Hai Sisters! Jelang mudik Lebaran tahun 2018, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi lakukan rapat koordinasi kesiapan Angkutan Lebaran di Pelabuhan Merak, Banten, Selasa (22/5). “Prediksi lonjakan tahun ini 15%. Dan setelah memperhatikan perilaku yang ada di sini, ternyata kepadatan biasanya terjadi pada malam hari. Oleh sebab itu, saya mengajak masyarakat yang akan mudik supaya menyeberang di pagi atau siang hari untuk menghindari penumpukan,” ujar Dirjen Budi.
Lalu untuk mengakomodasi hal tersebut, Dirjen Budi menyampaikan bahwa pihaknya mengusulkan apakah memungkinkan untuk memberikan reward kepada masyarakat supaya mereka tertarik untuk menyeberang di siang hari. “Bagaimana caranya? Ya dengan diberikan diskon bagi yang menyeberang di pagi atau siang hari itu,” kata Dirjen Budi. “Tapi ini nanti akan kita coba diskusikan lagi dengan GAPASDAP, INFA, dan PT. ASDP Indonesia Ferry,” tambahnya.
Dan terkait puncak arus mudik di lintas penyeberangan Merak – Bakauheni Dirjen Budi mengatakan, “Prediksi pada H-3 dan H-2. Tetapi dengan adanya libur panjang terhitung sejak tanggal 11 Juni ini tentu akan membantu masyarakat sehingga mereka mempunyai banyak alternatif untuk mudiknya. Jadi mulai tanggal 9 sampai dengan 11 (Juni) sudah pasti ada pergerakan. Sehingga nanti kalaupun ada puncak arus mudik tanggal H-3 dan H-2 itu mudah-mudahan tidak seperti yang kita prediksikan, sudah tersebar”.
Di samping itu juga, Sisters, setelah mendengar informasi keterangan dari Polda Banten, PT. ASDP Indonesia Ferry Cab. Merak dan Cab. Bakauheni serta intansi terkait lainnya, Dirjen Budi juga menyampaikan secara manajemen Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Bakauheni sudah 90% siap untuk melaksanakan atau nantinya menerima limpahan beberapa masyarakat yang akan mudik dari Jawa ke Sumatera dan arus baliknya dari Sumatera ke Jawa, nih, Sisters.
“Dari sisi kesiapan kapal, total ada 69 kapal di lintasan. 6 kapal sedang docking yaitu 3 kapal kondisi rusak berat dan 3 lainnya masih dalam proses docking ketika nanti pelaksanaan Angkutan Lebaran. Sehingga 63 kapal yang siap dioperasikan,” tutur Dirjen Budi, Sisters.
Dan dari sisi pengamanan, Dirjen Budi mengatakan terkait masalah isu ancaman yang sekarang kita ketahui bersama masalah mengenai terorisme juga akan diantisipasi dengan baik oleh pihak Kepolisian, Sisters.
Sedangkan untuk pengaturan arus lalu lintas, tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, tahun ini untuk sepeda motor dengan mobil masih akan dipisahkan arusnya. “Jadi sepeda motor dengan sepeda motor, mobil dengan mobil. Dan dari luar, sepeda motor sudah dipandu untuk langsung masuk ke dermaga 1, 2, atau 3 sebagaimana penjadwalan yang ada di dermaga itu sendiri,” ungkap Dirjen Budi, Sisters.
Dan secara khusus terkait pemudik yang akan menggunakan sepeda motor, Dirjen Budi kembali menghimbau masyarakat agar dapat memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang telah disediakan. “Sebagaimana yang telah saya sampaikan, kami menyelenggarakan program Mudik Gratis untuk sepeda motor. Jadi saya menghimbau pada masyarakat yang dari daerah Tangerang atau Jakarta mau ke arah Lampung, silahkan menggunakan kapal Ro-Ro dari Tanjung Priok sampai ke Panjang, Lampung. Kami masih punya slot sekitar 350 motor untuk diangkut ke Lampung,” himbaunya demikian, Sisters.
Tapi jangan khawatir, Sisters, seperti yang dikatakannya kemudian, “Namun kalaupun mungkin masyarakat terpaksa menggunakan sepeda motor, kita ada beberapa cek poin yang telah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan yaitu di semua Jembatan Timbang nanti menjadi rest are dan kerjasama dengan Polri sebagai tempat pengecekan apakah kendaraannya atau pengemudinya masih naik atau tidak,” kata Dirjen Budi. “Nanti kita siapkan ada untuk tempat makan, tempat istirahat, kesehatan, bahkan ada pijat di situ. Semua gratis,” sambungnya.
Jadi, intinya, semua adalah demi kebaikan, Sisters. “Pada prinsipnya, yang kami utamakan itu adalah keamanan, kenyamanan, serta keselamatan penumpang,” pungkas Dirjen Budi. (DS/CAS/PTR/DW)