Sisters, setiap tahunnya, lebih dari 67.000 anak mengalami cedera dan 43.000 diantaranya terjadi pada anak berusia di bawah 4 tahun. Anak usia balita memang sedang semangat-semangatnya mengeksplor apapun yang ada di rumah maupun ketika sedang bepergian ke luar rumah, Sisters.
Nah, salah satu cara mencegahnya adalah dengan memahami kecelakaan macam apa yang biasa dan sering terjadi pada anak. Apalagi jika mereka lagi senang-senangnya berlarian atau merangkak, kemungkinan terjadinya kecelakaan akan makin besar lagi.
Berikut beberapa kecelakaan yang sering terjadi pada anak kecil dan langkah untuk mencegahnya:
Terjatuh
Jenis kecelakaan ini ternyata memiliki porsi sampai 44% dari keseluruhan kecelakaan yang terjadi pada anak. Kebanyakan anak terjatuh karena terpeleset, dan yang paling serius ketika anak terjatuh dari tempat yang agak tinggi, misalnya jatuh dari highchair, tempat tidur, atau di tangga.
Untuk menghindari kecelakaan ini, pastikan kamu menempatkan pagar di atas dan bawah tangga, ya, Sisters. Jangan biarkan ada benda di tangga karena bisa terinjak dan menyebabkan anak terpeleset hingga jatuh.
Luka Bakar/ Melepuh
Air panas yang digunakan saat mandi sering jadi penyebab. Biasanya, terjadi ketika anak masuk kamar mandi sebelum orang tua mempersiapkannya. Jadi, jika ada keran air panas dan dingin di rumahmu, nyalakan keran air dingin terlebih dulu, dan selalu tes suhu air mandi dengan siku sebelum membiarkan ia masuk ke bak mandi, dan tetaplah bersama anak sepanjang waktu mandi, ya, Sisters.
Keracunan
Kecelakaan ini biasanya terjadi saat anak bermain-main dengan obat, produk rumah tangga, dan kosmetik. Jadi, pastikan kamu menyimpan obat dan bahan kimia berbahaya jauh dari penglihatan dan jangkauannya. Pastikan selalu mengunci lemari tempat menyimpan barang seperti sabun dan produk pembersih berbahaya lainnya.
Tersedak
Bayi dan balita paling beresiko tersedak karena mereka suka mengamati hal di sekitarnya dengan memasukkan benda ke mulut, jadi pilihlah mainan yang sesuai usia anak.
Tenggelam
Jangan biarkan bak dan ember tanpa tutup berisi air bergeletakan di sekitar rumah. Jika di rumah punya kolam plastik untuk anak, sebaiknya kosongkan dan dijauhkan ketika tidak digunakan. Bila ada kolam untuk hiasan taman, berikan pagar di sekelilingnya dan waspadalah jika kamu mengajak anak berkunjung ke rumah orang lain yang juga memiliki kolam di tamannya.
Semoga hal-hal di atas tidak terjadi lagi pada anak-anak di manapun mereka berada, ya, Sisters. Yang terpenting, pastikan anak tidak pernah lepas dari pantauanmu, ya!