Sisters, kebiasaan memakai kantong plastik sekali pakai memang sulit dilepaskan. Tapi mengingat Indonesia sudah jadi sorotan karena jadi negara penghasil sampah plastik terbesar di dunia, mau tidak mau kita harus secepat mungkin melakukan diet plastik. Tahu sendiri ‘kan, sudah banyak korban ‘berjatuhan’ akibat sampah plastik yang berceceran dan mencemari lingkungan, seperti biota - biota laut. Kalau laut sudah tercemar plastik, logikanya ikan yang kita makan sehari-hari juga sebenarnya terkontaminasi kandungan plastik lho.
Nah, upaya diet plastik tidak mudah kalau cuma dilakukan atas inisiatif sendiri. Soalnya kadang kita masih suka malas atau lupa bawa kantong belanja sendiri. Nah, ternyata ada kota-kota di Indonesia yang sudah berani memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) untuk melarang penggunaan plastik sekali pakai lo. Wah, di daerah mana aja tuh? Terus bagaimana ya pelaksanaannya?
Sisters, dua tahun lalu, Banjarmasin berinisiatif menerapkan Perda melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai. Aturan ini awalnya cuma diterapkan di 130 pusat perbelanjaan modern. Meski menimbulkan pro-kontra, tapi sekarang masyarakat sana sudah makin sadar dan mendukung sepenuhnya program tersebut. Dilansir oleh Media Indonesia, sejak pertama diberlakukan, Banjarmasin bisa mengurangi kantong plastik sampai 55%! Kebijakan ini juga bisa menghemat pengeluaran pemerintah karena memangkas dana sampai Rp563 juta/bulan, untuk penyediaan kresek.
Tahun ini, kabarnya pemerintah Banjarmasin bakal mulai menerapkan aturan yang sama di sekolah dan pasar tradisional. Semangat deh rakyat Banjarmasin, semoga makin banyak kota-kota lain di Indonesia yang ikut berjuang dan berdiet plastik bersama-sama.
Tahun 2018 kemarin, giliran Balikpapan dan Bogor yang melarang pemakaian tas kresek, Sisters. Sejak pertama diterapkan Juni 2018 lalu, sudah ada 70-80 retail modern di Balikpapan yang melakukan diet plastik. Sedangkan untuk di pasar tradisional tahapnya masih sebatas sosialisasi. Kalau di Bogor, kebijakan anti plastik diterapkan sejak bulan Desember. Beberapa toko bahkan sampai menyediakan kantong alternatif berbahan ramah lingkungan, seperti dari serat singkong dan bahan daur ulang.