Hai Sisters! Ancaman dan kejahatan yang marak menimpa usia kanak-kanak, sebaiknya mendapatkan perhatian serius dari orangtua dan masyarakat. Anak kerap menjadi korban kejahatan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab, salah satu ancaman serius bagi anak-anak yang sedang marak diperbincangkan adalah ancaman dari pelaku pedofelia, Sisters.
Sisters, pedofelia sendiri adalah suatu gejala gangguan seksual yang berupa nafsu seksual terhadap remaja atau anak usia di bawah 14 tahun, orang yang mengidap pedofilia biasanya disebut pedofil. Dari pengertian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa orang yang mengidap penyakit pedofil akan sangat mengancam dan membahayakan anak-anak, karena orientasi seksualnya yang lebih cenderung menyukai anak-anak.
Penyebab munculnya gejala/penyakit pedofilia sendiri masih terus didalami, namun beberapa teori menyatakan bahwa beberapa faktor atau penyebab seseorang mengidap penyakit pedofilia seperti; IQ rendah dan ingatan jangka pendek, kurangnya white matter pada otak, kurangnya tetosteron dan masalah-masalah otak, Sisters.
Ciri-ciri orang yang kemungkinan mengidap penyakit pedofil
Apa saja gejala yang ditampakkan orang terindikasi mengidap penyakit pedofilia? Beberapa ciri orang yang kemungkinan mengidap pedofilia adalah sebagai berikut:
Lalu langkah antisipatif apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh orangtua dan masyarakat dalam mengantisipasi dan meminimalisir perilaku pedofilia? Berikut langkah dan tips melindungi anak dari kejahatan dan ancaman pelaku pedofelia, simak, yuk, Sisters!
9 Tips Melindungi Anak Dari Kejahatan Dan Ancaman Pelaku Pedofelia
Sisters, lingkungan tempat anak biasa melakukan kegiatan dan aktivitas adalah hal urgent untuk mendapatkan perhatian lebih; misalnya saja lingkungan sekolah dan masyarakat. Sehingga mengawasi suasana dan situasi lingkungan oleh semua pihak sangat penting
Modus yang kadang digunakan dalam melancarkan aksi/kejahatan terhadap anak biasanya dilakukan setelah anak pulang sekolah dan hendak pulang ke rumah, disaat tersebut pelaku akan melakukan aksinya, Sisters. Oleh karena itu koordinasi dengan pihak sekolah sangat dibutuhkan agar kejahatan terhadap anak, termasuk kejahatan oleh pelaku pedofilia bisa dihindarkan. Usahakan membangun komunikasi dengan pihak sekolah, agar anak anda bisa mendapat perhatian lebih oleh pihak sekolah; misalnya oleh guru dan satpam sekolah.
Sisters, salah satu faktor yang menyebabkan mulusnya aksi kejahatan terhadap anak adalah rendahnya koordinasi yang dilakukan oleh pihak masyarakat. Perilaku acuh tak acuh membuat pelaku pedofilia mudah menyusup dalam lingkungan masyarakat tanpa terdeteksi.
Sehingga koordinasi dengan berbagai pihak sangat diperlukan untuk mengenali atau mencegah aksi kejahatan terhadap anak, Sisters. misalnya saja melakukan koordinasi dengan lurah, ketua RT, ketua RW dan warga sekitar. sehingga pelaku tidak leluasa untuk melakukan aksinya.
Tips selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk melindungi si kecil dari ancaman pelaku pedofil adalah dengan melakukan pendampingan pada anak anda dengan maksimal. Bentuk pendampingan yang bisa dilakukan orangtua adalah dengan menyempatkan diri mengantar anak ke sekolah sekaligus memperkenalkan diri sebagai orangtua sang anak, agar guru dan pihak sekolah mengetahui siapa orangtua anak tersebut.
Dalam lingkungan masyarakat bentuk pendampingan yang bisa dilakukan adalah dengan mengajarkan anak untuk selektif dalam memilih teman, jika perlu temani anak anda saat melakukan sosialisasi/interaksi dengan teman sejawatnya serta membangun komunikasi yang baik dengan warga masyarakat.
Komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua sangat penting agar anak bisa dengan terbuka menceritakan berbagai hal yang dialami baik di sekolah maupun di lingkungan masyrakat, jadikan keluarga sebagai tempat yang bersahabat dan nyaman bagi anak untuk menceritakan berbagai masalah yang ia hadapi, Sisters.
Sisters, berusahalah merespon setiap cerita anak dengan penuh perhatian, hindarkan sikap acuh tak acuh pada anak. Komunikasi yang kurang baik membuat anak merasa enggan untuk menceritakan peristiwa/kejadian buruk yang menimpanya; misalnya saja perlakuan seksual yang dialaminya, sehingga terkadang beberapa korban dari pelaku pedofilia lama baru diketahui karena buruknya komunikasi dalam lingkungan keluarganya.
Pendidikan seksual bukan berarti mengajarkan anak bagaimana melakukan hubungan seksual melainkan mendidik anak bagaimana mengetahui jenis kelamin, memberikan arahan untuk lebih melindungi/menjaga organ vital dan berikanlah pemahaman bahwa organ vital sangat privasi sehingga tidak boleh ada satupun orang lain yang boleh memegang atau melihatnya, Sisters.
Sisters, peran keluarga dalam mengantisipasi bahaya pelaku pedofilia pada anak sangat besar, sehingga tindakan atentif (pencegahan) sangat perlu dilakukan oleh pihak keluarga. Salah satu bentuk positif yang bisa dilakukan untuk menghindarkan anak dari bahaya pelaku pedifilia adalah dengan menghadirkan suasana keluarga yang harmonis, agar anak merasa betah untuk tinggal di rumah.
Suasana keluarga yang kurang harmonis bisa membuat mood anak untuk tinggal dirumah jelek, sehingga anak akan lebih memilih menghabiskan waktunya di luar rumah, kondisi tersebut bisa menjadi cikal bakal peluang kaum pedofilia untuk melancarkan aksinya pada anak.
Langkah antisipatif selanjutnya dalam mengatasi kejahatan seksual yang sering menimpa anak-anak adalah dengan mengajarkan anak untuk waspada terhadap orang asing/orang yang tidak dikenal, lho, Sisters! Apalagi jika orang asing tersebut so akrab dan memberikan sesuatu (permen/makanan/minuman) pada anak. Sampaikan pada anak untuk jangan sesekali memnerima pemberian dari orang yang tidak dikenal.
Sisters, yang terakhir, cara untuk menekan angka kejahatan seksual pada anak yang dilakukan oleh pelaku pedofilia adalah dengan mengajarkan anak untuk melakukan tindakan pembelaan diri, misalnya berteriak minta tolong ketika dipaksa melakukan hal-hal yang negatif, menggigit, melapor pada pihak/orang terdekat.
Demikianlah 9 cara ampuh untuk melindungi anak dari kejahatan dan ancaman pelaku pedofelia yang bisa kamu lakukan untuk menghindarkan buah hati dari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk dari ancaman pelaku pedofilia.