Menyukai segala sesuatu yang bernafaskan fashion serta menempuh pendidikan Seni di Eropa dan Italia. Menjadikan Zara sebagai seorang designer fashion yang unik, mempunyai ciri khas tersendiri tanpa terkotak oleh lini desain yang pada umumnya ditemui. Terlihat dari garis geometris serta material yang kokoh dan kuat, seperti kayu, akrilik, dan recycle plastics panel di setiap desainnya. Dipadukan dengan teknologi laser. Kepiawaiannya dalam mendesain serta menuangkan idenya menjadikan karya tas dan aksesorisnya terlihat berbeda dari biasanya. Kemudian dia memberanikan diri sebagai finalis Lomba Perancang Aksesori (LPA) yang diadakan Femina Group tahun 2014 yang semakin membuka jalannya. Dari seorang Zara kita bisa belajar untuk berani memulai sesuatu dan mengembangkan ide dengan berani hingga menghasilkan karya yang unik berlabel Hexagon. Simak wawancaranya berikut ini:
Apa yang membuat Sister Zara memutuskan untuk memulai bisnis sendiri? Apa, sih, yang sebetulnya dibutuhkan?
Saya memutuskan untuk bisnis sendiri karena saya merasa sudah waktunya saya tidak bekerja dengan orang lain lagi dan saya merasa sudah cukup percaya diri dengan pengalaman serta latar belakang pendidikan yang saya tekuni hingga akhirnya saya berani untuk membuat perusahaan kecil sendiri. Yang dibutuhkan adalah keberanian dan keyakinan. You just have to love what you do.
Apakah ada dorongan dari keluarga?
Ada, orang tua saya sangat suportif dengan keputusan saya untuk berbisnis sendiri. Mereka juga menjadi support yang kuat untuk saya terutama secara mental dan emosional.
Photo by:IG@zaratentriabengdesigns
Mengapa memilih bisnis di bidang fashion?
Dari dulu memang saya kuliah dengan jurusan Fashion Design. Dan saya memang sangat suka dengan seni yang bersifat ekletik and mudah dipakai.
Apa yang membuat Sister Zara memilih aksesoris sebagai bisnis?
Saya suka bekerja dengan menggunakan “ material yang kokoh dan kuat” dan menyatukan bahan-bahan yang tidak umum dipakai ke dalam suatu seni yang mudah dipakai. Yang menurut saya sangat menantang untuk diolah. Membuat aksesori juga sangat mudah daya jualnya dan visi misi saya yang menggunakan “material yang kokoh dan kuat ” lebih bisa tertuang dengan mengkreasikannya ke aksesoris.
Dan bagaimana seorang wanita bisa memilih aksesoris yang pas untuknya, gaya tersendiri yang bisa jadi identitasnya ?
Menurut saya wanita memilih aksesoris sesuai dengan kepribadiannya. Ada yang simpel dan ada yang memang sangat suka dengan aksesoris yang lebih eksentrik dan berbeda dengan yang lain. Saran saya pilihlah aksesoris yang merepresentasikan dirimu sebagai pribadi seutuhnya dan kamu bisa dengan percaya diri untuk memakainya serta nyaman. Hal tersebut akan membuat kamu terlihat bagus ketika berbusana.
Merancang tas dan aksesoris, apakah ada keturunan dari keluarga dalam bidang desain ini?
Tidak ada, I'm the only fashion designer in my family.
Photo by:IG@zaratentriabengdesigns
Dapat inspirasi dari mana dalam mendesain tas dan aksesoris ini?
Garis lini desain saya di aksesoris serta tas merepesentasikan saya sebagai seorang pribadi. Saya orang yang sangat terbuka, mandiri dan mempunyai opini serta sudut pandang tersendiri. Saya melihat serta menggabungkannya dalam satu konsep khusus, serta saya rangkum lagi menurut keseimbangan pemikiran, komposisi desain dan sudut simetris indah. Serta bahan “material yang kokoh dan kuat”, bagi saya terasa begitu menyenangkan sekaligus menantang. Dan seringkali saya menemukan lagi bahan-bahan lain yang tidak umum digunakan di pasaran yang bisa saya kreasikan untuk membuat lini aksesoris saya ini.
Photo by:IG@zaratentriabengdesigns
Siapa desainer tas dan aksesoris favorit Sister Zara?
Saya menyukai Balenciaga dan Celine untuk tas. Serta untuk aksesoris saya memilih Marni and Alexis Blittar.
Buku dan destinasi favorit?
Saya menyukai buku Eat, Pray, and Love. Saya mendapatkannya sebagai sebuah hadiah dari sahabat saya. Dan saya menemukan isi buku tersebut begitu indah. Destinasi favorit saya selalu Milan.
Negara mana yang paling berkesan untuk kamu?
Italy dan Rusia.
Pernahkah kepikiran untuk menjadi desainer pakaian?
Hmm tidak, pada saat ini.
Mengapa memilih menggunakan material kayu dalam mendesain tas?
Karena menurut saya sangat tidak konvensional dan saya menemukannya inspiratif, terkadang mungkin sulit diolah tetapi itu akan menjadi sebuah karya yang unik dan indah.
Pernahkah Sister Zara mengalami kegagalan dalam bisnis? Bagaimana mengatasinya?
Off course dan saya pikir normal kalau untuk pertama kali berbisnis kita tertimpa masalah atau ada kegagalan. Cara mengatasinya, saya mengevaluasi ulang seluruh kegagalan dan juga menemukan kembali apa yang menjadi kekuatan saya. Saya berjuang lebih keras, belajar dari kegagalannya. Jika ada yang salah saya harus perbaiki.
Apa saja tips yang bisa dibagikan untuk para Sisters yang ingin memulai bisnis sendiri?
Tips ingin berbisnis sendiri yaitu: yang pasti harus berani dan tahan banting.
Jika sedang memiliki waktu luang biasanya mengerjakan apa?
Membuat aksesoris.
Melihat perkembangan fashion masa kini yang semakin pesat, bagaimana menurut Sister Zara bisnis yang dijalankan oleh para anak muda?
Apakah mereka bisa survive diantara persaingan bisnis?
Saya bangga sekali sama anak-anak muda di Indonesia sekarang. Bahkan di usia awal 20, mereka bisa menciptakan bisnis yang menguntungkan dan juga sekarang banyak orang Indonesia yangd engan bangga memakai produk lokal. Apakah mereka bisa sukses? Saya pikir tentu bisa, jika saya saja bisa maka saya yakin mereka juga bisa.
Impian yang belum tercapai?
Seiring dengan perjalanan waktu, mimpi itu terus saja berkembang ya...ada saja impian saya seperti membangun toko secara internasional dan saya juga bermimpi suatu saat nanti desain saya akan diterima di seluruh dunia dengan berbagai macam ragam usia.
Terimakasih, ya, untuk waktu dan kesempatannya. Sukses selalu untuk Sister Zara!