Bibir sumbing pada bayi merupakan kondisi kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah atau belahan pada bibir bagian atas. Celah tersebut biasanya terdapat pada bagian tengah, kanan, atau bagian kiri bibir. Selain di bibir atas, sumbing juga bisa terjadi pada langit-langit mulut. Kondisi ini biasa disebut dengan langit-langit sumbing.
Bibir sumbing dan langit-langit sumbing terjadi karena jaringan di bibir bayi atau di langit-langit mulut bayi saat di dalam rahim tidak menyatu, sehingga meninggalkan celah. Normalnya proses penyatuan tersebut terjadi pada bulan kedua dan ketiga di masa kehamilan.
Berikut ini 3 fakta seputar faktor penyebab dan upaya pencegahan yang perlu kamu ketahui, Sisters.
1. Faktor penyebab kelahiran bayi sumbing
Hingga saat ini penyebab kelahiran bayi sumbing belum dapat diketahui dengan pasti, namun beberapa ahli percaya bahwa penyebab utama dari kelahiran bayi sumbing adalah faktor genetik. Orangtua dengan riwayat keluarga bibir sumbing berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan bibir sumbing. Bila anak pertama terlahir dengan bibir sumbing, maka ada sedikit peningkatan kemungkinan anak kedua juga memiliki kondisi serupa.
Selain itu, berikut beberapa faktor penyebab lainnya:
- Bayi laki-laki dua kali lipat lebih rentan terkena bibir sumbing dibandingkan bayi perempuan.
- Rokok, minuman beralkohol dan beberapa obat tanpa anjuran dokter, diyakini dapat menyebabkan janin mengalami bibir sumbing.
- Ada beberapa bukti yang menyebabkan bahwa wanita yang didiagnosis dengan diabetes sebelum kehamilan mungkin memiliki peningkatan risiko memiliki bayi dengan bibir sumbing.
- Ada beberapa bukti lain menyatakan bahwa bila ibu hamil mengalami obesitas berisiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kondisi bibir sumbing.
2. Upaya pencegahan bayi sumbing
Meskipun penyebab utama kelahiran bayi sumbing adalah faktor genetik, namun bayi sumbing tetap dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan melakukan beberapa cara seperti berikut:
- Mengonsumsi makanan bergizi, seperti pisang, tomat, brokoli, dan ikan salmon.
- Menghindari beberapa obat-obatan, seperti methotrexate (untuk mengobati rheumatoid arthritis), isotretinoin (untuk obat jerawat), dan obat anti-epilepsi.
- Bila memang memerlukan mengonsumsi obat tersebut, segera konsultasikan pada dokter.
- Mengonsumsi suplemen asam folat untuk tiga bulan pertama kehamilan. Asupan ini dipercaya dapat mengurangi risiko bayi terlahir dengan bibir sumbing.
3. Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi sumbing
Meskipun terlihat hanya memiliki masalah pada bagian bibir, ternyata bayi sumbing juga memiliki beberapa masalah lain, Sisters. Komplikasi yang mungkin dapat dialami oleh bayi yang menderita bibir sumbing adalah:
- Gangguan pendengaran. Penumpukkan cairan dalam telinga dan infeksi telinga berulang berisiko untuk menimbulkan gangguan pendengaran
- Masalah pertumbuhan gigi. Jika belahan meluas hingga ke bagian gusi atas, pertumbuhan gigi bayi akan terganggu
- Kesulitan dalam menghisap ASI
- Kesulitan dalam berkomunikasi, pasalnya bibir sumbing dapat membuat perkembangan suara anak terganggu dan akan terdengar sengau
Nah, itulah ketiga fakta mengenai bayi dengan bibir sumbing. Sebisa mungkin, cegah sebelum terlambat ya, Sisters!