Sisters, kamu memiliki anak yang suka membantah atau berbicara kasar kepadamu atau pada orang lain? Saat ini memang sudah tidak heran jika anak-anak menjadi sangat kritis. Banyak bertanya adalah hal yang baik untuk dilakukan anak-anak. Namun, terkadang anak-anak meniru sesuatu yang menurut kita adalah sesuatu yang tidak baik.
Menurut Psikolog dari RS Fatmawati Jakarta, Maesera Idul Adha, apa yang dilihat atau didengar di lingkungannya akan ditiru anak. Begitu ada sesuatu yang baru di lingkungan, termasuk kata kasar atau kotor, akan cepat diadopsinya. Tentunya sebagai orangtua tak boleh berdiam diri, Sisters. Orangtua perlu meluruskan sikap atau perilaku anak agar tidak menimbulkan hal negatif lain. Apalagi jika anak menganggap, mengucapkan kata kasar dan kotor adalah hal biasa saja.
Lalu bagaimana mengatasinya? Coba simak caranya ini, Sisters.
Jangan diambil hati
Kamu memang bisa saja sakit hati karena ucapan anak, namun kamu juga perlu mengingat bahwa emosi anak-anak memang belum stabil, dia bisa meledak-ledak kapan saja. Daripada membiarkan diri sakit hati dan marah, sebaiknya kamu beri tahu secara langsung bahwa perilakunya salah. Jika ia tidak mau mendengarkan, kamu bisa gunakan hukuman, seperti ketika ia mengulangi lagi perbuatannya, maka ia akan dilarang bermain dengan gadget, sampai ia berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya. Tidak masalah jika anakmu tidak menyukai aturan ini, yang terbaik adalah memberi tahu apa yang baik dan tidak untuk dilakukan. Tanyakan juga pada dirimu sendiri, apa yang ingin kamu ajarkan kepada anakmu.
Perhatikan pergaulan dan tontonan anak
Kalau kebiasaan anak bicara kasar tak hilang-hilang juga, sudah saatnya kamu memantau lebih jauh pergaulan dan media yang dikonsumsi anak. Mungkin anak sangat sering mendengar kata-kata kasar di sekolah, lingkungan bermainnya, atau media sosial yang ia lihat pada gadgetnya.
Perhatikan juga kalau kosakata kasar anak terus bertambah setiap hari. Kamu juga bisa berkonsultasi dengan guru sekolah anak untuk mencari akar permasalahannya. Pasalnya, beberapa anak mengira bahwa bicara kasar itu keren dan dewasa. Nah, jangan sampai anakmu terjebak dengan pemikiran ini, Sisters.
Jelaskan arti dari kata yang diucapkannya
Coba tanyakan pada anak apa maksudnya mengucapkan kata tersebut. Mungkin ia tak bisa menjelaskannya. Artinya ia memang tidak paham apa arti kata kasar dan kotor tersebut, dan belum sadar kalau kata-kata itu dapat menyakiti orang lain. Tugasmu sebagai orangtua adalah menggali pemahaman anak mengenai kata tersebut dan mencari tahu alasan ia melontarkannya, lalu meluruskan perilaku yang tak pantas tersebut.
Menjadi guru dan pelatih bagi anak
Pikirkan ketika kamu seusia mereka, apa yang kamu inginkan dari orangtua? Apakah kamu ingin diperhatikan, atau hanya ingin didengar? Nah, menjadi guru berarti kamu harus berusaha melihat dari berbagai sudut pandang, agar anakmu menuruti perkataanmu. Kamu harus membimbingnya dalam berprilaku yang benar dan mendorong mereka untuk berprilaku yang tepat. Tentukan target batasan ketika mereka salah.
Poin dari mengubah perilaku anak adalah bukan semata untuk menghormatimu sebagai orangtuanya, namun agar dia bisa berinteraksi dengan dunia luas tanpa dengan sikap saling menghormati sesama. Jangan pernah menyerah, ya, Sisters!