuk lebih realistis, jangan hanya karena kamu sudah terlalu emosi kamu memutuskan untuk resign tapi setelah itu kamu bingung harus melakukan apa untuk hidupmu. Di sini kamu sudah harus membuat rencana baru yang lebih matang.
Sisters, pendapat suami juga perlu dijadikan bahan pertimbanganmu dalam memutuskan apakah kamu akan resign atau tidak. Pasanganmu pasti akan memberikan pengertian, mungkin juga pandangan terhadap pilihan yang akan kamu jalani.
Semakin dewasa, seharusnya kita sudah tahu cara untuk bisa bersikap lebih bijak. Tak bisa kita egois hanya memikirkan diri sendiri. Ada orang-orang di sekeliling kita yang membutuhkan kita. Ada orang yang juga membutuhkan bantuan kita. Kalau kamu berhenti dari pekerjaan yang sekarang, kira-kira apa yang akan terjadi pada keluargamu dan orang-orang terdekatmu.
Kalau orang-orang terdekatmu malah merasa sedih atau hidupnya makin susah karena kamu resign, sebaiknya pikirkan ulang keputusanmu. Ada baiknya kamu membicarakan dulu rencanamu untuk resign ke pasangan sebelum mengambil keputusan.