Sisters, perempuan ini sempat menarik perhatian karena pernah menduduki posisi sebagai Vice President dari salah satu perusahaan transportasi online, yaitu Gojek. Sejak kecil, lulusan Binus University ini sudah menyukai pelajaran matematika. Kemudian saat menginjak bangku kuliah, ia memilih jurusan TI dan Matematika di tahun 2005 silam. Setelah lulus di tahun 2010 dengan gelar ganda (double degree), ia mencoba peruntungan di sejumlah perusahaan seperti e-commerce Berrybenka hingga Kartuku.
Ala, panggilan akrabnya, mengenal Nadiem sejak mereka sama-sama bekerja di Kartuku. Ketika itu pula, Nadiem mengajaknya untuk membantu membangun Gojek. Karena Ala masih bekerja di Kartuku, maka ia memutuskan bergabung ke Gojek pada Mei 2014 sebagai karyawan freelance sebagai konsultan. Alamanda Shantika diminta langsung oleh Nadiem Makarim untuk mengembangkan aplikasi Gojek bersama beberapa orang di dalam timnya.
Aplikasi Gojek sejak awal dirancang oleh Alamanda dan tim, mereka semua yang mendesain tampilan antarmuka (user interface/UI) hingga programming. Setelah itu, pada Mei 2015 Ala resmi menjadi Vice President of Product Gojek.
Alamanda menarik perhatian lantaran dirinya bisa masuk di dunia teknologi, bidang yang kerap identik kaum Adam. Ia kemudian mengerti tentang stigma bahwa industri teknologi dikuasai oleh para lelaki, sementara dirinya wanita yang sebetulnya sejak dini telah tertarik dengan hal yang berbau hi-tech.
Perempuan kelahiran 12 Mei 1988 ini sudah bisa coding sejak umur 14 tahun, lho, Sisters. Ia juga merasa, seiring perkembangan zaman peran wanita dan lelaki sudah semestinya seimbang, tidak ada perbedaan. Well, menjadi wanita di dunia teknologi khususnya berada di posisi kepemimpinan seperti dirinya, justru menjadi suatu kelebihan, lho!
Kini, setelah ia melihat Gojek telah menjadi role model bagi startup Indonesia, iapun meninggalkan Gojek dengan alasan yang sangat mulia, yaitu ingin membantu perusahaan startup lainnya untuk bisa lebih berkembang melalui program 1000 Startup Digital dan juga sekolah Binar Academy. Wow, keren!
Sebagai founder dari Binar Academy, Alamanda awalnya bermimpi untuk mendirikan sekolah dan merevolusi dunia pendidikan dengan memberikan kesempatan yang setara untuk siapapun melalui teknologi. Alamanda mendirikan Binar Academy pertama kali di Jogja, kota pelajar yang juga menjadi kota penuh potensi. Bersama dengan beberapa rekannya, Alamanda mendirikan Binar Academy untuk terus menjadi lentera pendidikan bagi Indonesia dan terus berkontribusi ke masyarakat.
Seperti di Gojek yang memiliki visi untuk membantu orang lain, yang bisa membahagiakan bagi Ala adalah ia bisa berkontribusi kepada lingkungan. Bermimpi menjadi Menteri Pendidikan, Alamanda pun berharap bisa mengubah pola pikir masyarakat agar membangun startup atas dasar kesadaran sosial.
Wah, inspiring sekali, Ala ini, ya, Sisters!
Image: Instagram / @alamandas