Sisters, menjadi orang yang mudah memaafkan bisa menjadikan kita sebagai manusia yang penuh dengan kelapangan dan kerendahan hati.
Sekalipun emosi menghampiri, membenci orang lain tidak akan membuatmu bisa melangkah tanpa beban, lho. Ada 3 alasan mengapa sekalipun sulit, kamu harus mau memaksa diri sendiri untuk memaafkan orang lain, bahkan memaafkan dirimu sendiri, Sisters.
Karena manusia tempatnya salah dan lupa
Kamu mungkin bisa sangat marah kepada orang lain yang menyakitimu. Kamu pun mungkin sudah ada pada batas di mana kamu membenci mereka karena kesalahan mereka. Tapi apakah itu membuatmu lega?
Saat kamu membenci mereka dan marah berkepanjangan, sesungguhnya kamu telah melupakan satu hal, Sisters. Manusia bisa kapan saja melakukan salah dan dosa. Mungkin kamu hanya melihat mereka saat mereka melakukan salah. Tapi kamu lupa betapa besar dan berharganya mereka yang juga sempat berbuat baik padamu.
Jangan menutup hati hanya karena rasa marah dan kekesalan atas kesalahan yang orang lain lakukan. Kamu pun suatu saat akan melakukan kesalahan yang sama, dan berjuang mendapatkan kata maaf dari orang lain.
Karena menyimpan dendam dan amarah hanya akan membuatmu tertekan
Hal ini mungkin saja bisa kamu alami, kapan saja dan dengan siapa saja. Kamu mungkin merasa bahwa dengan marah dan membenci akan memberikan efek jera pada pelaku yang menyakitimu. Tapi kamu perlu tahu, Sisters, efek terburuknya justru ada pada dirimu yang akan semakin tertekan sepanjang hidup.
Kamu seolah merasa bebas dan bahagia saat tak memberikan kata maaf kepada mereka. Namun sesungguhnya ini menyiksa dirimu sendiri, Sisters. Kamu lebih menutup diri dari kenyataan dimana kamu pun ingin memaafkan daripada menyimpan dendam.
Jadi, buanglah amarah dan dendam dalam dirimu, Sisters!
Karena memaafkan bukan berarti kamu yang kalah
Ingat, memaafkan kesalahan orang lain bukan berarti kamu kalah dan menjadi pecundang, Sisters. Justru kamulah pemenang dari kedamaian dan kebebasan hatimu sendiri. Tidak perlu merasa ragu, takut ataupun malu.
Saat memendam amarah dan rasa benci membuatmu tak tenang, maka segeralah melepasnya. Jangan terus menerus menjadi manusia sok kuat dan merasa paling benar. Kamu adalah manusia yang bisa rapuh dengan rasa sakit yang kamu punya.
Maafkanlah mereka yang melukaimu. Bukan untuk mereka, tapi untuk dirimu sendiri. Bahkan tak perlu menunggu mereka mengutarakan penyesalan dan meminta maaf padamu. Sebab hati yang besar untuk memaafkan orang lain adalah yang paling utama untuk menjadi bahagia.
Well, kamu masih belum mau memaafkan kesalahan orang lain dengan mudah, Sisters?