Kamu pernah berkunjung ke Gresik, Sisters? Di kabupaten yang berada 20 KM sebelah utara kota Surabaya itu, ada sebuah tradisi muslim yang diadakan dalam rangka menyambut malam Lailatul Qadr pada bulan ramadhan.
Damar Kurung, adalah sebuah lentera dengan bentuk khas. Berbeda dengan lampion khas warga Tiongkok, Damar Kurung adalah lentera yang justru memiliki kekerabatan terhadap lentera Jepang yang disebut Andon. Bahkan kini, Damar Kurung dijadikan sebagai maskot kota. Damar yang berarti lampu yang mengeluarkan cahaya dari api kecil. Sedangkan Kurung diartikan seperti tempat hewan tinggal. Jadi secara keseluruhan, Damar Kurung adalah Lentera berbentuk kurungan dengan cara digantung.
Keberadaannya dimulai sejak kolonial Belanda, jaman pemerintahan Sunan Prapen, Sunan Giri, hingga akhirnya diwarisi oleh Mbah Masmundari. Namun sejak 2012, sudah banyak bermunculan jasa penyedia lentera tersebut.
Biasanya, lukisan Damar Kurung mengandung nilai-nilai keagamaan yang mengajak kita untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala sebanyak mungkin dengan melakukan berbagai bentuk ibadah di bulan Ramadhan. Tapi ada juga yang mencoba untuk mengenalkan budaya Gresik ke dunia luar dengan melukis Pasar Bandeng, Pencak Macan, Otak-otak Bandeng, Nasi Krawu, dan Pudak, makanan khas yang tidak ada di kota lain.
Dengan karakteristik unik, seperti berbentuk kubus, serta dilapisi kertas dengan gambar dua dimensi, sekarang ini Damar Kurung sudah mengalami banyak perkembangan, Sisters. Mulai dari bahannya yang terbuat dari mika akrilik, lukisan berfigura, lampu tidur, arsitektur bangunan, hingga desain pada kaos. Belakangan ini, damar kurung digunakan sebagai penerang jalan raya nasional dan taman kota yang dibuat oleh pemerintah Gresik.
Kamu mau mencoba membuat sendiri Damar Kurung? Banyak kok video tutorial pembuatannya di Youtube.
Tertarik berkunjung ke Gresik, Sisters?