Sisters, salah satu sikap negatif yang biasa ada pada seseorang adalah sifat egois, yaitu perilaku yang mementingkan diri sendiri, ingin menang sendiri, tidak suka menerima penolakan, dan tidak peka terhadap perasaan orang lain. Sifat ini tidak hanya bisa ditemukan pada orang dewasa, tapi juga pada anak-anak.
Bagaimana ciri-ciri sikap seorang anak yang bisa dikatakan egois?
1. Ingin menang sendiri
2. Tidak Mau mengalah
3. Selalu mencari pembenaran atas dirinya
4. Tidak setia kawan
5. Selalu ingin mendapatkan lebih ketimbang apa yang didapatkan temannya
6. Kurang menghargai perasaan orang lain.
Lalu, bagaimana cara mendidik anak yang cenderung egois dan bagaimana mengatasi sikap egois pada anak? Simak cara-cara di bawah ini, Sisters.
Mengajarkan pentingnya berbagi
Misalkan jika di dalam kelas ada anak yang tidak punya pensil dan anak yang egois tersebut memiliki beberapa pensil, maka seorang guru mengajarkan tentang nilai-nilai kasih sayang dengan saling tolong menolong. Bisa juga dengan menceritakan kisah teladan orang yang memiliki sikap dan jiwa penolong.
Membiasakan anak dengan metode kerja kelompok
Salah satu cara meminimalisir sikap egois seorang anak adalah dengan memberikan tugas kelompok. Melalui tugas-tugas kelompok anak yang egois akan merasakan pentingnya kerja sama, anak yang egois akan memahami bahwa apa yang tidak bisa dilakukan sendiri bisa dilakukan secara bersamaan asalkan mau bekerja sama. Anak yang egois akan memahami bahwa hal yang ia tidak ketahui terkadang temannya lebih mengetahui dan apa yang ia ketahui kadang temannya tidak mengetahui sehingga muncullah jiwa yang ingin selalu bekerja sama dan saling melengkapi.
Memberikan tugas yang tidak bisa ia selesaikan sendiri
Cara selanjutnya adalah dengan memberikan tugas yang berat yang tidak bisa diselesaikan jika hanya seorang diri. Melalui tugas-tugas tersebut anak tersebut akan menyadari betapa pentingnya orang lain, betapa banyak hal yang iya tidak bisa selesaikan jika hanya seorang diri.
Mengajarkan betapa pentingnya menghargai perasaan orang lain
Bisa juga dengan memberikan perumpamaan atau pertanyaan analogi. Contoh: seorang guru menyampaikan pernyataan di depan siswanya " Bagaimana perasaanmu jika guru memberikan uang 10 ribu kepadamu untuk dibagi rata dengan satu teman mu yang lain namun teman mu tersebut ingin mengambil 7 ribu dan memberikan kepada mu hanya 3 ribu, adil atau tidak? Baik atau tidak?”. Pasti anak anak akan menjawab bahwa hal tersebut tidak adil dan tidak baik.
Atau: "bagaimana pendapatmu jika punya teman yang selalu ingin menang sendiri, tidak mau memperdulikan temannya?”. Pertanyaan-pertanyaan tersebut secara tidak langsung mengarah pada pribadi anak, sehingga anak tersebut akan tersadar dengan sendirinya bahwa perilaku perilaku seperti itu tidak baik dan membuatnya dijauhi teman.
Menjadi teladan bagi anak
Anak bisa diibaratkan kertas kosong yang akan diisi melalui apa yang ia amati disekitarnya. Sikap egois dalam diri seorang anak tidak muncul dengan sendirinya hal tersebut muncul akibat pengaruh lingkungan sekitarnya baik itu dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Maka dari itu agar sikap egois bisa diminimalisir dalam diri anak maka alangkah baiknya jika seorang guru maupun orang tua menjadi teladan bagi anak atau siswanya, dengan menampilkan pribadi yang berbudi pekerti luhur yang bisa dicontoh oleh anak atau siswa.
Nah, Sisters, jika anakmu memiliki sifat egois, coba cara-cara di atas ini. Semoga bermanfaat, ya!