Sisters, Hari Raya Nyepi yang tahun ini jatuh pada tanggal 7 Maret 2019, merupakan perayaan untuk tahun baru umat Hindu yang didasarkan pada penanggalan atau kalender Caka. Hari Raya Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Hari Raya Nyepi juga menginspirasi dunia dengan ditetapkannya World Silent Day setiap tanggal 21 Maret, Sisters.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, untuk menyucikan Bhuana Alit (alam manusia/microcosmos) dan Bhuana Agung/macrocosmos (alam semesta).
Sesuai dengan namanya, pada setiap perayaan Nyepi, umat Hindu tidak diperkenankan melakukan berbagai kegiatan, termasuk pelayanan umum kecuali rumah sakit. Selain itu, simak 5 fakta lainnya ini, Sisters.
1. Pantangan
Puncak perayaan Hari Nyepi bukan dirayakan dengan gegap gempita, melainkan dengan pelaksanaan catur brata penyepian atau empat pantangan. Empat pantangan yang dilaksanakan oleh umat Hindu saat Nyepi yaitu dari amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang).
2. Bandara berhenti beroperasi
Hanya di hari Nyepi, tiket penerbangan tak dijual sebab bandara berhenti beroperasi di Hari Nyepi. Terminal, pelabuhan, dan Jalan Tol Bali Mandara juga ditutup pada saat Nyepi.
3. Ramai wisatawan
Anggapan Bali dihindari oleh wisatawan saat Nyepi justru salah. Sebaliknya banyak wisatawan yang sengaja menghabiskan waktu liburan saat Nyepi d Bali. Umumnya wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman spiritual dengan yoga atau meditasi di keheningan Nyepi.
4. Banyak pertunjukkan budaya
Ada banyak pertunjukkan pada sebelum dan sesudah Nyepi, Sisters. Misalnya dua hari sebelum Nyepi, umat Hindu akan melaksanakan Melasti atau sembahyang di laut. Sehari sebelum Nyepi, akan dilaksanakan Mecaru atau pawai ogoh-ogoh. Sehari setelah Nyepi ada tradisi omed-omedan atau berciuman massal untuk menolak bala
5. Pengaruhnya untuk lingkungan
Dilansir dari TribunBali, pada saat Hari Raya Nyepi kita mereduksi dari gas Karbon Dioksida (H2O) sebanyak 20.000 ton dalam sehari. Saat Hari Raya Nyepi di Bali dapat menghemat listrik sebanyak 60 persen, jika dirupiahkan sekitar Rp 4 miliar atau sekitar 290 (MW) Megawatt. Lalu, pada hari itu juga dapat menghemat 500.000 liter bahan bakar Solar atau Rp 3 miliar, ini dikarenakan diistirahatkannya dua pembangkit listik di Bali yakni pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Pemaron dan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gilimanuk.
Rahajeng nyanggra rahina Nyepi caka 1940. Selamat menyambut hari Nyepi Caka 1940 bagi kamu yang merayakan, Sisters.