Sisters, sejak LRT Palembang dioperasikan pada Juli 2018, banyak warga yang penasaran untuk mencoba menaikinya meski saat ini belum semua stasiun beroperasi.
Dari tiga belas stasiun yang direncanakan, enam stasiun sudah dapat digunakan selama Asian Games 2018, yakni Stasiun Bandara, Stasiun Bumi Sriwijaya, Stasiun Cinde, Stasiun Ampera, Stasiun Jakabaring, dan Stasiun DJKA. Sementara tujuh stasiun lainnya yakni Stasiun Asrama Haji, Stasiun Punti Kayu, Stasiun RSUD, Stasiun Garuda Dempo, Stasiun Demang, Stasiun Dishub, dan Stasiun Polresta masih dalam proses penyelesaian pembangunan.
sumber foto: Gatra.com
Menggunakan LRT di Palembang memang mudah, nyaman dan cepat, Sisters. Setiap stasiun LRT di Palembang dilengkapi dengan tangga, eskalator, dan juga elevator. Jadi anak-anak, orang tua, maupun penyandang disabilitas bisa mengakses stasiun ini dengan mudah.
Calon penumpang tinggal membeli tiket di loket stasiun, lalu petugas akan mengarahkan serta membantu calon penumpang melewati gate elektronik menuju peron. Uniknya, setiap stasiun punya warna tersendiri, Sisters. Misalnya, kuning untuk Stasiun Jakabaring, dan ungu untuk Stasiun Bumi Sriwijaya. Keren, ya!
Sementara untuk pengoperasiannya, tersedia delapan trainset LRT yang terdiri dari tiga kereta. Bagian interior kereta ini tampak modern dengan bangku-bangku biru yang cantik serta dilengkapi dengan fasilitas AC, layar informasi, CCTV, dan Wifi gratis. Wah!
sumber foto: kompasiana.com
Waktu tempuh LRT saat ini tercatat kurang lebih 60 menit untuk rute Stasiun Bandara - Stasiun DJKA (23,5 km). Tapi berdasarkan target yang ditetapkan oleh Kemenhub, kedepannya akan dioptimalkan hingga 45 menit sekali jalan. Ini akan jauh lebih singkat dibanding menggunakan mobil pada kondisi ramai untuk jarak yang kurang lebih sama, Sisters.
Harga tiketnya juga sangat terjangkau, lho, Sisters. Dengan bantuan subsidi dari Kementerian Perhubungan, penumpang dikenakan biaya Rp 10.000,- untuk satu kali perjalanan dari Stasiun Bandara Mahmud Badaruddin II, dan untuk rute non bandara, tiket dijual seharga Rp 5.000,-.
Bangsa Indonesia khususnya warga Palembang patut berbangga hati, nih. Pengoperasian LRT Palembang ini adalah yang pertama di Indonesia. Selain itu, pengerjaan LRT Palembang merupakan hasil dari kolaborasi anak bangsa karena seluruh kontraktornya merupakan perusahaan dalam negeri, mulai dari konstruksi hingga pengoperasian.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa pembangunan LRT sangat ideal untuk kota yang berkembang seperti Palembang. Hal ini membuat kegiatan pembangunan dan pengembangan transportasi dapat dilakukan dengan baik dan terstruktur.
Selanjutnya yang menjadi perhatian pemerintah kedepan adalah pengintegrasian LRT dengan angkutan lainnya yang ada di Kota Palembang, seperti Trans Musi. Dengan transportasi antarmoda, maka masyarakat akan semakin mudah dalam bermobilisasi dan beraktifitas.
Nah, buat kamu yang malas bermacet-macetan, yuk, cobain naik LRT!
Sumber artikel: Kemenhub RI